Marie Antoinette: Ratu Perancis Terakhir dengan Sejuta Miskonsepsi

Gak ada yang namanya, "Let them eat cake!"

Marie Antoinette, yang lahir dengan nama Maria Antonia Josepha Joanna von Österreich-Lothringen, merupakan anak ke-15 dari pasangan Maria Theresa dari Austria dan Francis I, Kaisar Romawi Suci. Marie lahir pada tanggal 2 November 1755 di Istana Hofburg, Vienna, Austria, dan meninggal 16 October 1793 di Place de la Concorde, Paris, Perancis pada umur 37 tahun. Ia merupakan ratu terakhir Perancis sebelum terjadinya revolusi.

Sejauh ini, Marie Antoinette identik dengan Revolusi Perancis dan hidupnya yang singkat karena eksekusi mati. Tapi, seberapa banyak fakta yang kamu ketahui tentang dia? Atau malah, kamu masih terjebak dalam miskonsepsi dan mitos-mitos berikut?

1. Mitos: Marie Antoinette sebagai monster kejam yang membenci orang miskin

Marie Antoinette: Ratu Perancis Terakhir dengan Sejuta Miskonsepsiseeithistory.com

Pandangan historis yang datar tentang Marie Antoinette sebagai monster kejam yang membenci orang miskin menutupi sifat baik Marie yang suka memberi. Belum lagi, Affair of the Diamond Necklace yang merusak reputasinya lebih jauh, ketika seorang pencuri menyamar sebagai dirinya dan mencuri kalung yang dihiasi 647 butir berlian.

Selama Revolusi, ia dikenal sebagai Nyonya Defisit karena krisis keuangan negara yang disalahkan atas pengeluarannya yang mewah dan penentangannya terhadap reformasi sosial dan keuangan Turgot dan Necker.

Pada kenyataannya, Marie Antoinette mendirikan sebuah rumah untuk para ibu yang tidak menikah, mengunjungi dan memberikan makanan kepada keluarga miskin, dan selama bencana kelaparan di tahun 1787, Marie bahkan menjual sendok dan garpu kerajaan untuk membeli gandum bagi orang-orang yang membutuhkan.

Kedermawanannya bukan hanya karena kekayaan yang ia memiliki. Sebuah cerita juga menunjukkan bahwa dirinya dengan cepat memberi bantuan kepada seorang penjual anggur yang tertabrak kereta kudanya, lalu Marie membayar perawatan medisnya, dan mendukung keluarganya sampai sang penjual anggur dapat bekerja lagi.

2. Mitos: "Let them eat cake!" adalah salah satu ucapannya yang terkenal

Marie Antoinette: Ratu Perancis Terakhir dengan Sejuta Miskonsepsiimmediate.co.uk

Film-film dan cerita yang mengangkat sebagian maupun keseluruhan tentang kehidupan Marie Antoinette tidak lepas dari adegan ketika Marie mengatakan, "Let them eat cake!" atau dalam Bahasa Indonesia, "Biarkan mereka makan kue!" yang secara tidak langsung merupakan penghinaan bagi rakyat Perancis yang tidak mampu membeli roti pada zaman itu.

Kenyataannya, propaganda anti-kerajaan pada zaman itu sangat efektif sehingga kita masih mempercayainya sampai hari ini. Kaum revolusioner ingin menggambarkannya sebagai kaum aristokrat yang bodoh dan tidak peduli terhadap rakyat Perancis.

3. Mitos: Keserakahan dan kekayaannya merupakan penyebab utama Revolusi Perancis

Marie Antoinette: Ratu Perancis Terakhir dengan Sejuta Miskonsepsiseeithistory.com

Marie Antoinette memang dieksekusi mati atas nama Revolusi Perancis. Tetapi, apakah kamu mengetahui bahwa alasan dibaliknya bukanlah keserakahan dan sikap sewenang-wenangnya kepada rakyat Perancis?

Marie Antoinette dan semua anggota kerajaan dianggap sangat jauh dengan rakyat Perancis di abad ke-18 karena terlihat melanjutkan tradisi kerajaan yang mewah di tengah-tengah hutang yang menghancurkan negara, sehingga menimbulkan kemiskinan yang merajalela. Namun, anggapan bahwa kehidupan mewah Marie Antoinette dan suaminya yang harus disalahkan atas kesengsaraan ekonomi negara adalah mitos.

Saat mereka naik ke atas takhta, Perancis sudah dalam kesulitan besar secara finansial, dan kebijakan moneter Louis XVI gagal ketika ia mengirim sejumlah besar untuk mendukung Revolusi Amerika. Propaganda waktu itu biasanya ditujukan untuk istri raja sehingga ditujukan kepada Marie Antoinette (karena Louis XVI tidak memiliki istri kedua), dan pers populis menggambarkan Marie sebagai orang yang lebih boros daripada kenyataannya.

Baca Juga: 5 Peraturan 'Unik' di Era Victoria yang Bikin Garuk-garuk Kepala

4. Mitos: Dikenal sebagai bangsawan arogan dan tidak pernah merasa bersalah

Marie Antoinette: Ratu Perancis Terakhir dengan Sejuta Miskonsepsiseeithistory.com

Realitasnya, Marie meminta maaf kepada orang yang jelas-jelas akan mengeksekusi dirinya. Kata-kata terakhir Marie Antoinette sangat rendah hati. Dalam perjalanannya ke guillotine –alat untuk melaksanakan eksekusi secara efisien dengan pemenggalan kepala yang digunakan untuk membunuh suaminya 10 bulan sebelumnya, dia secara tidak sengaja menginjak kaki sang algojo dan berkata, “Maafkan saya, tuan. Saya tidak bermaksud untuk melakukannya."

5. Mitos: Marie Antoinette tidak menyukai anak-anak

Marie Antoinette: Ratu Perancis Terakhir dengan Sejuta Miskonsepsiwikimedia.org

Pada usia 14, Marie menikahi pewaris takhta Perancis, Louis-Auguste, melalui proxy (pernikahan yang berlangsung tanpa kehadiran setidaknya satu dari dua individu) pada tanggal 19 April 1770. Setelah delapan tahun pernikahan, mereka memiliki empat anak: Marie Thérèse Charlotte, Louis Joseph, Louis Charles, dan Sophie Hélène Béatrice.

Sophie meninggal sebelum ulang tahun pertamanya, dan Louis Joseph meninggal pada usia 7 karena tuberkulosis. Namun, Marie Antoinette juga mengadopsi beberapa anak. Anak-anak tersebut juga termasuk putri seorang pelayan yang meninggal, dan tiga anak dari seorang usher setelah kematiannya. Ketika beberapa loyalis berusaha untuk menyelamatkan Marie dari pasukan revolusi, ia menjawab bahwa dirinya tidak bisa bersenang-senang di dunia jika ia meninggalkan anak-anaknya.

6. Setelah mengenal sosok Marie, tidak ada salahnya kamu mengambil kata-kata bijaknya semasa hidup

Marie Antoinette: Ratu Perancis Terakhir dengan Sejuta Miskonsepsiminutemediacdn.com

1. "I have seen all, I have heard all, I have forgotten all."

Saya telah melihat semuanya, saya telah mendengarkan semuanya, dan saya telah melupakan semuanya.

Marie tidak ingin mengingat dan memasukkan pengalaman pahitnya ke dalam hati. Ia tetap melangkah maju. Marie tidak ingin terus-terusan terpuruk hanya karena ucapan dari orang lain, dan kejadian-kejadian traumatis yang pernah ia saksikan.

2. "Courage! I have shown it for years; think you I shall lose it at the moment when my sufferings are to end?"

Keberanian! Saya telah menunjukkannya selama bertahun-tahun; Anda pikir saya akan kehilangan itu pada saat penderitaan saya akan berakhir?

Walaupun Marie Antoinette menjalani kehidupan yang rumit sebagai seorang bangsawan, ia selalu berani menghadapi setiap persoalan yang ada di depan mata. Sekalipun ia harus dihukum mati, Marie tetap tegar.

3. "It is true I am rather taken up with dress; but as to feathers, every one wears them, and it would seem extraordinary if I did not."

Memang benar saya sudah terbiasa dengan pakaian mahal; tetapi untuk bulu, setiap orang memakainya, dan akan terasa luar biasa jika saya tidak.

Marie Antoinette menunjukkan orisinalitasnya melalui kesederhanaan dalam berpakaian. Kala itu, semua bangsawan Perancis memakai baju mewah yang seringkali dilengkapi oleh bulu sebagai lambang kemakmuran. Namun, tidak untuk Marie.

Nah, itu dia beberapa miskonsepsi tentang Marie Antoinette yang masih ada hingga saat ini. Semoga, tidak ada lagi yang salah paham, ya!

Baca Juga: Ini 6 Wisata Sejarah di Kota Kelahiran Ratu Cleopatra, Alexandria

Vondra Photo Verified Writer Vondra

She/her.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah
  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya