Tuai Kontroversi, 9 Peristiwa yang Pernah Menimpa CDC

Dari skandal petingginya hingga masalah keamanan

Jika terjadi pandemi global atau masalah kesehatan lainnya, kita pasti tahu bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) adalah satu-satunya harapan kita. Di situlah para ilmuwan bekerja menemukan obat untuk virus paling mematikan di dunia, dan mengembangkan sistem untuk menahan wabah berikutnya sebelum memusnahkan setengah populasi dunia.

Tetapi masalah, apa yang kita yakini tentang CDC adalah asumsi, mengingat CDC sangat tertutup dan misterius. Tetapi, berikut ini ada peristiwa-peristiwa yang berhasil terungkap yang terjadi di CDC, dan sayangnya, peristiwa ini bukanlah kabar baik. 

1. Kasus keamanan dan keselamatan di CDC

Tuai Kontroversi, 9 Peristiwa yang Pernah Menimpa CDCMikrobiologi CDC memakai pelindung tubuh karena bekerja dengan virus berbahaya di salah satu laboratorium biosafety level 4. (dok. CDC)

Setiap pekerja di CDC, memiliki tanggung jawab antara hidup dan matinya seseorang. Jadi, mungkin kita percaya bahwa CDC hanya mempekerjakan orang yang paling teliti, kecuali ada satu kasus ketika pekerja CDC secara tidak sengaja terkena beberapa penyakit menular yang mematikan dan sialnya, itu tidak hanya sekali.

Dilansir USA Today, CDC dituduh melakukan kesalahan terkait keamanan, mulai dari kehilangan satu kotak virus flu mematikan hingga insiden yang melibatkan kegagalan peralatan keselamatan. Namun, CDC mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Tidak ada insiden yang dijelaskan dalam dokumen-dokumen ini yang mengakibatkan penyakit yang dilaporkan di antara staf CDC atau publik."

2. Agen penyakit yang dikirim ke berbagai belahan dunia

Tuai Kontroversi, 9 Peristiwa yang Pernah Menimpa CDCilustrasi sampel berbahaya (phamed.com)

Membutuhkan upaya global untuk menaklukkan penyakit mematikan. "Kami mengirim lebih dari 300 agen virus ke belasan negara setiap tahun," kata juru bicara CDC pada tahun 2002. Namun masalahnya, agen penyebab penyakit yang terbagi menjadi lima kelompok ini, yakni virus, bakteri, jamur, protozoa, dan cacing, dapat disalagunakan oleh kepentingan tertentu di seluruh dunia seperti senjata biologis. Melansir laman UCLA, pada tahun 1980-an, CDC terbukti mengirim banyak penyakit ke Irak jauh ketika Irak di kuasai oleh Saddam Husein.

3. Menyimpan virus cacar

Tuai Kontroversi, 9 Peristiwa yang Pernah Menimpa CDCilustrasi sampel virus cacar (abcnews.com)

Jadi apa yang terjadi ketika sains mencapai kesuksesan tertinggi? Mampu memberantas semua penyakit mematikan? Namun, masalahnya jauh lebih rumit. Dikutip laman NPR, CDC adalah satu dari dua tempat di dunia yang masih memiliki sampel virus cacar. Yang lainnya, adalah Rusia, karena rekam jejak mereka yang luar biasa dalam menangani teknologi berbahaya. 

Jadi mengapa CDC membutuhkan dan masih menyimpan sampel ini? Karena beberapa negara jahat mungkin memiliki simpanan cacar rahasia mereka sendiri atau mungkin dapat membuat ulang virus secara genetik. Sehingga suatu hari nanti, sampel itu dapat membantu para ilmuwan mengembangkan pengobatan baru untuk penyakit lama. Di era globalisasi ini, hampir tidak mungkin bagi CDC untuk kembali ke titik nol wabah.

4. Penelitian CDC tentang kematian akibat serangan senjata

Tuai Kontroversi, 9 Peristiwa yang Pernah Menimpa CDCAmandemen Dickey disahkan pada tahun 1996, yang sepenuhnya melarang penelitian CDC tentang mengontrol atau membatasi penggunaan senjata. (104th Congress)

CDC menyimpan data tentang kematian akibat senjata di Amerika, karena itu adalah tugas mereka untuk menyimpan data tentang apapun yang membunuh orang di Amerika, tetapi sampai saat ini mereka belum diizinkan menggunakan data itu untuk membuat kebijakan.

Itulah yang terjadi ketika Amandemen Dickey ditandatangani menjadi undang-undang beberapa dekade yang lalu. Amandemen Dickey adalah kompromi antara kelompok-kelompok hak pro dan anti-senjata yang mengatakan bahwa CDC dapat melakukan penelitian tentang kematian akibat senjata tetapi tidak diizinkan untuk menggunakan penelitian itu dalam membuat kebijakan. Hal itu semacam status quo sampai RUU pengeluaran 2018 memberikan CDC hak untuk membagikan hasil penelitian kekerasan senjata.

5. Air yang mengandung timbal

Tuai Kontroversi, 9 Peristiwa yang Pernah Menimpa CDCilustrasi anak laki-laki sedang meminum air. (Imgorthand)

Lebih dari satu dekade sebelum krisis air di Flint, Michigan, anak-anak di Washington D.C. meminum air yang terkontaminasi timbal. Dikutip laman Legal Examiner, pejabat sebenarnya mengetahui ada yang tidak beres pada tahun 2003 karena mereka mengadakan pertemuan untuk membahas dan meminta komentar publik tentang sumber air minum kota, tetapi mereka tidak pernah mengungkapkan masalah timbal ini. Baru pada tahun 2004, warga Washington D.C. mengetahui bahwa mereka mengkonsumsi air yang memiliki kadar timbal di atas batas federal. 

Jadi apa hubungannya CDC dengan semua ini? Pada tahun 2004, CDC yang mengetahui hal ini tidak bertindak apapun, apalagi ketika mereka tahu bahwa warga tidak mengalami peningkatan kadar timbal dalam darah, jadi mereka menganggap bahwa hal itu tidak merugikan siapa pun (belum). Namun, Komite Sains dan Teknologi Dewan Perwakilan Rakyat AS melakukan penyelidikan dan menemukan bahwa CDC menyusun laporan tanpa mengatasi masalah tersebut.

6. Skandal petinggi CDC

Tuai Kontroversi, 9 Peristiwa yang Pernah Menimpa CDCMantan Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dr. Brenda Fitzgerald (The Washington Post)

Pada tahun 2018, Direktur CDC Brenda Fitzgerald mengundurkan diri setelah surat kabar Amerika, Politico, mengungkapkan bahwa dia membeli saham tembakau kira-kira satu bulan setelah dia menjadi direktur CDC. "Anda tidak membeli stok tembakau ketika Anda menjadi kepala CDC," kata pengacara Richard Painter ketika fakta itu terungkap.

Itu bukan pertama kalinya terjadi di CDC. Pada tahun 2016 seorang petinggi CDC harus mengundurkan diri setelah media mengetahui bahwa dia bekerja sama dengan seorang advokat Coca-Cola tentang kebijakan kesehatan. Robert Redfield, yang menjadi pemimpin CDC pada Maret 2018, mengamanatkan tes HIV untuk dinas militer dan menganjurkan isolasi paksa bagi mereka yang dinyatakan positif selama akhir 1980-an dan awal 1990-an. Orang-orang yang diisolasi di "hotel HIV" ini diduga diperlakukan seperti tahanan sampai mereka jatuh sakit karena AIDS atau diberhentikan secara tidak hormat.

7. CDC dan masalah keamanan negara

Tuai Kontroversi, 9 Peristiwa yang Pernah Menimpa CDCpetugas CDC (dok. CDC)

CDC dulunya hanya sebuah organisasi kesehatan masyarakat, tetapi misi mereka telah diperluas untuk mencakup keamanan dalam negeri, jadi mereka lebih fokus pada terorisme seperti halnya pada flu musiman dan wabah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.

Bagian dari misi CDC mencakup persiapan untuk keadaan darurat biologi, kimia, radiologi, nuklir, dan eksplosif. Jadi, jika terjadi wabah penyakit atau serangan teroris apa pun, CDC akan memberi tahu kita seberapa buruknya masalah tersebut. CDC pun dianggap sebagai FBI-nya penyakit. 

8. Protokol keamanan yang ketat di gedung CDC

https://www.youtube.com/embed/Yi0KLwLiMfo

CDC memiliki beberapa protokol keamanan yang cukup serius untuk mencegah pencurian semua patogen berbahaya itu, jadi tidak banyak kemungkinan agen musuh akan masuk dan mencuri bahan mentah untuk dijadikan senjata biologis.

Menurut Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Menular, CDC memperluas protokol keamanannya pada tahun 2002 sebagai tanggapan terhadap Undang-Undang Kesiapsiagaan dan Respons Bioterorisme Keamanan Kesehatan Masyarakat, yang menguraikan cara bagaimana agen penyakit mematikan harus ditangani dan juga mengharuskan laboratorium mendaftar dengan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan jika mereka memiliki agen penyakit yang berpotensi mengakhiri dunia.

CDC juga memiliki protokol keamanan yang cukup ketat di fasilitas mereka — karyawan harus memiliki lencana untuk aktivitas mereka di sekitar gedung CDC, tidak ada yang diizinkan berkeliaran, dan hampir setiap ruangan dan lorong berada di bawah pengawasan selama 24 jam. Tidak ada peta gedung, jadi lokasi laboratorium dan kantor individu hanya diketahui mereka yang bekerja di sana. 

9. Dana yang kian menipis membuat CDC mengurangi program pelatihan

Tuai Kontroversi, 9 Peristiwa yang Pernah Menimpa CDCResponden CDC, termasuk mantan Direktur Dr. Tom Frieden, keluar dari unit perawatan Ebola di Monrovia, Liberia, selama wabah Ebola Afrika Barat 2014. (dok. CDC/Sally Ezra)

Seperti yang dilansir laman The Washington Post, pada Februari 2018, CDC mengumumkan pengurangan kesiapsiagaan epidemi di 39 dari 49 negara karena dana senilai 600 juta dolar AS yang diperolehnya dari program tahun 2014 untuk menahan wabah Ebola hampir habis. Uang itu digunakan untuk melatih petugas dan mendeteksi serta mengatasi wabah di Amerika, akibatnya CDC harus mengurangi beberapa program pelatihan tersebut.

Itulah 9 fakta mengejutkan di balik peristiwa yang pernah menimpa CDC. Bagaimana nih tanggapanmu? 

Baca Juga: Investor Daily Summit 2022 Kembali Digelar, Bahas Tiga Isu Global

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya