Antropolog Ungkap Misteri Belati Kuno Papua Nugini dari Tulang Manusia

#SainSeru Ternyata belati tulang manusia digunakan sebagai alat pertahanan diri

Manusia zaman purbakala dikenal mampu memanfaatkan berbagai benda di sekitarnya untuk menunjang kehidupan sehari-hari mereka. Salah satunya, alat pertahanan diri berupa senjata tajam yang terbuat dari batu-batuan, kayu, sampai dengan sisa tulang belulang hewan hasil buruan.

Namun, berdasarkan temuan terbaru para ahli antropologi menyebutkan bahwa manusia purba di Papua Nugini justru menjadikan tulang paha leluhurnya sebagai alat pertahanan diri dari musuh.

1. Tulang paha dibentuk mirip pisau belati

Antropolog Ungkap Misteri Belati Kuno Papua Nugini dari Tulang Manusiamjggallery.com

Petarung zaman purba di Papua Nugini menggunakan tulang paha sesepuhnya sebagai senjata berupa pisau belati. Belati ini digunakan untuk membunuh musuh dalam waktu sekejap dengan mengarahkannya ke area leher.

Jika petarung tidak ingin musuhnya mati, maka belati tersebut dibidik ke area pinggul, lutut, dan mata kaki musuh. Dengan begitu, musuh yang terkena bidikan tetap hidup sampai dengan pesta kanibalisme dilangsungkan.

2. Belati dari tulang manusia bernilai prestis tinggi

Antropolog Ungkap Misteri Belati Kuno Papua Nugini dari Tulang Manusiaanywayinaway.com

Nathaniel Dominy, peneliti dari Dortmouth College, Amerika Serikat mengatakan bahwa selain kuat, belati yang terbuat dari tulang manusia bernilai prestise yang tinggi. Maka dari itu, tulang manusia lebih sering digunakan sebagai bahan untuk membuat belati dari pada tulang hewan, seperti burung kasuari yang tidak kalah mematikan.

Namun, tidak sembarang tulang manusia dapat dijadikan belati. Hanya tulang sesepuh yang dihormati dan tulang dari orangtua petarung saja yang dianggap membawa nilai prestis yang tinggi. Mereka percaya bahwa kekuatan dari orang-orang itu akan menurun kepada siapa saja yang menggunakan belati tersebut.

3. Belati dari tulang manusia dua kali lebih kuat dibandingkan belati dari tulang kasuari

Antropolog Ungkap Misteri Belati Kuno Papua Nugini dari Tulang Manusiagizmodo.com

Riset yang dipublikasikan pada 25 April 2018 lalu di Royal Society Open Science ini menggunakan computerized tomography scanner untuk membandingkan tingkat kepadatan dan kekuatan antara belati dari tulang kaki burung kasuari dan belati dari tulang paha manusia. Hasilnya, belati dari tulang manusia dua kali lebih kuat dibandingkan belati dari tulang kasuari.

Oleh sebab itu, wajar jika belati yang dikhususkan untuk bertarung jarak dekat ini mendapat perlakuan istimewa dari para petarung jaman purba di Papua Nugini. Salah satunya, belati selalu melekat ditubuh para petarung layaknya asesoris agar belati mudah dijangkau saat terjadi pertarungan.

Proses pembuatannya pun dilakukan secara khusus. Berbeda dengan belati dari tulang kasuari yang cenderung polos, belati dari tulang manusia akan dipenuhi oleh hiasan berupa ukiran pada kedua sisinya, seperti dilansir livescience.com.

Kini, belati kuno tersebut disimpan di the Hood Museum of Art di Dartmouth College, New Hampshire-Amerika Serikat.

Andes Septa Photo Verified Writer Andes Septa

The Second of Me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya