TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Salamander, Hewan Amfibi yang Mirip Kadal

Mirip kadal tapi beda lho

aqua.org

Kamu tentu tahu apa yang dimaksud dengan hewan amfibi. Ya, amfibi adalah jenis hewan yang bisa hidup di dua alam, yaitu darat dan air. Contoh amfibi yang paling terkenal tentu adalah katak. Tapi bagaimana dengan salamander? Apakah kamu tahu hewan ini?

Seperti katak, salamander pun termasuk amfibi. Namun memang keberadaannya kurang populer sehingga banyak orang yang belum mengenal hewan ini. Maka yuk, kita cari tahu lebih lanjut tentang hewan ini dengan membaca 5 fakta salamander berikut.

1. Salamander bukan kadal

mnn.com

Meski sekilas terlihat mirip, salamander berbeda dengan kadal. Perbedaan utamanya tentu saja adalah bahwa salamander tergolong amfibi, sedangkan kadal adalah reptil. Tapi selain itu masih ada perbedaan lain.

Kadal bernapas dengan paru-paru. Sedangkan salamander terdiri dari berbagai spesies yang alat pernapasannya pun berbeda-beda. Ada yang bernapas dengan paru-paru, ada yang bernapas dengan insang, dan bahkan ada yang bernapas dengan kulit karena gak punya paru-paru atau insang.

Perbedaan lain adalah kadal memiliki 4 kaki, sedangkan salamander ada yang memiliki 4 kaki dan ada juga yang cuma punya 2 kaki. Kulit kadal bersisik, sedangkan kulit salamander licin dan lembab. Dan satu lagi, gak seperti kadal yang bisa hidup di tempat kering, salamander harus hidup di tempat yang dekat sumber air.

Baca Juga: 6 Fakta Unik Tentang Komodo, Kadal Raksasa Asal Indonesia

2. Mereka mengalami metamorfosis seperti katak

mvfn.ca

Sebagai hewan amfibi, katak mengalami daur hidup metamorfosis. Mereka terlahir dari telur sebagai berudu, lalu tumbuh menjadi katak berekor dan akhirnya katak dewasa. Nah, apakah salamander juga mengalami metamorfosis seperti itu? Tentu saja.

Salamander menetas dari telur menjadi larva yang hidup di air. Dalam bahasa inggris, larva salamander disebut eft, yang lalu akan menumbuhkan kaki dan akhirnya menjadi salamander dewasa. Seperti disebutkan tadi, salamader dewasa gak selalu bernapas dengan paru-paru. Ada juga yang masih tetap bernapas dengan insang atau bahkan kulit.

3. Ada yang sangat besar dan ada yang sangat kecil

wired.com

Karena spesies salamander sangat beragam, ukurannya pun beragam. Salamander Jepang raksasa adalah spesies amfibi terbesar di dunia. Ukurannya bisa mencapai 1,8 meter dan beratnya bisa sampai 63 kg! Sedangkan salamander terkecil adalah spesies salamander pigmi yang panjangnya hanya mencapai 1,7 cm.

4. Salamander bisa jadi indikator pencemaran lingkungan

sciencenewsforstudents.org

Salamander termasuk ke dalam "spesies indikator", yaitu spesies hewan yang bisa menjadi indikator pencemaran lingkungan. Sebabnya adalah salamander sangat sensitif terhadap pencemaran lingkungan, termasuk polusi air, tanah, dan udara.

Artinya, jika ada salamander yang hidup di suatu wilayah, maka wilayah tersebut bisa dikatakan aman dari polusi. Sebaliknya jika populasi salamander di suatu wilayah mulai berkurang, maka bisa disimpulkan bahwa tingkat pencemaran di wilayah tersebut tergolong buruk.

Kenapa bisa begitu? Karena amfibi seperti salamander umumnya bisa bernapas melalui kulit. Karena itulah pencemaran udara maupun air akan langsung terasa saat mereka bernapas dan menyebabkan mereka pergi dari wilayah yang tercemar. Selain salamander, keberadaan katak pun bisa jadi indikator serupa.

Baca Juga: 5 Fakta Panda Merah, Hewan Unik yang Bikin Bingung Para Ahli

Verified Writer

Peter Eduard

Be weird, because being normal is so boring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya