5 Hal yang Perlu Kamu Tahu Kenapa "All Lives Matter" Sangat Sensitif

Alasan kenapa "All Lives Matter" sensitif untuk diucapkan

Setelah "Black Lives Matter" memenuhi tagar dan posting-an orang-orang di internet, muncullah slogan yang mungkin tak asing juga di telingamu, yaitu "All Lives Matter". Namun siapa sangka justru tagar ini sebenarnya cukup sensitif. Beberapa selebriti Amerika seperti Billie Eilish dan Seth Rogen mendukung aksi "Black Lives Matter" ini. 

"Black Lives Matter" sendiri merupakan gerakan yang diselenggarakan setiap 13 Juli. Berikut lima alasan mengapa "All Lives Matter" cukup sensitif untuk diucapkan.

1. Kekerasan terhadap orang-orang berkulit gelap jauh lebih tinggi 

5 Hal yang Perlu Kamu Tahu Kenapa All Lives Matter Sangat Sensitifidn media

Dikutip dari Harper's Bazaar bahwa orang-orang Afrika-Amerika meninggal akibat kekerasan aparat kepolisian sebanyak 7,2 juta, sementara orang kulit putih terbunuh sebanyak 2,9 juta. 

Bahkan pada lockdown di Amerika akibat COVID-19, sejumlah orang berkulit hitam menjadi sasaran polisi karena melanggar aturan lockdown. Sebanyak 81 persen laporan pelanggaran itu ditunjukan kepada orang-orang kulit hitam atau latin, seperti yang dikutip dari NBC. 

Hal yang sangat berbeda, ketika gerakan anti-lockdown terjadi di New York. Beberapa di antara mereka pun ada yang membawa senjata api, namun polisi-polisi yang bertugas tidak menggunakan baju keamanan khusus untuk protes dari Vox.  

2. Masih ada stigma terhadap orang berkulit gelap 

5 Hal yang Perlu Kamu Tahu Kenapa All Lives Matter Sangat Sensitifhistory.com

Media berperan besar dalam stigmatisasi ras seseorang. Dikutip dari The Guardian bahwa orang-orang berkulit hitam kerap menjadi sasaran polisi sebagai pelaku kejahatan. Orang-orang berkulit hitam atau kaum minoritas lainnya juga kerap digambarkan dengan socio ekonomi yang rendah.

Dalam berita dan foto yang ada di media cetak, orang-orang kulit hitam digambarkan secara berlebihan. Mereka muncul di lebih dari setengah foto yang diterbitkan, meskipun faktanya mereka hanya membuat seperempat orang yang berada di bawah garis kemiskinan. Tidak ada laporan media yang adil dalam menuliskan orang-orang berkulit hitam. 

Baca Juga: Ariana Grande & 11 Artis Dunia yang Ikut Demonstrasi Black Live Matter

3.  Pelajaran bagi orang Indonesia

5 Hal yang Perlu Kamu Tahu Kenapa All Lives Matter Sangat Sensitifpexels.com/@ahmad-syahrir-107128

Di Indonesia sendiri ada kejadian rasisme terhadap orang-orang minoritas. Dikutip dari BBC, beberapa tempat tinggal anak kuliah menolak murid dari Papua. Tak sedikit dari mereka yang kerap menjadi sasaran rasisme akibat warna kulit mereka. Pada tahun 2019 lalu, orang-orang Papua sendiri mengalami panggilan rasis seperti "anjing", "babi" dan "monyet" yang kemudian memicu protes. 

Apa yang terjadi kepada George Floyd, Ahmed Aubrey dan sejumlah orang lainnya yang harus meninggal akibat tindakan rasisme dan kekerasan aparat keamanan dapat menjadi contoh bagi orang Indonesia untuk saling menghargai. 

4. Beberapa orang tidak berada dalam posisi yang sama

5 Hal yang Perlu Kamu Tahu Kenapa All Lives Matter Sangat Sensitifidntimes.com/belinda-belinda

Beberapa orang mungkin tidak berada di dalam posisi yang sama dengan kaum minoritas. Meski gerakan "Black Lives Matter" ini telah digerakan sejak 2015, masih belum ada bukti yang nyata bahwa orang-orang berkulit gelap telah mendapatkan tindakan yang adil dalam kehidupan mereka. 

Kasus kekerasan pihak keamanan terhadap orang-orang berkulit hitam pun banyak yang terjadi tanpa ada basis yang jelas. 2014 lalu, Eric Garner meninggal akibat cengkaman pada lehernya, sebelum mengatakan "I can't breathe." Ironisnya, kata-kata tersebut kembali terucap dari George Floyd yang mengalami hal serupa.  

Senator Negara Bagian New York, John Liu, mengatakan dirinya masih menyaksikan polisi menangkap seorang pemrotes tanpa ada alasan yang jelas, seperti yang dikutip dari Nextshark. 

5. Kejadian yang tidak akan pernah bisa hilang

5 Hal yang Perlu Kamu Tahu Kenapa All Lives Matter Sangat Sensitifqz.com

Kejadian kekerasan dan tindak rasisme bukanlah sebuah hal yang mudah di hilangkan. Sejarah pun juga telah mencetak cerita tentang perbudakan, perbedaan ras yang membuat orang akan selalu berputar di kasus yang serupa. 

Hal yang dapat dilakukan orang-orang adalah memberikan toleransi kepada orang-orang yang memang tidak memiliki privilege. Selain itu, masyarakat dapat mengedukasi orang-orang mengenai pentingnya toleransi, karena memang manusia hidup di desain untuk saling berdampingan. 

Itulah lima hal mengapa kita harus lebih hati-hati ketika mengatakan "All Lives Matter" karena keadilan masih belum terjadi kepada kaum minoritas. 

Baca Juga: 5 Fakta Penting Mengenai Black Lives Matter Pada Bulan Juli!

Yohana Belinda Photo Verified Writer Yohana Belinda

you only live once

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya