Menurut Penelitian, Ternyata Writer's Block Ada 4 Jenis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Writer's block gak hanya disematkan untuk penulis. Bagi orang-orang yang kesulitan untuk membalas pesan, mungkin mereka juga bisa dikatakan writer's block. Writer's block juga lebih dari sekadar perasaan.
Menurut penelitian dari dua psikolog Yale pada 1970-an dan 80-an yang baru-baru ini diulas di New Yorker, writer's block merupakan fenomena yang konkret, lho.
Taksonomi writer's block
Dalam memahami writer's block, psikolog Jerome Singer dan Michael Barrios mempelajari sekelompok penulis yang mengalami writer's block maupun yang tidak meliputi berbagai genre, dari penulis fiksi, puisi hingga penulisan skenario. Para penulis yang mengalami writer's block menunjukkan dua gejala selama tiga bulan, yakni pada tingkat konkret, mereka gak menulis, dan pada tingkat holistik, mereka merasa gak mampu menulis.
Setelah selama satu bulan melakukan wawancara dan pengujian secara ekstensif, Singer dan Barrios menemukan bahwa semua penulis yang mengalami writer's block cenderung gak bahagia.
Kebanyakan dari mereka sangat kritis terhadap diri sendiri dan menunjukkan tanda-tanda kecemasan dan depresi. Namun, gak semua penulis mengalami hal yang sama. Singer dan Barrios menemukan empat penyebab dasar dari writer's block.
1. Apatis
Tipe ini ditandai dengan perjuangannya seperti melamun atau harus menemukan percikan kreatif dipikirannya. Mereka sering merasa kalau tulisan mereka harus sesuai dengan ekspektasi dan regulasi yang mereka inginkan.
2. Pemarah
Editor’s picks
Orang-orang ini memiliki kecenderungan narsistik, secara aktif mereka suka kesal selagi menghadapi writer's block mereka. Mereka gak ingin mempublikasikan atau membuat tulisan apa pun kecuali mereka mendapatkan hal yang sepadan dengan kerja kerasnya, seperti mendapatkan upah atau kesuksesan.
Baca Juga: 5 Cara Paling Mempan AtasiWriter's Block. Berani Coba?
3. Kecemasan
Tipe orang-orang ini masuk ke dalam perfeksionis, mereka selalu merasa khawatir jika tulisan mereka gak bagus dan gak layak untuk dibaca orang lain, dan biasanya akan menghilangkan kebahagiaan dalam prosesnya.
4. Masalah dengan orang lain
Tipe writer's block seperti ini suka membuat pemikiran negatif kepada orang-orang di sekitar mereka selama mengalami writer's block. Mereka gak ingin tulisan mereka dibandingkan secara negatif dengan tulisan orang lain.
Ketika terserang writer's block memang gak enak banget, ya. Kira-kira kamu tergolong dalam jenis yang mana?
Baca Juga: Gak Cuma Kerja Keras, 5 Hal Ini Perlu Kamu Perhatikan Sebagai Penulis
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.