6 Fakta Paus Sei, si Besar dengan Kecepatan Berenang yang Menakjubkan

Paus sei (Balaenoptera borealis) adalah paus besar yang hidup di bagian utara dan selatan Bumi. Paus ini bisa dijumpai di berbagai lautan subtropik di tempat tersebut. Namun, mereka tidak mau berenang ke arah kutub yang dingin atau laut tropis yang airnya terlalu hangat. Paus yang satu ini dapat tumbuh dengan panjang 15—20 meter dengan berat rata-rata sekitar 20 ton.
Paus sei memiliki warna tubuh abu-abu kebiruan atau lebih gelap lagi dengan bagian bawah tubuh yang lebih terang. Uniknya, mereka memiliki sirip punggung yang mirip seperti pengait. Sirip ini terletak di bagian belakang punggungnya dan berukuran relatif besar.
Nah, raksasa laut yang satu ini jelas punya beberapa fakta menarik jika dibandingkan dengan jenis paus lainnya. Bahkan, mereka punya rekor yang sulit untuk dikejar oleh saudaranya yang lain, lho. Penasaran rekor apa itu? Yuk, simak fakta-fakta menarik dari paus sei di bawah ini!
1. Namanya berasal dari kebiasaan mengikuti gerombolan ikan
Asal nama dari paus sei bisa dibilang cukup unik. Nama paus ini berasal dari bahasa Norwegia, sei, yang berarti pollack. Kata pollack sendiri merujuk pada salah satu jenis ikan yang hidup bergerombol di sekitar pesisir utara Norwegia. Oleh karena paus sei sering mengikuti gerombolan ikan tersebut, para nelayan setempat kemudian memberikan nama paus sei kepada jenis paus yang satu ini, mengutip Britannica.
Oh, ya, mereka juga punya beberapa nama lain, misalnya saja Rudolphi’s rorqual dan pollack whale. Paus sei juga tergolong sebagai keluarga paus balin. Itu sebabnya, mereka masih berkerabat dengan paus biru, paus sirip, paus bungkuk, paus abu-abu, dan sebagainya.
2. Salah satu paus tercepat di dunia
Umumnya, keluarga paus balin bergerak relatif lambat, yakni sekitar belasan kilometer per jam. Akan tetapi, pada keadaan tertentu, keluarga paus balin bisa berenang dengan cepat dalam waktu yang relatif sangat singkat. Nah, di antara keluarga paus balin, paus sei jadi juara dalam hal yang satu ini.
Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration, paus sei bisa bergerak hingga kecepatan 54 km per jam. Akan tetapi, paus ini hanya bisa mempertahankan kecepatan tersebut dalam waktu yang relatif singkat karena mereka akan cepat letih. Kalau tidak perlu bergerak cepat, paus sei biasanya berenang lebih santai. Namun, itu tetap relatif cepat dibandingkan jenis paus lain karena tubuhnya yang panjang dan ramping.
3. Struktur sosial paus sei
Pada momen tertentu, paus sei sebenarnya lebih banyak hidup menyendiri. Akan tetapi, para betina dan anaknya hidup dalam kelompok kecil dengan jumlah 2—6 individu. Menariknya, ketika sumber makanan sedang melimpah, kelompok-kelompok kecil dari paus sei ini akan berkumpul di satu tempat hingga jumlahnya mencapai ribuan individu, tulis Oceanwide Expedition.
Baik jantan maupun betina akan dewasa secara seksual pada usia 9 tahun. Umumnya, masa kehamilan dari paus sei betina sekitar 10—12 bulan dan hanya melahirkan 1 anak dalam 1 kali masa kehamilan. Ketika baru lahir, anak dari paus sei berukuran sekitar 4 meter. Setelah 6—9 bulan kemudian, mereka bisa tumbuh dengan panjang 8—9 meter.
Editor’s picks
Baca Juga: 9 Fakta Unik Paus Beluga, Bisa Meniru Ucapan Manusia!
4. Mereka makan dalam jumlah yang sangat besar dalam sehari
Sama seperti keluarga paus balin lainnya, makanan utama dari paus sei adalah krill yang ada di lautan. Akan tetapi, mereka juga mengonsumsi berbagai jenis plankton dan ikan-ikan kecil jika kebetulan bertemu. Ketika akan makan, paus sei akan membuka mulutnya lebar-lebar, menghisap air sebanyak mungkin, dan menyaring air yang diisap dengan balin. Tujuannya agar krill, plankton, dan ikan kecil terperangkap hingga bisa ditelan olehnya.
Hebatnya, dilansir Oceanwide Expedition, dalam sehari paus sei bisa mengonsumsi hingga 900 kg makanan. Biasanya, paus sei akan berburu dekat dengan permukaan air, tepat di dekat gerombolan mangsanya berada. Oh, ya, mereka bukan tergolong paus yang menyelam ke dalam laut. Paus sei relatif selalu berada di permukaan laut dengan rata-rata waktu menahan napas sekitar 5—15 menit dalam sekali tarikan napas.
5. Pandai bernyanyi
Di antara jenis paus lainnya, paus sei bisa dibilang jadi jenis paus yang paling vokal untuk bersuara. Mereka menghasilkan suara lantang dan panjang dengan frekuensi rendah yang terdengar seperti nyanyian merdu. Dilansir Discover Wildlife, peneliti percaya bahwa paus sei jantan membuat suara nyanyian ini guna menarik perhatian betina ketika musim kawin sudah datang.
Mirisnya, kecenderungan paus sei yang sangat vokal ini juga menyimpan kisah yang menyedihkan. Roddy Morrison, salah seorang mantan pemburu paus, berujar kepada BBC kalau paus sei akan mengeluarkan suara seperti meringis dan tangisan ketika mereka diburu. Suara tersebut menurutnya bukan suara yang enak untuk didengar dan justru menyakitkan.
6. Perburuan besar-besaran membuat status mereka kini terancam punah
Ketika populasi paus biru dan paus sirip menurun akibat perburuan dan adanya larangan untuk memburu mereka, para pemburu paus mengalihkan perhatian mereka kepada paus sei. Sebenarnya, paus sei sudah jadi target buruan manusia sejak tahun 1860-an untuk diambil minyak dan dagingnya. Akan tetapi, populasi mereka kemudian benar-benar mengalami penurunan sejak 1950—1960-an.
Saat ini, populasi paus sei ditaksir sekitar 80 ribu individu. Jumlah ini sebenarnya hanya 1/3 dari total populasi paus sei sebelum perburuan besar-besaran dilakukan manusia. World Wildlife Fund melansir bahwa saat ini sebenarnya upaya pelarangan perburuan paus sei sedang intens dilakukan. Hanya saja, sekelompok pemburu asal Jepang rutin memburu 50 ekor paus sei tiap tahunnya dengan dalih perburuan tersebut dilakukan demi penelitian.
Dengan upaya konservasi yang sedang intens dilakukan saat ini, beruntungnya populasi paus sei mulai bertambah secara perlahan. Akan tetapi, jika penegakkan hukum tidak dilaksanakan dengan maksimal, bukan tidak mungkin kita kecolongan lagi dengan para pemburu yang masih mengincar daging dan minyak dari raksasa laut ini. Semoga si mamalia yang bisa berenang dengan cepat ini bisa segera pulih populasinya, ya!
Baca Juga: 7 Fakta Unik Paus Kepala Busur, Habis 2 Ton Makanan Setiap Hari!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.