5 Dampak Punahnya Rantai Makanan pada Ekosistem, Overpopulasi?

Rantai makanan merupakan siklus makan dan dimakan sesama makhluk hidup yang dapat menjaga ekosistem, populasi, serta keseimbangan dari berbagai aspek. Secara ilmiah, rantai makanan menjadi sebuah struktur yang menggambarkan transfer energi yang menopang kehidupan melalui suatu ekosistem: dari matahari ke tumbuhan ke hewan ke hewan lainnya, dan seterusnya.
Karena transfer energi ini melibatkan interaksi antara anggota rantai makanan dan lingkungannya dalam sistem ekologi yang kompleks dan saling terkait, punahnya satu spesies dapat berdampak berantai pada spesies lainnya. Untuk lebih jelasnya, mari simak kelima ulasan mengenai dampak punahnya rantai makanan pada ekosistem berikut ini.
1. Peningkatan populasi mangsa
Ketika spesies pemangsa terancam atau punah, ini menghilangkan pengendalian pada populasi mangsa yang sebelumnya dikonsumsi oleh pemangsa tersebut. Akibatnya, populasi mangsa dapat meledak. Misalnya, peningkatan besar-besaran populasi rusa ekor putih di bagian tengah dan timur AS pada paruh kedua abad ke-20 kemungkinan sebagian disebabkan oleh berkurangnya atau bahkan hilangnya populasi predator rusa, yaitu serigala dan kucing gunung. Pemakanan berlebihan akibat jumlah rusa yang berlebihan dapat mengubah komposisi komunitas tumbuhan dan berdampak negatif pada regenerasi hutan.
2. Efek bergema pada spesies lain
Terancam atau punahnya satu spesies dapat mengancam kelayakan spesies lain. Di Inggris, misalnya, populasi semut merah menurun drastis akibat berkurangnya domba yang merumput di padang rumput; domba sebelumnya menjaga rumput tetap pendek, preferensi habitat semut merah.
Sementara itu, kelangkaan semut merah menyebabkan kepunahan spesies kupu-kupu besar yang memakan telur semut merah sebagai bagian dari siklus hidupnya. Gangguan rantai makanan akibat hilangnya satu spesies juga dapat bersifat menyeluruh di ekosistem: ketika populasi berang-berang laut menurun, populasi bulu babi, makanan favorit berang-berang laut, dapat meledak. Akibatnya, populasi bulu babi yang gemar memakan rumput laut dapat mengurangi hutan rumput laut, mengancam banyak spesies laut yang bergantung pada habitat ini.
3. Penurunan keanekaragaman hayati
Editor’s picks
Ketidakstabilan ekosistem secara keseluruhan akibat penurunan keanekaragaman hayati termasuk di antara konsekuensi dari kepunahan spesies. Ketika jumlah spesies dalam rantai makanan berkurang, ada lebih sedikit alternatif yang berkelanjutan bagi anggota rantai makanan yang bergantung pada spesies yang punah.
Keanekaragaman hayati juga memberikan variasi genetik pada suatu populasi, membantunya beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berfluktuasi. Misalnya, sebuah studi tentang hutan hujan tropis di Afrika Barat yang dilakukan oleh ekolog di Universitas Leeds antara tahun 1990 dan 2010 menunjukkan bahwa keanekaragaman hayati mengurangi dampak perubahan iklim dan membantu spesies pohon beradaptasi dengan kondisi kekeringan.
4. Terganggunya habitat
Punahnya spesies hewan atau burung dalam rantai makanan juga dapat mengubah lingkungan fisik. Misalnya, pengenalan tidak sengaja ular pohon coklat pemangsa ke Guam menyebabkan sepuluh dari dua belas spesies burung asli di pulau itu punah dan menyebabkan kerusakan kolateral pada hutan, menurut sebuah studi Universitas Washington.
5. Kehilangan sumber makanan
Punahnya rantai makanan juga dapat berdampak pada ketersediaan dan keamanan pangan manusia. Misalnya, sistem pangan global adalah penggerak utama dari kehilangan keanekaragaman hayati. Cara kita memproduksi makanan selama 50 tahun terakhir telah menyebabkan kehilangan keanekaragaman hayati.
Hal ini dapat mengurangi produktivitas pertanian, mengurangi ketahanan terhadap hama dan penyakit, dan mengurangi kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan iklim. Selain itu, gangguan rantai makanan akibat pencemaran, perubahan iklim, perburuan berlebihan, perdagangan liar ilegal, penghancuran habitat, dan pembuangan sampah juga dapat mengancam sumber makanan bagi banyak spesies, termasuk manusia.
Kesimpulannya, penting bagi kita menjaga keberlangsungan rantai makanan demi menjaga keanekaragaman hayati serta mencegah terjadinya overpopulasi yang dapat berdampak buruk secara beruntun terhadap spesies lainnya. Tidak berburu sembarangan dan menghindari penangkapan dengan cara yang salah dapat menjaga stabilitas ekosistem dan rantai makanan itu sendiri.
Baca Juga: 7 Hewan dengan Populasi Paling Sedikit di Dunia, Nyaris Punah?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.