5 Fakta Menarik Macan Tutul Salju, Predator Mematikan dari Pegunungan
macan tutul salju/P. uncia (pixabay.com/strichpunkt)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Macan tutul salju (Panthera uncia) merupakan salah satu keluarga kucing besar sejati. Mereka tersebar di sekitar Asia, tepatnya di Pegunungan Himalaya, selatan Pegunungan Siberia, Dataran Tinggi Tibet, hingga beberapa pegunungan di China dan negara Asia Tengah lainnya.
Ukuran mereka cenderung lebih kecil dari kucing besar lain dengan bobot berkisar 25-55 kilogram dan panjang tubuh sekitar 155-255 sentimeter dari ujung kepala hingga ekor. Warna bulu mereka biasanya terdiri atas warna abu-abu hingga krem dengan adanya bintik-bintik hitam di beberapa bagian tubuhnya.
Tentunya sebagai predator spesialis pegunungan, macan tutul salju menyimpan banyak fakta menarik yang sayang untuk dilewatkan. Penasaran bukan? Keep scrolling, ya!
1. Tubuhnya didesain sempurna untuk bertahan di suhu dingin
Macan tutul salju yang sedang berjalan di atas tumpukan es. (pixabay.com/Pixel-mixer)Tinggal di habitat yang sangat dingin mengharuskan macan tutul salju untuk beradaptasi dengan baik. Untungnya, adaptasi mereka bisa dibilang sempurna. Bulu dari kucing ini jauh lebih tebal dan padat ketimbang saudaranya yang lain.
Selain itu, dilansir Wanderlust, telinga mereka juga cenderung lebih kecil ketimbang kucing besar lain. Telinga ini berfungsi untuk memerangkap panas agar tidak cepat hilang dari tubuhnya. Ditambah lagi, mereka punya ekor dengan bulu sangat tebal yang berfungsi untuk menghangatkan tubuhnya seperti syal ketika tidur dan menjaga keseimbangan.
Jika itu masih belum cukup, rahasia adaptasi lain dari macan tutul salju di suhu dingin ada di organ pernapasannya. Lubang hidung mereka lebih besar dengan rongga hidung yang pendek. Hal ini dapat membuat mereka untuk mengambil banyak oksigen dan memanaskan udara yang masuk sebelum mencapai paru-paru.
2. Predator puncak di pegunungan dengan jenis mangsa yang sangat bervariasi
Macan tutul salju yang sedang memakan buruannya. (pixabay.com/Pixel-mixer)Meskipun ukurannya tidak sebesar singa atau harimau, ternyata variasi mangsa dari macan tutul salju tidak kalah banyak, lho. Mereka biasanya berburu hewan yang berukuran kecil, namun juga bisa menjatuhkan mangsa yang ukurannya tiga kali lipat lebih besar dari tubuhnya.
Seperti yang ditulis laman National Geographic, kucing ini biasanya memburu marmut, kelinci, hingga burung. Akan tetapi, macan tutul salju juga mampu berburu mangsa berukuran besar seperti bharal (domba biru) dan ibex gunung.
Salah satu spesimen di India pernah diteliti untuk mengetahui variasi mangsa dari macan tutul salju. Hasilnya, dalam kurun waktu setahun spesimen tersebut berhasil untuk memburu 5 bharal, 9 kelinci tibet, 25 marmut, 5 kambing ternak dan 1 domba ternak, serta 15 burung.
Baca Juga: Mengerikan! Bersyukur 12 Hewan Purba ini Sudah Punah
3. Kemampuan lompatan macan tutul salju jadi salah satu yang terbaik di dunia hewan
Editor’s picks
Macan tutul salju yang sedang melompat jauh. (discoverwildlife.com)Habitat macan tutul salju yang sangat ekstrem membuat mereka mengembangkan kemampuan tambahan lain untuk menopang kehidupannya di atas pegunungan. Kemampuan tersebut adalah lompatan yang membuat mereka dapat berakrobat di udara maupun berpindah dari satu tebing ke tebing yang lain.
Dilansir Discover Wildlife, macan tutul salju dapat melompat hingga jarak 15 meter atau sekitar enam kali lipat panjang tubuhnya. Selain itu, lompatan vertikal mereka juga tak kalah mengagumkan. Tercatat kalau kucing yang satu ini mampu melompat hingga 6 meter di atas permukaan tanah atau hampir sama dengan ketinggian rumah 2 lantai.
Rahasia di balik kemampuan lompatan super dari macan tutul salju terletak pada otot kakinya yang sangat kuat. Selain itu, ekor mereka juga berperan sebagai penyeimbang tubuh ketika berada di udara agar dapat mendarat tanpa risiko apa pun.
4. Salah satu keluarga kucing besar yang tidak bisa mengaum
Macan tutul salju mengerang. (pixabay.com/Pixel-mixer)Biasanya, kucing besar memiliki semacam ligamen khusus di pita suaranya yang dapat meregang dan melentur. Ligamen tersebutlah yang membuat spesies kucing besar dapat menghasilkan suara auman. Akan tetapi, ternyata hal tersebut tidak berlaku untuk macan tutul salju.
Sebab, dilansir Discover Wildlife, ligamen pada pita suara macan tutul salju tidak dapat mengembang seperti kebanyakan kucing besar. Bahkan, pita suara mereka cenderung lebih mirip seperti kucing domestik.
Meskipun begitu, macan tutul salju tetap bisa menghasilkan suara yang serupa dengan spesies kucing lainnya. Misalnya, mereka dapat membuat suara desis, geraman, hissing atau bahkan mengeong seperti kucing rumahan, hanya saja dalam volume yang lebih keras.
5. Meskipun dinamakan "macan tutul salju", mereka ternyata lebih berkerabat dengan harimau
Macan tutul salju di kebun binatang. (pixabay.com/Dieter444)Uniknya, meskipun menyandang nama "macan tutul", ternyata mereka bukan subspesies dari macan tutul sungguhan, lho. Spesies ini justru lebih tepat disebut sebagai kerabat dari keluarga harimau.
Dilansir Wanderlust, susunan genetik dari macan tutul salju lebih mirip dengan harimau yang telah berevolusi secara terpisah dengan genus panthera lainnya sejak 2 juta tahun yang lalu. Harimau sendiri tidak memiliki kesamaan ciri genetik jika dibandingkan dengan singa, macan tutul, maupun jaguar yang sama-sama masuk ke dalam genus panthera, sehingga macan tutul salju juga punya susunan genetik yang berbeda.
Oleh sebab itu, sebenarnya antara macan tutul salju dengan macan tutul sejati justru dapat dikatakan sebagai dua jenis kucing besar yang berbeda. Mereka hanya mirip pada kesamaan ciri fisik, terutama pada totol di bulunya, sehingga mendapatkan nama "macan tutul".
Nah, itu dia kelima fakta menarik dari macan tutul salju, si predator mematikan dari pegunungan es. Fakta mana yang membuatmu terkesan dengan kucing yang satu ini?
Baca Juga: Unik, 6 Hewan Ini Tampak Seperti Gabungan Dua Jenis Hewan Berbeda
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
