Benarkah Berat Awan Setara 100 Gajah? Ini Fakta Sebenarnya

Cek faktanya di sini

Sekilas awan terlihat tipis dan ringan seperti kapas. Tetapi, tampaknya anggapan tersebut perlu kita pertimbangkan ulang. Sebab, awan diperkirakan sangat berat hingga mencapai ratusan ton.

Bahkan, seorang ilmuwan menyebutkan, berat awan sama dengan 100 gajah, lho. Ini tentu menimbulkan rasa penasaran. Benarkah berat awan setara 100 gajah

Jika benar, bagaimana bisa awan yang terlihat seperti kapas empuk itu memiliki berat seperti kumpulan gajah? Cari tahu fakta berat awan di penjelasan ini, ya.

Berat awan sesungguhnya yang jarang diketahui

Benarkah Berat Awan Setara 100 Gajah? Ini Fakta Sebenarnyailustrasi awan kumulus (pixabay.com/Marcelkessler)

Saat melihat awan, kita mengira setiap gumpalan awan sama saja. Ternyata, berbanding terbalik dengan perkiraan nih, awan justru memiliki jenis yang berbeda-beda sesuai karakteristik dan ketinggiannya. 

Kendati demikian, kandungan awan sama yakni tumpukan uap air dan kristal es kecil. Nah, awan yang paling umum adalah awan kumulus. Dilansir ZME Science, awan ini biasanya tampak melayang-layang anggun di langit. Kesannya ringan sekali.

Padahal, berat awan di luar bayangan kita. Peggyu LeMone, peneliti National Center for Atmospheric Research pernah membuktikannya sendiri.

Ia mengukur berat awan. Menurutnya, kerapatan air pada awan kumulus sekitar setengah gram per meter kubik. 

Menariknya, air tidak terpusat pada satu titik di awan. Tetesan air yang membentuk awan berjumlah jutaan per meter kubik awan kumulus. Meskipun diameter tetes gak lebih dari 0,003 milimeter, tapi bisa dibayangkan jumlahnya sangat banyak.

LeMone mengukur diameter awan. Hasilnya sekitar satu kilometer setiap bentuk kubus awan. Volumenya mencapai satu miliar meter kubik.

Dilansir ZME Science, berat awan kumulus dihasilkan dari proses pengalian massa jenis dengan volume awan yang setara dengan 500 ton air. Menurut LeMone, berat awan setara dengan empat paus biru atau 100 gajah.

Jadi, benarkah berat awan setara 100 gajah? Jawabannya yakni, iya. Ini berdasarkan riset LeMone.

Baca Juga: Kenapa Awan Bisa Melayang Padahal Beratnya Capai Ratusan Ton?

Berapa berat awan kelabu yang biasanya disertai petir?

Benarkah Berat Awan Setara 100 Gajah? Ini Fakta Sebenarnyailustrasi awan hitam (unsplash.com/Jari Hytönen)

Ketika cuaca buruk, gak jarang hujan disertai dengan petir. Umumnya, langit akan diselimuti awan kelabu atau hitam.

Saat melihatnya, awan tampak lebih padat. Dugaan awal, apakah berat awan kelabu sama dengan awan kumulus biasa? 

Awan kelabu memiliki jumlah air per meter kubik yang sama dengan awan kumulus. Bedanya, awan ini menutupi langit secara rata dan bisa mencapai 500 km.

Uniknya, meski lebih dangkal, tapi berat awan kelabu bisa mencapai 25 juta ton air. Dengan kata lain, beratnya 50.000 kali dari berat awan kumulus.

Meski berat seperti 100 gajah, kenapa awan tidak jatuh?

Benarkah Berat Awan Setara 100 Gajah? Ini Fakta Sebenarnyailustrasi awan cumulonimbus (pixabay.com/Thoxuan99)

Jawaban atas pertanyaan "benarkah berat awan setara 100 gajah?" sudah pasti. Ya, berat awan bisa sampai ratusan ton, bahkan berat awan kelabu sekitar ratusan juta ton.

Fakta ini sangat unik. Bila awan memiliki berat seperti 100 gajah, mengapa awan tidak jatuh ke bumi?

Awan tetap melayang-layang di udara. Awan kelabu yang beratnya sampai jutaan ton pun tampak 'santai' menutupi langit.

Padahal, bumi memiliki gaya gravitasi. Semua benda yang dilempar ke atas, akan selalu jatuh ke tanah. 

Meski demikian, ternyata hal tersebut tidak berlaku pada awan. Awan bisa mengabaikan efek gravitasi.

Dilansir Amazing World Reality, tetesan air pembentuknya sangat kecil dan berjumlah jutaan. Persebarannya pun luas dan rata. 

Selain itu, faktor angin yang mengalirkan udara hangat ke awan sehingga timbul gesekan membuat awan tidak jatuh. Awan tetap di udara meski hukum gravitasi bekerja.

Itulah penjelasan di balik pertanyaan, "benarkah berat awan setara 100 gajah?"

Meski kesannya ringan, halus, dan empuk, awan ternyata punya berat yang tak terduga. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya.

Baca Juga: Kenapa Langit Senja Berwarna Jingga? Ini Penjelasannya

Topik:

  • Ana Widiawati
  • Addina Zulfa Fa'izah

Berita Terkini Lainnya