11 Potret Tradisi Ngagah, Prosesi Menggali Kuburan di Bali

Apakah kamu sudah pernah lihat?

Tradisi Ngagah merupakan salah satu tradisi unik di Bali. Tradisi ini biasanya dilakukan sebelum upacara Ngaben baik Ngaben perorangan maupun Ngaben massal. Ngagah dilakukan untuk jenazah yang sudah dikubur sebelum upacara Ngaben dilaksanakan.

Saat prosesi Ngagah ini, warga banjar adat secara bergotong-royong menggali kuburan yang jenazahnya akan dilakukan upacara Ngaben. Pemandangan yang unik bisa dijumpai saat prosesi Ngagah ini.

Biasanya, berdasarkan musyawarah antara tetua dan warga banjar adat, prosesi Ngagah dilakukan sebelum hari Upacara Ngaben. Hal ini agar warga Banjar Adat bisa lebih fokus untuk melaksanakan Upacara Ngaben dan mempersingkat waktu pelaksanaannya.

Karena dilakukan sebelum hari Upacara Ngaben, dalam prosesi Ngagah akan dilakukan pembakaran jenazah setelah diangkat dari liang kuburnya. Hal ini karena faktor kesehatan semata, agar terhindar dari penyebaran penyakit atau bakteri yang berasal dari jenazah yang telah lama dikubur.

1. Prosesi penggalian kuburan yang dilakukan secara bergotong-royong

11 Potret Tradisi Ngagah, Prosesi Menggali Kuburan di Baliproses penggalian kuburan (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

2. Warga banjar adat secara bergotong-royong mengangkat jenazah dari liang kubur

11 Potret Tradisi Ngagah, Prosesi Menggali Kuburan di Balimengangkat jenazah dari liang kubur (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

3. Warga banjar adat bergotong-royong memindahkan jenazah ke tempat pembakaran

11 Potret Tradisi Ngagah, Prosesi Menggali Kuburan di BaliWarga Banjar Adat bergotong-royong memindahkan jenazah. (dok.pribadi/Ari Budiadnyana)

4. Beberapa jenazah yang sudah ditaruh di tempat pembakaran

11 Potret Tradisi Ngagah, Prosesi Menggali Kuburan di Balijenazah di tempat pembakaran (dok.pribadi/Ari Budiadnyana)

5. Salah satu tulang tengkorak jenazah yang akan dibakar

11 Potret Tradisi Ngagah, Prosesi Menggali Kuburan di Balisalah satu tulang tengkorak jenazah yang akan dibakar (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Baca Juga: Mengenal Prosesi Pernikahan di Masyarakat Adat Bugis

6. Setelah dilakukan penggangkatan jenazah, dilakukan upacara menggunakan sarana itik hitam sebelum liang kubur diuruk kembali

11 Potret Tradisi Ngagah, Prosesi Menggali Kuburan di Baliupacara menutup liang kubur (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

7. Jika semua jenazah sudah diangkat dari liang kubur, maka dilanjutkan dengan pembakaran jenazah tersebut

11 Potret Tradisi Ngagah, Prosesi Menggali Kuburan di Balipembakaran jenazah (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

8. Petugas yang membakar jenazah, di Bali sering disebut 'tukang kompor mayat'

11 Potret Tradisi Ngagah, Prosesi Menggali Kuburan di Balipetugas yang membakar jenazah (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

9. Setelah pembakaran selesai, dilanjutkan dengan mengumpulkan tulang-tulang sisa pembakaran

11 Potret Tradisi Ngagah, Prosesi Menggali Kuburan di Balimengumpulkan tulang sisa pembakaran (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

10. Tulang-tulang ini dibentuk menyerupai wujud manusia yang kemudian dibungkus dengan kain kasa

11 Potret Tradisi Ngagah, Prosesi Menggali Kuburan di Balitulang dibentuk menyerupai wujud manusia (dok. Pribadi/Ari Budiadnyana)

11. Petulangan, tempat untuk menaruh tulang yang sudah dibungkus kain kasa pada prosesi sebelumnya

11 Potret Tradisi Ngagah, Prosesi Menggali Kuburan di Balipetulangan, tempat menaruh tulang yang sudah dibungkus kain kasa (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Setelah semua tulang ditempatkan pada petulangan, barulah petulangan ini ditutup. Pada malam harinya dilakukan penjagaan oleh pihak keluarga dan warga banjar adat secara bergantian, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Saat hari Upacara Ngaben, tulang-tulang ini akan dibakar lagi sesuai dengan rangkaian Upacara Ngaben.

Baca Juga: Makna dan Prosesi Sangjit, Tradisi Seserahan Pernikahan Adat Tionghoa

Ari Budiadnyana Photo Verified Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya