5 Fakta Suku Bajo, Suku Air Terakhir yang Menginspirasi Avatar 2

Suku Bajo memiliki kemampuan yang menakjubkan

Tiap suku yang ada di dunia memiliki berbagai keunikan masing-masing yang membuat mereka tetap eksis hingga saat ini. Ini bisa jadi berasal dari budaya, kehidupan sosial, hingga kemampuan hebat yang tidak dimiliki kebanyakan orang.

Nah, khusus yang terakhir itu, terdapat satu suku yang berada di kawasan Asia Tenggara yang bernama suku Bajo. Mereka disebut-sebut telah ada sejak ratusan tahun lalu dan punya kemampuan dan kebiasaan unik lantaran gaya hidup suku ini yang selalu berada di tengah-tengah laut lepas.

Hebatnya, sutradara James Cameron menuturkan kalau dirinya terinspirasi dari suku Bajo dalam proses pembuatan suku Metkayina dalam film Avatar 2: The Way of Water. Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika diwawancarai oleh tim National Geographic dalam video berjudul, The Science Behind James Cameron’s Avatar: The Way of Water.

Kira-kira ada fakta apa dibalik budaya dan kebiasaan suku Bajo sampai-sampai membuat sutradara sekelas James Cameron jadikan inspirasi dalam filmnya, ya? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

1. Suku ini tersebar di banyak tempat dan punya banyak kisah tentang asal-usulnya

5 Fakta Suku Bajo, Suku Air Terakhir yang Menginspirasi Avatar 2Anak-anak suku Bajo yang berada di Desa Bajo Sampela, Wakatobi, Indonesia (commons.wikimedia.org/BastianKyle)

Mengutip dari laman The Guardian, salah satu kisah paling populer tentang asal-usul suku Bajo adalah cerita tentang seorang putri di Johor, Malaysia, yang menghilang di laut usai banjir bandang. Raja kala itu kemudian memerintahkan rakyatnya untuk mencari sang putri. Ia juga melarang mereka kembali sebelum putrinya berhasil ditemukan.

Cerita itu memang yang paling populer dan mendasari versi lain soal asal-usul suku ini. Akan tetapi, detail dalam cerita itu bisa berbeda-beda sesuai dengan tempatnya. Sebab, saat ini sekitar 1 juta orang keturunan suku Bajo tersebar di banyak negara di Asia Tenggara seperti Indonesia, Filipina, Malaysia, hingga Brunei Darussalam.

2. Dikenal sebagai suku nomaden yang hidup di atas laut

5 Fakta Suku Bajo, Suku Air Terakhir yang Menginspirasi Avatar 2Anggota suku Bajo yang sedang berenang tepat di dekat rumah-rumah mereka yang berada di atas laut. (commons.wikimedia.org/Torben Venning)

Salah satu keunikan suku Bajo jika dibandingkan dengan suku lain di dunia adalah tempat tinggal mereka yang sebagian besar berada di tengah-tengah lautan lepas. Selain itu, suku Bajo juga merupakan komunitas masyarakat nomaden yang berpindah-pindah dari satu lautan ke lautan lain.

Menurut laporan laman People's of The World, rumah-rumah yang ditinggali suku Bajo dibangun di atas laut lepas, tapi masih cukup dekat dengan daratan. Untuk bertahan hidup, sektor perikanan jadi andalan suku ini hingga mereka mendapat julukan gipsi lautan.

Baca Juga: Mengenal Suku-Suku di Sulsel: dari Bugis hingga Konjo

3. Punya kapal unik yang juga berfungsi sebagai rumah

5 Fakta Suku Bajo, Suku Air Terakhir yang Menginspirasi Avatar 2Lepa-lepa milik suku Bajo yang sedang menepi (commons.wikimedia.org/Torben Venning)

Tak hanya punya rumah di atas laut, ternyata suku Bajo juga memiliki tempat tinggal lain berupa kapal. Kapal ini pun memiliki beragam nama tergantung di mana mereka dijumpai semisal Lepa-lepa, Bangka, dan Vinta.

The Guardian melansir, ukuran kapal suku Bajo ini tidak terlalu besar. Rata-rata panjangnya hanya sekitar 5 meter dengan lebar 1,5 meter. Artinya, ukuran mereka sebenarnya kurang lebih hanya sebesar mobil berukuran medium.

Meski demikian, di atas kapal inilah anggota suku Bajo paling banyak menghabiskan waktunya. Mereka juga sangat jarang menepi ke daratan, kecuali untuk keperluan seperti menjual hasil tangkapan di laut ataupun membeli kebutuhan hidup yang tidak bisa diperoleh di laut.

4. Kemampuan berenang dan menahan nafas anggota suku Bajo sangat fantastis

5 Fakta Suku Bajo, Suku Air Terakhir yang Menginspirasi Avatar 2ilustrasi orang yang menyelam dengan peralatan seadanya (pixabay.com/ConexaoCabeca)

Kemampuan berenang jadi keunikan lain dan paling menakjubkan dari suku Bajo. Bayangkan saja, masing-masing anggota suku ini diketahui mampu berenang dan menyelam hingga kedalaman 70 meter hingga 13 menit hanya dengan bantuan topeng kayu, kacamata renang, dan sabuk pemberat saja.

Dilansir BBC, salah satu rahasia suku Bajo bisa berenang hingga demikian hebatnya lantaran evolusi pada organ limpa di tubuhnya. Limpa anggota suku Bajo berukuran lebih besar dari manusia normal. Berkatnya, sirkulasi oksigen dalam darah bisa tetap dijaga di level yang tinggi dan mampu untuk mengganti sel lama pada darah yang membuat waktu menyelam bisa jauh lebih panjang.

Dr. Melisa Ilardo dari Universitas Copenhangen mengungkapkan bahwa ukuran limpa yang besar pada anggota suku Bajo bukan terbentuk karena kebiasaan menyelam. Sebab, hasil pengujian pada anggota yang bukan penyelam pun menunjukkan bahwa ukuran limpa mereka sama orang yang sering menyelam.

Artinya, ukuran limpa suku Bajo bisa seperti demikian karena adanya variasi genetik tertentu yang dimiliki anggota suku. Penelitian berhasil menemukan keberadaan gen bernama PDE10A yang berkorelasi secara langsung terhadap limpa anggota suku Bajo. PDE10A sendiri merupakan gen yang mengatur hormon tiroid yang dapat mengontrol ukuran limpa pada manusia.

5. Keturunan suku Bajo mulai meninggalkan gaya hidup di laut

5 Fakta Suku Bajo, Suku Air Terakhir yang Menginspirasi Avatar 2ilustrasi seorang petani yang sedang memanen hasil tanamannya (pixabay.com/sasint)

Pergeseran zaman membuat keturunan suku Bajo saat ini harus beradaptasi agar dapat bertahan hidup. Oleh sebab itu, saat ini terdapat beberapa keturunan suku Bajo yang memilih meninggalkan gaya hidup di laut dan memulai peruntungan di daratan demi menghidupi diri.

Dilansir People's of The World, beberapa keturunan suku Bajo mulai mencoba hidup di daratan sejak 200 tahun yang lalu dan saat ini berpusat di Sabah, Malaysia. Mereka yang meninggalkan gaya hidup di laut itu saat ini menghidupi diri dengan cara bertani dan beternak sapi. Berkat gaya hidupnya yang baru ini, mereka juga mendapat julukan "Koboi dari Timur".

Hingga hari ini eksistensi dari suku Bajo dan cara hidupnya yang unik jadi salah satu bukti kalau kebiasaan dan genetik pada manusia sangat berperan agar sebuah kelompok dapat bertahan hidup dalam kondisi yang keras sekalipun. 

Baca Juga: 5 Perjuangan Suku-suku Asli di Dunia Nyata yang Mirip Na'vi di Avatar

Anjar Triananda Ramadhani Photo Verified Writer Anjar Triananda Ramadhani

Animal Lovers and Smartphone Enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya