5 Wabah Penyakit dengan Status Kejadian Luar Biasa di Indonesia

Wabah penyakit yang menjadi masalah nasional

Sejak dulu hingga sekarang wabah penyakit silih berganti menyerang masyarakat Indonesia, dan tidak jarang menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Kementerian Kesehatan menerapkan KLB untuk menggolongkan peristiwa merebaknya suatu wabah penyakit.

Indonesia pernah berjuang menghadapi berbagai KLB. Pernah mendengar tentang wabah penyakit yang menjadi KLB di beberapa wilayah Indonesia? Berikut ulasan yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

1. Demam berdarah dengue

5 Wabah Penyakit dengan Status Kejadian Luar Biasa di Indonesiatimesofindia.indiatimes.com

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit musiman yang pernah menjadi KLB hampir di seluruh wilayah Indonesia pada berbagai kurun waktu. Ada peningkatan kasus DBD dan beberapa diantaranya meninggal dunia berarti telah terjadi KLB DBD di Indonesia.

Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan, pada tahun 1999 terjadi 21.134 kasus, tahun 2000 terjadi 33.443 kasus, tahun 2001 terjadi 45.904 kasus, tahun 2002 terjadi 40.377 kasus dan tahun 2003 terjadi 50.131 kasus dengan jumlah kematian 743 orang. Penyakit DBD memiliki kecenderungan meningkat setiap tahunnya, terlebih terkait musim yang sulit diprediksi.

2. Flu burung

5 Wabah Penyakit dengan Status Kejadian Luar Biasa di Indonesiabbc.com

Pada tahun 2003 untuk pertama kalinya virus flu burung (H5N1) dideteksi pada hewan ternak di Indonesia, dua tahun berselang virus ini menginfeksi manusia. Sejak saat itu, Indonesia merupakan negara dengan jumlah kasus flu burung pada manusia tertinggi.

Sejak 2003, ada 186 kasus penularan flu burung terhadap manusia di Indonesia dan hampir 80 persen berakhir dengan kematian. Menurut WHO, dari 349 kematian akibat flu burung di seluruh dunia sejak 2003, 155 diantaranya terjadi di Indonesia. Pemerintah sampai saat ini belum mencabut status KLB untuk flu burung.

3. Flu babi

5 Wabah Penyakit dengan Status Kejadian Luar Biasa di Indonesiacnn.com

Setelah kemunculan virus flu burung, pada 2009 Indonesia digegerkan dengan virus baru yaitu H1N1 atau flu babi. Pada tahun 2009, Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa terdapat 239 orang terinfeksi virus ini, terdiri dari 132 laki-laki dan 107 perempuan.

Indonesia sudah KLB flu babi sejak 11 Juni 2009. Badan Kesehatan Dunia WHO telah mengumumkan flu babi pandemi level 6 di seluruh dunia. Meski virus flu babi penyebarannya sangat cepat, namun angka kematiannya sangat rendah yakni 0,4 persen

Baca Juga: 5 Kebiasaan Saat Kerja Ini Bisa Bikin Kamu Berisiko Kena Penyakit Akut

4. Difteri

5 Wabah Penyakit dengan Status Kejadian Luar Biasa di Indonesianpr.org

Wabah difteri telah ditanggulangi sejak tahun 1990. Namun, penyakit akibat infeksi ini muncul kembali di Jawa Timur pada 2009. Difteri menjadi perbincangan hangat karena hampir mewabah di seluruh Indonesia. Ikatan Dokter Anak Indonesia menyebut KLB difteri di Indonesia paling tinggi di dunia.

Laporan Kementerian Kesehatan menunjukkan sejak tahun 2015, jumlah kematian akibat difteri meningkat hingga 502 kasus. Sejak Januari-November 2017 tercatat lebih dari 590 kasus dengan kemungkinan kematian sekitar 6 persen. Secara keseluruhan terdapat 622 kasus, 32 diantaranya meninggal dunia.

5. Gizi buruk

5 Wabah Penyakit dengan Status Kejadian Luar Biasa di Indonesiatech2.org

Masalah gizi buruk masih menghantui Indonesia. Gizi buruk nyatanya merupakan masalah nasional yang hingga kini belum teratasi, bahkan di kota-kota besar sekalipun. Masalah gizi ini meliputi stunting (kerdil), gizi buruk, dan obesitas.

Di awal tahun 2018, kabar gizi buruk dan campak datang dari Asmat, Papua. Tercatat, 76 anak meninggal dunia akibat gizi buruk dan juga campak. Pemerintah bahkan langsung mengkategorikan kasus ini dalam KLB dan membentuk tim khusus yang turun langsung ke Asmat.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Kamu Sering Buang Air Kecil, Awas Penyakit Mengintai!

Bayu Widhayasa Photo Verified Writer Bayu Widhayasa

Suka belajar tapi tidak suka makar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya