5 Kebiasaan Berbicara yang Mengganggu Kenyamanan menurut Sains

Ini bukan tentang apa yang kamu katakan, tapi soal cara kamu

Mustahil semua manusia tidak pernah sakit hati atas ungkapan yang dilontarkan seseorang terhadapnya. Apalagi dengan ungkapan yang berkedok bercanda ataupun dark jokes yang sebenarnya tidak ada unsur kedamaian di dalamnya.

Jadi berdasarkan statement di atas bahwa kebiasaan berbicara merupakan hal mendasar dalam menentukan karakter seseorang. Nah, ternyata ada lima kebiasaan berbicara yang membuat orang-orang tidak nyaman menurut sains.

1. Suka mengkoreksi kesalahan orang lain

5 Kebiasaan Berbicara yang Mengganggu Kenyamanan menurut Sainsilustrasi orang yang cerewet (Pexels.com/KeiraBurton)

Menurut negosiator FBI, alat utama dalam membangun hubungan dengan seseorang adalah menurunkan ego, atau sekadar menempatkan keinginan orang lain untuk berbicara dan didengar di atas keinginan kita sendiri.

Ini bisa semudah tidak menyela seseorang, tidak mengoreksi fakta atau tata bahasanya, dan memberi tahu dia bahwa kamu mendengarkan, bukan menghakimi.

Individu yang membiarkan orang lain terus berbicara tanpa mengambil giliran sendiri umumnya dianggap sebagai pembicara terbaik. Orang-orang ini juga dicari ketika teman atau keluarga membutuhkan seseorang untuk mendengarkan tanpa menghakimi. Mereka adalah pribadi yang terbaik dalam membangun hubungan yang cepat dan langgeng.

2. Berbicara terlalu cepat

5 Kebiasaan Berbicara yang Mengganggu Kenyamanan menurut Sainsilustrasi pekerja yang berdiskusi (Pexels.com/TigerLily)

Meskipun pemikiran kamu tentang ide-ide jenius sekalipun, berbicara terlalu cepat dapat membuatmu terdengar gugup, gelisah, atau seperti kamu sedang mencoba untuk menyembunyikan sesuatu.

Sebuah studi terhadap 1.380 panggilan telemarketer menemukan bahwa kecepatan berbicara yang ideal adalah sekitar 3,5 kata per detik (tidak terlalu cepat, tidak terlalu lambat) dan diselingi oleh jeda sesekali. 

3. Berbicara dengan gaya "uptalk"

5 Kebiasaan Berbicara yang Mengganggu Kenyamanan menurut Sainsilustrasi mempertanyakan sesuatu (pexels.com/SHVETSproduction)

Dalam bahasa Inggris "uptalk" adalah gaya berbicara dengan penampakan yang kurang yakin, atau di satu sisi bisa terlihat pesimis, dengan nada yang menaik di akhir kalimat. Nada suara seperti ini dapat terkesan tidak yakin atau malah cenderung bisa meremehkan.

Dalam sebuah penelitian yang dimuat di MailOnline terhadap 700 eksekutif pria dan perempuan, 85 persen memandang uptalk sebagai indikator ketidakamanan, 70 persen menganggapnya mengganggu, dan 57 persen percaya bahwa karier seseorang dapat terhambat olehnya.

Bias terhadap uptalkers tidak dapat disangkal, tetapi mudah dilawan agar terdengar lebih percaya diri dan berwibawa, berlatihlah menurunkan nada di akhir kalimat kunci, seperti James Earl Jones yang menyatakan, “This is CNN."

Baca Juga: 5 Cara Elegan Menghadapi Orang yang Suka Mengabaikanmu saat Berbicara

4. Sering menggunakan kata 'anda, kamu' ketimbang 'kita'

5 Kebiasaan Berbicara yang Mengganggu Kenyamanan menurut Sainsilustrasi dua orang tengah asik ngobrol (Pexels.com/RODNAEproductions)

Kemungkinannya adalah, jika kata ganti yang paling sering kamu gunakan dalam percakapan adalah 'anda', orang yang menerimanya merasa diperintah, dihakimi, atau dituduh.

Sebaliknya malahan orang-orang yang lebih menyukai kata-kata yang menumbuhkan kebersamaan 'kita' daripada keterpisahan 'aku' atau 'kamu' terbukti lebih bahagia, lebih sehat, dan lebih puas dengan hubungan mereka. Untungnya, efek 'kita; bahkan bekerja pada orang asing. Kata ganti inklusif telah terbukti memicu perasaan positif dan keakraban instan.

5. Terlalu mendominasi percakapan

5 Kebiasaan Berbicara yang Mengganggu Kenyamanan menurut Sainsilustrasi politikus (pexels.com/AugustdeRichelieu)

Berbicara tentang diri kita sendiri, apakah dalam percakapan pribadi atau melalui situs media sosial seperti Facebook dan Twitter-pemicu sensasi kesenangan yang sama di otak sebagai makanan atau uang, seperti yang diungkapkan di Wall Street Journal studi Harvard 2012. ini juga erat korelasinya dengan sikap narsistik.

Jika kamu membuat temanmu tidak menikmati keterbukaan diri, kamu mungkin sudah membuat momen 'canggung' dalam berkomunikasi. Jangan menjadi seorang narsis dalam percakapan. Merendahkan egomu dan memberi temanmu ruang untuk berbicara itu lebih baik demi kenyamanan ke depannya.

Baca Juga: 5 Tips Mendidik Anak agar Piawai Berbicara Bahasa Asing, Mudah!

Basri W Pakpahan Photo Verified Writer Basri W Pakpahan

Menulis untuk Memperbaiki Diri

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya