6 Cara Mengurangi Dampak Buruk Sampah Makanan

Sampah makanan menghasilkan gas metana

Setiap individu punya peran penting dalam mencegah sampah makanan menumpuk di TPA. Tidak hanya cukup dengan membuang sampah pada tempatnya, kesadaran bahwa sampah merupakan tanggung jawab individu harus ditanamkan. Mencegah pembuangan sampah ke TPA dan mengoptimalkan sumber makanan,  United States Environmental Protection Agency menyusun Food Recovery Hierarchy (US EPA) yang terdiri dari enam tingkatan. 

1. Mengurangi sumbernya

6 Cara Mengurangi Dampak Buruk Sampah MakananMenghabiskan makanan (pixabay.com/congerdesign)

Beberapa kurun waktu terakhir, isu sampah menjadi perhatian di Indonesia. Permasalahan akibat sampah mulai meresahkan dan dirasakan oleh banyak orang. Selain isu sampah anorganik, sampah organik tidak kalah penting untuk diatasi sebab menyumbang lebih dari 60 persen sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Sebagian besar sampah organik berasal dari sisa makanan rumah tangga dan tercampur dengan sampah anorganik. Bahkan menurut Economist Impact, Indonesia merupakan negara penghasil sampah makanan nomor dua di dunia. 

Hierarki pertama adalah pencegahan pembuangan makanan ke TPA dengan mengurangi sumbernya. Upaya yang dapat dilakukan mulai dari mengaudit sampah di rumah masing-masing sehingga kita mengenali jenis sampah yang banyak dihasilkan. Kemudian mulailah untuk memisah sampah organik dan anorganik.

Berikutnya dengan membuat persiapan makanan atau food preparation, menyimpan bahan makanan dengan tepat, makan sesuai kebutuhan, mengolah sisa makanan seperti membuat kaldu dari cangkang udang, dan menghabiskan makanan.

2. Memberi makan orang lain

6 Cara Mengurangi Dampak Buruk Sampah MakananIlustrasi memberi makan orang lain (pixabay.com/Myriams-Fotos)

Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa sebanyak 41,7 persen orang malas memilah sampah, 27 persen merasa bahwa memilah sampah tidak ada gunanya, 22,3 persen tidak tahu bahwa sampah harus dipilah, dan 7,3 persen tidak punya fasilitas pemilahan sampah. 

Jika makanan di rumah berlebih, jangan ragu untuk berbagi makanan dengan orang di sekitar. Alih-alih membuang makanan ke TPA, membagikan kelebihan makanan tidak hanya mengurangi potensi sampah makanan juga bernilai pahala. Mengatasi potensi makanan terbuang, beberapa organisasi masyarakat juga membuat bank makanan yang bertujuan untuk mengumpulkan makanan berlebih dan menyalurkannya ke orang yang membutuhkan. 

3. Memberi makan hewan 

6 Cara Mengurangi Dampak Buruk Sampah MakananMemberi makan hewan (pixabay.com/meineresterampe)

Sampah organik yang tidak dikelola dengan baik akan terurai secara anaerob sehingga menghasilkan gas metana. Hal ini yang akan menyebabkan emisi gas rumah kaca dan perubahan iklim. Selain itu, sampah organik juga dapat menghasilkan air lindi yang mengakibatkan pencemaran air dan tanah. 

Sisa makanan dapat diberikan sebagai pakan hewan seperti kucing, ayam, bebek, lele, kelici, dan magot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa memberi makan hewan dari sisa makanan dapat direkomendasikan dan bernilai ekonomis. Nah, mulai saat ini memelihara hewan bisa jadi pertimbangan untuk mengurangi sampah makanan di rumah, ya.

Baca Juga: 5 Dampak Sampah Makanan bagi Lingkungan, Perparah Perubahan Iklim

4. Menjadikan sumber energi baru

6 Cara Mengurangi Dampak Buruk Sampah MakananIlustrasi sumber energi terbarukan (pixabay.com/cheapStockImage)

Pada dasarnya, sampah organik berasal dari tanah dan selayaknya kembali ke tanah. Namun, kebanyakan dari kita tidak mengelola sampah organik dengan tepat sehingga menimbulkan berbagai masalah.

Dalam hal ini, setiap individu tetap dapat berkontribusi dalam mencegah bahaya dari sampah organik dengan memisahkan minyak jelantah dari sampah makanan. Minyak jelantah dapat diolah menjadi biodiesel atau sabun untuk mencuci.

Para ahli juga menyebutkan bahwa sampah makanan dapat diolah menjadi biogas dan sumber energi terbarukan lainnya. Selain menghasilkan gas metana, sampah organik juga menghasilkan gas lainnya seperti hidrogen sulfida setelah melalui proses filter.

5. Membuat kompos

6 Cara Mengurangi Dampak Buruk Sampah MakananIlustrasi mengompos (pixabay.com/melGreenFR)

Mengompos berarti mengelola sisa makanan alami yang berasal dari tanah untuk kembali terurai di tanah. Membuat kompos bisa dilakukan oleh siapa pun dengan metode apa pun. Hal utama yang perlu diyakini bahwa mengompos itu mudah dan tidak ada istilah gagal dalam mengompos.

Komposter skala rumah tangga bisa dibuat seperti menggunakan drum, ember, keranjang takakura, karung, pot, gerabah, felita, biopori, warm tower, lasagna garden, vermicomposting, banana ring atau circle, dan lainnya.

6. Membuang ke tempat pembuangan akhir 

6 Cara Mengurangi Dampak Buruk Sampah MakananIlustrasi tempat pembuangan akhir (pixabay.com/maria gullestrup)

Hierarki terakhir dalam pengelolaan sampah organik yaitu membuang ke TPA atau insinerasi. Meskipun demikian, pembuangan sampah ke TPA hendaknya tetap memperhatikan upaya mengurangi dampak buruk akibat sampah.

Misalnya dengan memisahkan sampah organik atau sisa makanan dengan sampah anorganik sehingga mudah terurai. Selain itu, sampah organik seperti tusuk sate sebaiknya dibagi menjadi potongan kecil agar tidak melukai para pekerja di TPA.

Yuk, jadi bagian dalam mengurangi dampak buruk akibat sampah  makanan di TPA. Mulai dari diri sendiri dan lakukan saat ini juga meski hal kecil, sebab perubahan besar dimulai dari hal kecil.

Baca Juga: Daripada Mubazir, 5 Cara Mengurangi Sampah Makanan 

Annisaa Fitrah Umara Photo Writer Annisaa Fitrah Umara

Seorang pendidik bidang kesehatan jantung di UMT. Tertarik dengan literasi tulis dan digital serta sustainable living. Keep learning and sharing!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya