5 Tari Tradisional Indonesia yang Digunakan untuk Menyambut Tamu

Adakah tari yang berasal dari daerahmu?

Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan seninya, termasuk tarian. Ada banyak sekali tarian tradisional yang ada di Indonesia dan bahkan di setiap daerah terdapat tarian khas tersendiri. Tarian tradisional dipertunjukkan untuk berbagai macam tujuan, mulai dari untuk hiburan, menyambut tamu, dan bahkan mengusir malapetaka.

Jika seorang pejabat penting mengunjungi suatu daerah, tak jarang pejabat tersebut akan disambut dengan tarian tradisional khas daerah tersebut. Berikut lima tarian tradisional Indonesia yang digunakan untuk menyambut tamu.

1. Tari tidi lo o’ayabu - Gorontalo

5 Tari Tradisional Indonesia yang Digunakan untuk Menyambut Tamutari Tidi Lo o'ayabu (instagram.com/sanesuronoto)

Tari tidi lo o’ayabu merupakan tarian khas daerah Gorontalo. Menurut keterangan dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tarian ini muncul diantara abad ke-17 dan abad ke-18. Biasanya tarian ini berasal dari putra putri bangsawan wali-wali mowali atau pejabat-pejabat negara maupun provinsi hingga para tokoh terkemuka di sana. 

Tari tidi lo o’ayabu digunakan untuk menyambut tamu atau resepsi pernikahan. Tarian ini mempunyai empat belas gerakan yang mana setiap gerakannya memiliki makna tersendiri. Gerakan mengibaskan kipas merupakan gerakan khas yang mempunyai arti menghalau semua tantangan. 

2. Tari merak - Jawa Barat

5 Tari Tradisional Indonesia yang Digunakan untuk Menyambut Tamutari merak (instagram.com/podjamild)

Salah satu tarian yang menjadi ikon Jawa Barat adalah tari merak. Dilansir Seruni, tarian ini sendiri diciptakan oleh seorang koreografer yang bernama Raden Tjetjep Soemantri pada tahun 1950an. Tarian ini merupakan penerapan dari kehidupan seorang burung merak, lebih tepatnya bagaimana burung merak jantan menarik perhatian burung merak betina dengan cara menampakkan bulu ekornya yang indah.

Tarian ini biasanya ditampilkan secara berpasang-pasangan dan masing-masing memerankan burung merak jantan dan betina. Fungsi dari tari merak ialah untuk menyambut tamu istimewa dalam sebuah acara tertentu atau penyambutan rombongan pengantin pria yang sedang menuju ke pelaminan. 

3. Tari selamat datang - Papua

5 Tari Tradisional Indonesia yang Digunakan untuk Menyambut Tamutari selamat datang (instagram.com/indonesia_kaya)

Seperti namanya, fungsi dari tarian ini ialah untuk menyambut tamu baik dengan suku lain, masyarakat luar kota, hingga pejabat daerah maupun pusat. Tarian ini merupakan salah satu ikon masyarakat yang ada di Papua. Tarian ini merupakan simbol bahwa tamu tersebut disambut baik oleh masyarakat di sana.

Tarian ini biasanya dibawakan oleh para penari wanita dan pria yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan. Mereka menggunakan busana khas Papua dan dilengkapi oleh atribut tari seperti tifa dan senjata. 

Baca Juga: 10 Potret Ria Ricis Pakai Baju Adat Aceh, Tari Ratoh Jaroe di Lamaran

4. Tari pendet - Bali

5 Tari Tradisional Indonesia yang Digunakan untuk Menyambut Tamupotret tari pendet (instagram.com/hirotower_indonesia)

Bali memang merupakan daerah yang kaya akan budaya dan seninya, termasuk tarian. Selain tari kecak, Bali juga mempunyai tari pendet yang biasanya digunakan untuk pertunjukan dalam upacara adat atau penyambutan para tamu. Tarian ini dapat ditampilkan oleh perempuan mana saja karena pada dasarnya tarian ini hanya mengikuti gerakan penari senior yang ada di depannya. 

Tarian ini identik dengan tangan penari yang bergerak gemulai yang diiikuti dengan gerakan halus jari-jemarinya. Kepala penari bergoyang seirama musik dengan mata mendelik. Ada pula adegan penari yang bersimpuh dan menaruh canang.

5. Tari serimpi sangupati - Yogyakarta

https://www.youtube.com/embed/62VnPTShmQQ

Tari serimpi sangupati merupakan tarian sakral asal Yogyakarta yang mana hanya dipentaskan oleh kalangan internal keraton pada zaman dahulu, baik keraton Yogyakarta dan Surakarta. Tarian ini mempunyai filosofi yang menarik, yaitu kata serimpi mempunyai makna mimpi. Hal ini dikarenakan alunan musik dan gerakan penari yang luwes seolah-olah penonton diajak masuk ke dalam dunia mimpi.

Awalnya, durasi tarian ini cukup lama, yaitu sekitar 1 jam. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, durasi tarian tersebut saat ini hanya sekitar 15 menit. Tarian ini dahulunya hanya ditampilkan di keraton untuk menyambut para tamu istimewa yang sedang berkunjung.

Nah, itu dia lima tarian tradisional Indonesia yang digunakan untuk menyambut tamu. Ternyata banyak sekali tarian yang sangat menarik ya. Dari kelima tarian di atas, apakah ada tarian yang berasal dari daerahmu?

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kalyana Dhisty

Berita Terkini Lainnya