Keren, 4 Penyebab Gol Terbaik Sepanjang Masa Ini Terkuak Secara Ilmiah

Gol memorable dalam sejarah

Ada banyak alasan mengapa sepakbola masih menjadi olahraga paling populer di dunia. Salah satunya adalah gol-gol yang penuh kejutan, keren, dan membuatnya tertanam di ingatan para fans hingga akhir hayat.

Ada banyak gol ajaib yang telah dilahirkan dari lapangan hijau selama berpuluh-puluh tahun. Bahkan, beberapa di antaranya dibuat dengan cara tidak lazim, yang lantas mendorong sejumlah ilmuwan untuk melakukan analisis. Ini deretan gol yang sempat diteliti para periset.

1. Gol Roberto Carlos vs Prancis

https://www.youtube.com/embed/3ECoR__tJNQ

Tendangan bebas Roberto Carlos ketika Brazil berhadapan dengan Prancis dalam ajang Turnoi de France 1997 masih menjadi perbincangan hangat hingga detik ini. Bola yang tiba-tiba berbelok ke arah gawang Fabian Barthez membuat siapa saja tercengang, termasuk para peneliti.

Salah satu studi paling terkenal mengenai gol ini sempat dilakukan oleh Guillaume Dupeux, Anne Le Goff, David Quere, dan Christophe Clanet, yang diterbitkan dalam New Journal of Physics pada September 2010. Fisikawan melakukan serangkaian eksperimen, yang menghasilkan persamaan yang menjelaskan lintasan bola dan semua kekuatan yang beraksi pada saat yang tepat.

"Lintasan bola bisa menyimpang secara signifikan dari lingkaran, asalkan tembakannya cukup panjang. Kemudian, arah berubah mengejutkan dan entah bagaimana sulit diprediksi seorang kiper," tulis mereka. "Jika perhitungan yang tepat dibuat, serta jarak dan kekuatan diulang, gol serupa dapat direplikasi oleh pemain lain."

2. Gol Lionel Messi vs Athletic Bilbao

https://www.youtube.com/embed/YBaXSEkzAEE

Gol La Pulga ke gawang Athletic Bilbao dalam final Copa del Rey 2005 mungkin menjadi salah satu yang terbaik dalam gelaran tersebut. Pemain Barca itu berlari melewati empat pemain Bilbao sebelum menembakkan bola ke sudut sempit.

Saking kerennya, ESPN Sports Science kemudian melakukan analisis ilmiah untuk meninjau aksi itu. Dikatakan, Messi berlari pada kecepatan 31,38 km per jam hanya dalam waktu 2,73 detik. Hebatnya, ia melakukannya sambil menggiring bola.

Ketika 3 bek Bilbao mengelilinginya, dia mengurangi kecepatan dan membuat 3 sentuhan pendek untuk mengecoh mereka semua hanya dalam waktu 1,2 detik. Lalu, ia melewati hadangan Laporte di kotak penalti. Lekukan ini memberinya ruang 5 kaki, tempat Messi melepaskan tembakan mematikan dengan kecepatan 77,24 km/jam.

Baca Juga: Pelatih Prancis Buka Suara Cara 'Mematikan' Lionel Messi

3. Gol Freekick Cristiano Ronaldo

https://www.youtube.com/embed/3hcfvObigQg

Dilansir dari Telegraph, Dr. Ken Bray, seorang fisikawan asal Bath University, sempat melakukan studi tentang tendangan bebas di ajang Premiership, Piala Dunia, dan Kejuaraan Eropa. Ia menemukan bahwa freekick milik Cristiano Ronaldo memiliki karakteristik unik.

Berbicara dalam British Association for the Advancement of Science Festival di Liverpool pada September 2008, Bray mengatakan bahwa tendangan bebas CR7 menyebabkan bola berubah arah di tengah udara, yang lantas membuat kiper bingung. Ini berbeda dengan sepakan bebas David Beckham yang katanya lebih mudah diprediksi.

"Ronaldo menendang bola sehingga nyaris tidak berputar pada sumbu apa pun. Ini berarti bahwa udara menciptakan turbulensi yang tiba-tiba dapat mengubah lintasan bola secara acak," kata Bray. "Sementara, tempat bersarangnya bola hasil tendangan Beckham cukup bisa diprediksi."

4. Gol Mohd Faiz Subri (Puskas Award 2016)

https://www.youtube.com/embed/4lRTLRCuGkE

Gak cuma gol pemain kelas dunia saja yang menjadi objek penelitian. Tembakan bebas berkelas Mohd Faiz Subri (menyabet Puskas Award 2016) asal Malaysia juga diteliti secara ilmiah.

Adalah Mohd. Hafizudin Kamal, mahasiswa pascasarjana Universiti Kebangsaan Malaysia, yang melakukan riset atas gol itu. Ia mengatakan bahwa gol tersebut merupakan bukti lain dari magnus effect.

"Sepakan Mohd Faiz adalah curveball, bukan knuckleball seperti yang dikatakan banyak orang," ujarnya seperti dilansir My News Hub. "Knuckleball tidak membuat bola berbelok, sebaliknya akan bergerak secara zigzag."

Menurutnya, ketika sepakan itu dilakukan, bola berada di ketinggian puncak sehingga berputar dengan kecepatan sudut yang sangat tinggi. Kemudian, dorongan daya eksternal, seperti angin, membantu rotasi bola untuk bergerak ke arah berlawanan.

Baca Juga: 6 Hal Ini Terjadi Sejak Terakhir Kali Lukaku Cetak Gol di Old Trafford

Binar Photo Verified Writer Binar

Penggemar Radiohead dan kopi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya