Dunia akan Seram Jika 10 Teknologi di Film Sci-Fi Ini Nyata

Kenyataan tak seindah fiksi

Sejak fiksi ilmiah menjadi sebuah genre, penulis berhasil membayangkan teknologi masa depan dalam segala macam kekaguman, kelucuan, atau justru menakutkan. Di abad lalu, gadget dan teknologi yang dulunya tampak tidak masuk akal justru sekarang menjadi barang atau alat sehari-hari.

Namun, tidak semua teknologi fiksi ilmiah ada di dunia nyata. Ya, mungkin ada untungnya juga, sih. Beberapa teknologi aneh dalam film mungkin terlihat sangat nyaman, tapi penerapan teknologi tersebut dalam kehidupan nyata - dengan sains nyata - dapat memiliki konsekuensi yang justru malah menghancurkan.

Tidak percaya? Inilah sebabnya mengapa beberapa teknologi fiksi ilmiah sulit diterapkan di dunia nyata.

1. Teleportasi lebih mirip seperti mesin kematian

https://www.youtube.com/embed/Zy8HwEOQpjs

Pernahkah kamu membayangkan bahwa ilmuwan bisa membuat teknologi pengantar manusia seperti yang ada di film Star Trek menjadi nyata? Sayangnya, jika teknologi ini nyata, manusia tidak akan berani mencobanya.

Mengapa? Karena seperti yang ditunjukkan oleh konsultan teknis Star Trek Michael Okuda, yang disebut "perangkat teleportasi" ini bekerja seperti televisi tiga dimensi: yang mengubah atom seseorang menjadi energi, dan memindahkan energi itu ke tempat lain. Yang berarti menghilangkan atomisasi seluruh tubuh manusia di tempat ia berdiri, lalu menciptakan kembali tubuh itu di jembatan Enterprise.

https://www.youtube.com/embed/t49xDshvzTk

Seperti yang dilansir dari Gizmodo, faktanya, teleportasi akan membunuh dan menghancurkan tubuh seseorang dalam prosesnya. Jadi jelas, hal ini tidak mungkin ada di dunia nyata. Jika kira-kira ada, siapa ya yang berani melakukan misi bunuh dirinya?

2. Mobil terbang? Apakah itu ide yang bagus?

https://www.youtube.com/embed/Qdq0ffcd1BI

Menurut HowStuffWorks, jika mobil terbang ada dan beroperasi di dunia nyata, mobil bisa saja mengalami kecelakaan seperti menabrak pegunungan misalnya atau jatuh ke tengah kota.

Airbag tidak akan berguna lagi. Karena risiko-risiko ini, seperti yang ditulis oleh CEO Parkofon Evgeny Klochikhin, penerapan mobil terbang bagi orang awam, akan membutuhkan infrastruktur dan peraturan yang sepenuhnya baru.

https://www.youtube.com/embed/u7nJKlRXxQ4

Bagaimana coba memastikan semua orang tidak saling menabrak ketika mengemudikan mobil terbang? Apakah semua "pengemudi" harus melalui pelatihan pilot secara ekstensif? Waduh, ribet juga, ya! Beruntung banget mobil terbang cuma ada di dunia sihirnya Harry Potter. Jika kamu pernah melihat mobil terbang di YouTube, itu hanyalah pesawat mini. Dan belum tentu juga akan dipasarkan ke publik, kan.

Baca Juga: 5 Inovasi Makanan Masa Depan Tanpa Eksploitasi Hewan, Lezat!

3. Mesin waktu yang akan mengacaukan kehidupan

https://www.youtube.com/embed/0wTUHuoGxcM

Mesin waktu bukanlah hal yang asing lagi bagi kita. Beberapa film sci-fi menampilkan adegan ini, bahkan dalam Doraemon pun ada. Bahkan dari kita sendiri pun rasanya ingin kembali ke masa lalu, entah itu memperbaiki kesalahan di masa lalu atau alasan apapun itu. Namun sayangnya, para ilmuwan masih belum menemukan cara untuk melakukannya, dan mungkin ada alasan mendasar mengapa perjalanan waktu ke masa lalu sangat tidak mungkin terjadi.

Alam semesta, seperti yang dijelaskan Forbes, dibentuk oleh miliaran ketepatan yang hampir mustahil. Setiap perubahan kecil dan tak terlihat dapat mengubah jalannya kehidupan, dengan cara yang tak terduga, bisa itu memicu perang nuklir, kepunahan massal, atau apa pun itu.

Jadi, jika kembali ke masa lalu dan ingin mengubah masa lalu, seseorang pasti tidak akan tiba di Alam Semesta yang sama seperti yang kita miliki saat ini. Segala sesuatu pasti akan berbeda, dan itu bisa memiliki beberapa akibat yang mengerikan.

4. Kompleksitas yang mengerikan dari kecerdasan buatan

https://www.youtube.com/embed/qmPX8-HK1os

Kecerdasan buatan (atau A.I.) adalah bidang studi, diskusi, dan eksperimen yang dilakukan di era modern ini. Nah, seperti yang ditunjukkan Forbes, ada alasan bagus bahwa orang-orang seperti Bill Gates, Elon Musk, dan Stephen Hawking menunjukkan kepedulian mereka akan bahayanya kecerdasan buatan jika beraksi pada ras manusia, jika tidak dikelola dengan baik, menurut Musk, akan "sangat berbahaya" pada dekade berikutnya.

Misalnya, jika teknologi intelijen buatan digunakan untuk mengelola senjata mematikan, itu bisa menimbulkan risiko serius jika musuh meretas ke dalam sistem A.I. - manipulasi melalui jejaring sosial mungkin bisa lebih mematikan, seperti meningkatnya ancaman deepfake, karena beberapa oknum mungkin menggunakan teknologi tersebut untuk mempengaruhi hasil pemilu melalui informasi yang salah, propaganda, dan kebohongan, yang ditargetkan untuk kepentingan mereka.

Sekarang, bagaimana jika A.I. teknologi mencoba untuk mencapai tujuan yang diprogramkan dan memengaruhi kehidupan manusia? Wah, bisa seperti di film Terminator.

5. Neuralyzer akan mengacaukan kehidupan seseorang

https://www.youtube.com/embed/PnEWvBsRjBo

Hei, masih ingatkah kamu dengan alat neuralyzer di Men in Black? Itu, lho, alat silindris yang digunakan Agen J untuk menghapus ingatan seseorang. Keren juga ya dalam fiksi, tetapi terlalu berbahaya jika digunakan dalam kehidupan nyata oleh agen pemerintah yang sebenarnya.

Sayangnya, menurut Quartz, para peneliti di UC Davis, membuat neuralyzer menjadi kenyataan, dan telah diuji coba serta memiliki keberhasilan dalam menghapus ingatan secara spesifik dari otak tikus menggunakan kilatan cahaya itu. Jika diuji dengan manusia, itu menimbulkan beberapa masalah etika yang serius.

Seperti yang ditunjukkan oleh Atlantic, jika penghapusan memori menjadi teknologi utama, dan tersedia untuk umum, itu bisa saja mengubah identitas manusia: dalam kehidupan, orang cenderung belajar dari pengalaman yang menyakitkan, dan menghapus ingatannya justru membuat mereka mengulangi kesalahan yang sama. Sementara trauma pribadi mungkin berdampak buruk pada jiwa seseorang, itu juga sangat mempengaruhi keputusan mereka di masa depan.

6. Mesin telepati yang menyebabkan masalah etis

https://www.youtube.com/embed/hBAgVmlmFAY

Cerebro adalah helm logam yang ada di dalam film X-Men, yang berfungsi untuk mendeteksi manusia atau mutan. Pasti kamu tahu, deh, kalau pernah nonton. Cerebro memang belum ada di dunia nyata. Namun tahun 2019, para ilmuwan mampu membuat kontak antara otak-ke-otak secara langsung, melalui mesin untuk pertama kalinya.

Menurut Scientific American, para peserta dalam penelitian ini dapat berkomunikasi satu sama lain, melalui pikiran, untuk bermain Tetris. Dan itu adalah pencapaian yang luar biasa, lho.

Tapi jika telepati digital mengembangkan semacam "internet otak" di mana pikiran dan pengetahuan semua orang terhubung, lalu bagaimana dengan identitas pribadi, keunikan, dan kepribadian seseorang? Tentunya akan cukup berbahaya, ya.

7. Perjalanan lebih cepat dari cahaya?

https://www.youtube.com/embed/A2JCoIGyGxc

Manusia masih mencari cara agar pesawat ruang angkasa bergerak lebih cepat dari cahaya - atau yang dikenal sebagai perjalanan FTL. Sayangnya, Gizmodo menunjukkan berdasarkan konsep - bahwa FTL di dunia nyata memiliki konsekuensi yang mematikan. Mengapa? Ketika manusia mendarat di Planet tertentu, seluruh manusia akan dilenyapkan oleh kombinasi sinar gamma dan partikel energi tinggi.  

Itu karena ketika kapal FTL "melompat" ke depan, ruang antara kedua titik tidak akan kosong, melainkan dipenuhi dengan semua jenis partikel yang mungkin akan dibawa ketika naik, yang akhirnya meledak di depan kapal ketika berhenti.

8. Kapsul makanan memiliki risiko penyakit fatal

Dunia akan Seram Jika 10 Teknologi di Film Sci-Fi Ini Nyatanowfoods.com

Pada tahun 1893, menurut Popular Mechanics, pemikir feminis terkenal Mary Elizabeth Lease memiliki konsep futuristik berupa pil makanan, yang akan memberikan semua nutrisi dan rasa makanan enak dalam satu tegukan, layaknya minum pil.

Gagasan di balik pil makanan Lease bukanlah distopia sederhana, tapi bentuk protes atas ketidaksetaraan dalam masyarakat patriarki pada masanya, di mana perempuan diharuskan menghabiskan waktu di dapur untuk memasak makanan. Lease meramalkan hal ini akan terjadi pada tahun 1993.

Sayangnya, ahli nutrisi seperti Domingo Pinero, dari New York University, tidak yakin kalau kapsul makanan akan menjadi kenyataan. Jika kapsul makanan memang ada, Pinero berpendapat, pil ini mungkin dapat membuat seseorang tetap hidup, tetapi bisa membuat seseorang kekurangan nutrisi mikro yang parah (I.E), vitamin dan mineral - yang hanya bisa didapatkan dalam makanan nyata.

Dan akan menyebabkan masalah besar dari waktu ke waktu, menurut Harvard Medical School, jika seseorang kekurangan mikronutrien, ia bisa terserang penyakit seperti kanker, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan osteoporosis. Waduh, ada-ada saja, ya! 

9. Kloning manusia ternyata lebih buruk dari apa yang kita pikirkan

https://www.youtube.com/embed/_Ybm_ZNLu0w

Meskipun kloning adalah teknologi nyata, kloning tidak berfungsi seperti yang digambarkan oleh film. Seperti yang dinyatakan Departemen Bioetika pada tahun 2002, kloning antar manusia bisa memunculkan begitu banyak dilema etika. Anak manusia yang dikloning, akan memiliki masalah dengan kesehatan fisik dan mental yang akan dihadapinya.

Banyak negara yang bahkan telah mengeluarkan undang-undang terhadap kloning manusia, menurut ahli biologi evolusi Francisco J. Ayala, dengan Parlemen Prancis yang menyebut bahwa kloning manusia sebagai "kejahatan terhadap spesies manusia," dan yang terbukti melakukannya, akan menerima hukuman berupa penjara selama 20 tahun.

Semua orang sepakat tentang bahayanya mengkloning manusia, menurut Discover Magazine. Teknologi kloning, seperti yang ada saat ini, digunakan untuk keperluan ternak, dan untuk menumbuhkan sel induk individu, untuk pengobatan penyakit seperti kanker.

10. Jetpack untuk semua orang? Apakah itu ide yang bagus?

https://www.youtube.com/embed/g1rwho_QtYw

Sebagian besar penulis fiksi ilmiah abad ke-20, salah satunya Isaac Asimov, memprediksi bahwa semua orang akan memiliki jetpack pribadi hari ini. Memang, jetpack bisa kita temukan di YouTube. Namun perangkat ini bukanlah sekedar ransel bertenaga roket yang bisa dimiliki semua orang. Lalu apa kendalanya?

Seperti yang dijelaskan oleh Guardian, jika semua orang bisa memiliki perangkat roket ini di punggungnya, semua orang akan jatuh dari langit dan terbunuh dalam beberapa menit, karena bisa saja terjadi tabrakan, dan kecelakaan buruk lainnya. Jetpack bukan alat yang bisa kita praktikkan selama sehari, tidak seperti smartphone. Banyak orang yang akan cedera. 

Selain itu, jetpack membutuhkan bahan bakar yang tidak praktis, mahal, dan hanya bisa membawa seseorang dalam jarak yang sangat pendek. Jadi ya, jetpack memang "nyata", tetapi tidak akan menjadi alat transportasi yang nyaman seperti yang mungkin kamu impikan.

Teknologi di film sci-fi memang membuat siapa saja yang menyaksikannya tergiur, tapi apakah semua itu relevan dalam kehidupan nyata? Wah, ternyata banyak faktor dan alasan yang harus dipertimbangkan.

Baca Juga: 7 Film Sci-Fi Tentang Artificial Intelligence yang Wajib Kamu Tonton

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya