12 Tugas Militer Paling Berbahaya Sepanjang Sejarah

Dari pengepungan hingga pilot pesawat tempur Perang Dunia I

Militer pada dasarnya adalah profesi yang berbahaya, karena tujuan utama mereka adalah menegakkan kedaulatan negara, dan mempertahankan keutuhan wilayah. Ambil contoh, kapal selam selama Perang Dunia.

Kondisi kapal selam yang sempit, dan kematian mendadak akibat serangan atau kecelakaan menjadi bahaya yang tidak bisa dihindari. Artikel ini akan membahas beberapa tugas militer paling berbahaya sepanjang sejarah.

Meskipun tidak komprehensif, tetapi beberapa tugas ini menempatkan seseorang dalam bahaya yang luar biasa ekstrem, menggunakan zat atau metode yang tidak disetujui OSHA. Mari kita ulas beberapa pekerjaan militer paling berbahaya dalam sejarah.

1. Operator Api Yunani

12 Tugas Militer Paling Berbahaya Sepanjang Sejarahgambar dari manuskrip Madrid Skylitzes, menunjukkan api Yunani yang digunakan melawan armada pemberontak Thomas the Slav (commons.wikimedia.org/Codex Skylitzes Matritensis)

Api Yunani, menurut jurnal "Secrecy, Technology, and War: Greek Fire and the Defense of Byzantium, 678-1204" yang ditulis oleh Alex Roland dan diterbitkan tahun 1992, adalah zat pembakar yang mampu membakar air. Dahsyatnya api Yunani mampu menyelamatkan ibu kota Bizantium, Konstantinopel dari beberapa kali penaklukan, terutama penggunaan pertamanya dalam memecahkan pengepungan yang dilakukan oleh orang-orang Arab pada tahun 678.

Akan tetapi, mereka yang menembakkan Api Yunani, berada dalam bahaya yang lebih besar karena teknologi yang digunakan Bizantium kurang canggih. Operator akan menembakkan zat cair dari tabung perunggu dan syphon di haluan kapal yang dirancang khusus. Operator memanaskan dan memberi tekanan pada cairan ini yang kemudian mengeluarkan ledakan yang memiliki jangkauan hingga 15 meter.

Komposisi Api Yunani hilang dari sejarah, World History Encyclopedia melansir kabar bahwa api Yunani menghilang dengan jatuhnya Kekaisaran Bizantium, dan sejarawan dibuat bingung tentang bahan-bahannya sejak saat itu.

2. Sapper dalam pengepungan abad pertengahan dan peradaban kuno

12 Tugas Militer Paling Berbahaya Sepanjang Sejarahilustrasi pengepungan (wall.alphacoders.com/TorinoGT)

Sapper, juga disebut penggali parit, menurut jurnal "The Siege of Edessa" oleh Michael S. Fulton yang diterbitkan tahun 2017, bertugas untuk menghancurkan bangunan musuh. Ini jelas sangat berbahaya. Agar bangunan tidak menimpa mereka, biasanya mereka akan mengganjalnya dengan beberapa kayu untuk sementara waktu.

Setelah batu fondasi telah disingkirkan, sapper akan membakar kayu agar bangunan atau benteng musuh runtuh. Di kesempatan yang sangat langka, sapper akan menggali terowongan di bawah benteng untuk membuat lorong yang bisa dilewati oleh tentara yang mengepung musuh.

Reruntuhan selalu menjadi ancaman, dan kecelakaan sering terjadi. Sayangnya, sapper memiliki status rendah di militer.

3. Pilot pesawat tempur selama Perang Dunia I 

12 Tugas Militer Paling Berbahaya Sepanjang Sejarahilustrasi Perang Dunia I biplan AS menyerang biplan Jerman (fineartamerica.com/Kurt Miller)

Menerbangkan pesawat dalam Perang Dunia I dipandang sebagai pekerjaan militer yang mengagumkan karena menggunakan teknologi baru. Pilot dianggap sebagai "ksatria udara". Namun, pilot Perang Dunia I memiliki daftar kematian yang tinggi. Pilot pesawat tempur selama Perang Besar memiliki rentang hidup yang sangat pendek.

Dikutip laman Maclean's, awak pesawat selama Perang Dunia I rata-rata hanya dapat bertahan selama 10 minggu. Bahkan, 8.000 pilot yang terbang untuk Royal Flying Corps (RFC) meninggal dalam pelatihan.

Hal ini karena teknologi baru yang belum sempurna. Pilot berada di kursi terbuka yang sewaktu-waktu dapat terkena tembakan musuh. Pesawat, biasanya terbuat dari kayu dan kanvas, sehingga sangat rentan terhadap api.

Juga, tidak ada komunikasi yang tersedia antara pesawat dan di darat. Seorang pilot dan penembak hanya bisa berkomunikasi melalui isyarat tangan. Bahkan, pasukan darat menembaki pesawat militer mereka sendiri karena tidak dapat mengenali pesawat, lapor BBC.

4. Aquilifer dari Romawi 

12 Tugas Militer Paling Berbahaya Sepanjang SejarahIlustrasi Standard Bearer Legiun Kesepuluh melompat dari kapalnya dan berbaris ke pantai Inggris, memimpin invasi Romawi. (commons.m.wikimedia.org/The Britons)

Sebagaimana dicatat oleh buku "Legions in Crisis: The Transformation of the Roman Soldier," yang ditulis Paul Elliot, menjelaskan bahwa setiap abad (kelompok tentara) dalam legiun Romawi memiliki standard-bearer, yang disebut penanda. Namun, standard-bearer yang paling unggul dalam legiun Romawi adalah aquilifer, yang menanggung seluruh simbol legiun.

Selama periode akhir Republik dan Kekaisaran, ini adalah standar elang yang disebut aquila. Seperti yang dijelaskan oleh "Military Standards of the Roman Legions," posisi ini sangat dihormati dan juga mengatur gaji legiun. Namun, ada bahayanya.

Aquilifer harus berada di tengah pertempuran, karena mereka adalah prajurit berpangkat tinggi, hal itu menarik perhatian musuh, yang selalu menangkap aquilifer untuk memadamkan semangat unit dan menabur kekacauan. Aquilifer ditugaskan untuk melindungi elang dengan segala cara, dan kematian menjadi takdir yang biasa.

5. Counting Coup dari pejuang penduduk asli Amerika

12 Tugas Militer Paling Berbahaya Sepanjang Sejarahlukisan perang suku asli Amerika dengan counting coup oleh Charles M. Russell, 1902 (fineartamerica.com/Granger)

Penduduk asli Amerika di Great Plains secara tradisional memiliki tradisi bagi prajurit yang ingin membuktikan keberanian dan kehormatannya yang disebut counting coup. Dilansir laman Encyclopedia of the Great Plains, counting coup dilakukan dengan menyentuh musuh dalam panasnya pertempuran.

Seorang pejuang akan menunggangi kuda atau berlari ke arah musuh untuk menyentuhnya dengan tangan, senjata, atau peralatan khusus yang disebut coupstick. Latihan ini untuk menunjukkan betapa beraninya dia, dan juga mempermalukan musuh. Selain menunggang kuda atau berlari ke arah musuh, mereka juga harus menghindari panah atau peluru.

6. Pelari infanteri Perang Dunia I

12 Tugas Militer Paling Berbahaya Sepanjang Sejarahdi Okinawa, seorang marinir berlari melintasi lapangan yang disebut Death Valley pada 10 Mei 1945 (dok. U.S. National Archives and Records Administration)

Perang Dunia I memang terkenal karena menggunakan teknologi baru untuk membunuh banyak orang secara massal. Senapan mesin, misalnya, memaksa tentara, terutama di Front Barat di Prancis, untuk menggali parit.

Namun, di zaman di mana komunikasi nirkabel masih buruk, pesan harus tetap tersampaikan di medan perang, dari situlah lahir salah satu pekerjaan paling berbahaya dalam sejarah militer — runner (pelari). Runner adalah NCO berpangkat rendah, dan mereka harus sehat secara fisik.

Runner akan berlari melalui jaringan parit labirin, yang bisa mencapai berkilo-kilo meter, lho. Belum lagi terperangkap di kawah lumpur, dengan ancaman peluru arteri atau gas beracun. Untuk itu, runner biasanya mengenakan masker gas.

Baca Juga: 5 Veteran Perang Dunia II Tertua yang Saat Ini Masih Hidup

7. Tin-Openers selama Perang Dunia I

12 Tugas Militer Paling Berbahaya Sepanjang Sejarahilustrasi menyelam (pexels.com/Pixabay)

Awal abad ke-20, teknologi menyelam mengalami kemajuan besar, memungkinkan manusia untuk mulai mengakses dunia bawah laut, tetapi juga menyebabkan sejumlah besar bahaya. Selama Perang Dunia I, U-boat Jerman menenggelamkan banyak tonase (kapal tanker) Sekutu.

Sekutu akhirnya berupaya meretas dan memulihkan kode dan sandi untuk menghentikan U-boat. Dilansir laman History, pada tahun 1918, Angkatan Laut Kerajaan mengirim penyelam laut untuk memulihkan kode dan sandi dari U-boat yang tenggelam.

Tugas ini sangat berbahaya. Sebagian besar kapal ini tenggelam di ladang ranjau yang aktif, yang berarti, seorang penyelam bisa saja tewas jika ranjau itu meledak. Juga, ada torpedo dan ranjau hidup di U-boat yang tenggelam ini, yang dapat dipicu oleh bahan peledak yang akan digunakan penyelam untuk masuk ke kapal.

Kemudian, mereka akan menjelajahi kapal-kapal besar ini, memindahkan mayat dan puing-puing sambil mencari buku kode. Oleh sebab itu, penyelam ini dijuluki "Tin-Openers".

8. Powder monkey selama Zaman Keemasan Berlayar 

12 Tugas Militer Paling Berbahaya Sepanjang Sejarahilustrasi powder monkey (alchetron.com)

Powder monkey (bocah bubuk) adalah pekerjaan yang melibatkan anak laki-laki berusia 7 tahun untuk membawa bahan peledak. Selama pertempuran, powder monkey akan lari ke palka kapal dan membawa karung berisi bubuk mesiu ke kru meriam.

Mengutip National Maritime Historical Society, anak yatim piatu dan anak laki-laki yang kabur dari rumah sering kali ikut berlayar di atas kapal selama Zaman Keemasan Berlayar. Beberapa dari anak laki-laki ini, terutama jika mereka kecil dan cepat, akan ditugaskan untuk menjadi powder monkey.

Powder monkey digunakan oleh semua negara, termasuk Amerika Serikat selama Perang Saudara. Anak-anak ini biasanya berusia 10 sampai 14 tahun, mereka hanya akan dibayar 6 dolar AS sebulan.

9. Unit militer penal selama Perang Dunia II

12 Tugas Militer Paling Berbahaya Sepanjang SejarahBatalion penal (stalingrad.net)

Pada tahun 1942, diktator Soviet Joseph Stalin mengeluarkan Perintah 227, unit hukuman khusus untuk menghukum tindakan pengecut selama perang. Menurut jurnal "Penal Units in the Red Army" oleh Alex Statiev yang diterbitkan tahun 2010, praktik ini digunakan di banyak negara sejak abad ke-19.

Perintah ini secara khusus memanggil tentara yang membelot atau mundur untuk dikirim berperang di sektor perang yang paling berbahaya. Praktik ini juga mengikuti Jerman di bawah Hitler, yang memungkinkan individu tertentu untuk meminta pengampunan dari rezim fasis dan secara sukarela berperang di medan yang berbahaya, seperti Front Timur melawan Soviet.

Unit ini mencakup tawanan perang Rusia yang dibebaskan yang dihukum karena menyerah. Para jenderal memandang unit-unit ini sebagai unit sekali pakai. Dalam satu kasus, seorang komandan mengirim peleton hukuman ke ladang ranjau, yang menewaskan 80%.

10. Penjinak ranjau 

12 Tugas Militer Paling Berbahaya Sepanjang Sejarahilustrasi penjinak ranjau (en.168.am)

Sebagaimana yang ditulis Smithsonian Magazine, penggunaan ranjau darat dalam skala besar pertama kali digunakan dalam Perang Saudara dan bahkan hari ini, ladang ranjau tua mengganggu masyarakat dengan melukai dan membunuh semua orang yang berjalan melintasinya. Saat ini, Layanan Pekerjaan Ranjau PBB berkomitmen untuk menonaktifkan ladang ranjau tua ini.

Dalam sebuah wawancara dengan BBC, untuk menemukan ladang ranjau tua ini, seorang penjinak akan menggunakan detektor logam, lalu digali dengan susah payah. Ada sekitar 110.000 ranjau darat yang belum meledak di 60 negara, dan ranjau ini mungkin sudah ada sejak beberapa dekade lalu.

11. Budak pendayung galai

12 Tugas Militer Paling Berbahaya Sepanjang Sejarahilustrasi budak galai oleh James E McConnell (bookpalace.com/McConnell Galley)

Digunakan berulang kali dari zaman kuno hingga abad ke-18, tawanan atau penjahat diperbudak sebagai pendayung galai. Seperti yang dijelaskan oleh jurnal "Galley Slaves," oleh Lionel Casson yang diterbitkan tahun 1966, galai digunakan oleh angkatan laut kuno untuk perang, seperti trireme Yunani.

Namun, tergantung pada era dan budaya, pendayung bisa saja diperbudak atau dibebaskan. Orang Athena dan Romawi, misalnya, menggunakan budak pendayung yang tidak dibayar. Akan tetapi, budaya lain tidak, termasuk Ptolemy Mesir kuno. Hal ini berlanjut, budak galai digunakan oleh Spanyol, Ottoman, dan Prancis.

 "The Last Galleys" memberikan gambaran tentang betapa mengerikannya hal ini dengan membahas contoh galai budak Prancis dari abad ke-16. Mereka diperbudak dan dihukum hingga satu dekade untuk mendayung.

Mereka hampir selalu dirantai dan dipaksa makan, tidur, dan bekerja tanpa bisa ke mana-mana. Jika seorang budak pingsan, ia akan dibuang ke laut, meskipun lehernya dipotong terlebih dahulu agar tidak mati perlahan-lahan.

Jika kapal yang mereka tumpangi jatuh, mereka tidak akan bisa melarikan diri karena dirantai. Angkatan laut besar terakhir yang masih menggunakan pendayung galai terjadi pada tahun 1571 di Pertempuran Lepanto, praktik itu berlanjut setidaknya selama 150 tahun.

12. Kapal-kapal dagang AS selama Perang Dunia II

12 Tugas Militer Paling Berbahaya Sepanjang SejarahIlustrasi U-boat Jerman menenggelamkan kapal Sekutu. (wearethemighty.com/Willy Stower)

Salah satu fungsi militer paling penting dari Sekutu selama Perang Dunia II adalah mengirimkan bahan-bahan perang ke negara-negara yang membutuhkannya. Untuk melakukan ini, pelaut akan membawa persediaan dengan bahaya besar ke luar negeri.

Rute pasokan paling berbahaya adalah "Murmansk Run", yang dijelaskan Imperial War Museum, membawa kapal pasokan melalui perairan Arktik yang berbahaya di sekitar Norwegia yang dikuasai Jerman ke pelabuhan Archangel dan Murmansk di Soviet.

Selain itu, konvoi ini menjadi sasaran serangan hebat oleh kapal selam, kapal, dan pesawat Jerman. Korban sangat tinggi, sekitar 9.300 pelaut tewas di US Merchant Marine saja.

Menjadikannya jumlah korban yang tinggi daripada cabang dinas militer lainnya. Beberapa pelaut menjadi sasaran serangan torpedo dan tenggelam beberapa kali.

 

Dalam beberapa kasus, tugas berbahaya ini memaksa para tentara ke dalam kondisi yang mengerikan dengan tekanan tinggi dan tingkat kematian yang tinggi pula. Ada pula yang diperbudak demi kepentingan militer tanpa mementingkan nyawa seseorang. Bagaimana, nih, pendapat kalian?

Baca Juga: 11 Peristiwa yang Terjadi Selama Perang Saudara Amerika

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya