Ingin Bebas Alzheimer? Perhatikan 5 Hal Ini untuk Mengurangi Risikonya

#SainSeru Cegah selagi muda agar tidak menyesal di hari tua!

Alzheimer merupakan penyakit degenerasi syaraf kronis yang biasanya menyerang manuia berusia lanjut. Berdasarkan keterangan dari Alzheimer's Association, penyakit ini ditandai oleh hilangnya kemampuan mengingat jangka pendek (pikun), kesulitan berkomunikasi, disorientasi, dan berbagai isu perilaku lain.

Secara perlahan, penyakit ini juga menggerogoti fungsi motorik tubuh yang akhirnya bisa berujung pada kematian. Hal ini bisa terjadi antara 3-9 tahun sejak seorang pasien terdiagnosis menderita Alzheimer, dan hingga saat ini belum ada tindakan yang dapat menghentikan penyakit tersebut.

Meskipun menyerang masyarakat berusia lanjut, beberapa hal yang dapat meningkatkan resiko Alzheimer ternyata bisa kenali sejak dini. Bila kita bisa mengenali faktor-faktor risiko tersebut, kita pun bisa mengevaluasi gaya hidup kita dan berusaha mencegah kemunculan Alzheimer di masa lanjut. Nah, faktor-faktor apa saja sih yang harus kita awasi untuk mencegah Alzheimer? Simak di bawah ini, ya!

1. Faktor genetik

Ingin Bebas Alzheimer? Perhatikan 5 Hal Ini untuk Mengurangi Risikonyametabolichealing.com

Meskipun belum ada mutasi genetik yang diketahui menyebabkan Alzheimer secara langsung, beberapa mutasi dapat meningkatkan risiko Alzheimer secara tidak langsung. Menurut laporan dari National Institute of Aging (NIA), mutasi genetik ini dapat terjadi secara acak atau diwariskan dari orangtua ke anaknya, meskipun hal tersebut tidak selalu berujung pada munculnya Alzheimer. 

Kamu memang tidak bisa membatalkan faktor genetik yang telah diwariskan, namun kamu bisa mencegah kemunculannya dengan menjaga kesehatan syaraf-syaraf otak Anda. Jika Anda menemukan riwayat Alzheimer di pada anggota keluarga, Kamu harus waspada dan memulai program pencegahan Alzheimer sejak dini. Latihlah otakmu dengan berbagai kegiatan yang membutuhkan ingatan, diimbangi dengan asupan makanan yang cukup dan seimbang.

2. Kondisi jantung

Ingin Bebas Alzheimer? Perhatikan 5 Hal Ini untuk Mengurangi Risikonyashutterstock.com

Selain faktor genetik, NIA juga melaporkan bahwa berbagai penyakit jantung seperti tekanan darah tinggi, kadar kolestrol berlebih atau stroke bisa menyebabkan peningkatkan resiko Alzheimer di usia lanjut. Hal ini dikarenakan jantung bertangung jawab dalam menyuplai oksigen dan makanan ke otak. Bila proses penyuplaian ini terganggu, syaraf-syaraf otakmu pun akan menjadi lebih rawan mengalami degenerasi.

Nah, untuk menangkal kemunculan Alzheimer di hari tua, pastikan untuk selalu menjaga kondisi kesehatan jantung dan peredaran darahmu. Rawatlah jantungmu dengan mengkonsumsi makanan sehat yang minim kolestrol serta melakukan olahraga secara teratur (khususnya yang berhubungan dengan kardio seperti jogging dan bersepeda). Jika jantung sehat, maka otakmu pun akan tetap segar hingga hari tua.

3. Trauma Kepala

Ingin Bebas Alzheimer? Perhatikan 5 Hal Ini untuk Mengurangi Risikonyainhs1.com

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh berbagai pakar neurologi di Amerika Serikat menemukan bukti bahwa cedera kepala dapat memperbesar resiko  kemunculan Alzheimer di usia lanjut. Bukti ini didapatkan dari pemantauan komunitas veteran Perang Dunia II yang pernah mengalami cedera kepala ringan, sedang dan berat saat bertugas. Diperkirakan bahwa cedera tersebut menyebabkan kerusakan pada sebagian syaraf otak yang mempengaruhi daya tahannya di usia lanjut.

Untuk menghindari kejadian ini, pastikan dirimu selalu menjaga kepala dari berbagai cedera yang dapat timbul di kehidupan sehari-hari. Selalu gunakan helm ketika kamu menggunakan sepeda motor atau zona bahaya kerja, serta pasang sabuk pengaman jika mengendarai mobil. Jadilah pengendara yang bertanggung jawab dengan mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan selalu waspada ketika menyetir di jalan raya.

4. Kebiasaan merokok

Ingin Bebas Alzheimer? Perhatikan 5 Hal Ini untuk Mengurangi Risikonyahellodoktor.com

Selain buruk untuk kesehatan paru-paru, merokok ternyata juga bisa mempengaruhi kesehatan otak kamu lho! Berdasarkan laporan dari World Health Organization alias World Health Organization (WHO), merokok diasosiasikan dengan peningkatan resiko Alzheimer seseorang. Hal ini terjadi karena asap rokok dapat mengganggu asupan oksigen menuju otak.

Gangguan ini pun berujung pada kerapuhan sel saraf, sehingga lebih mudah rusak di usia lanjut. Bagi kamu yang suka merokok, hentikanlah kebiasaan tersebut untuk menghindari resiko Alzheimer di hari tua. Ikutilah gaya hidup sehat dan berolahraga rutin untuk mengurangi dampak buruk kebiasan merokok yang telah terakumulasi di tubuhmu.

5. Pola makan

Ingin Bebas Alzheimer? Perhatikan 5 Hal Ini untuk Mengurangi Risikonyabesthuntsvillehealthclub.com

Makanan yang kita konsumsi memiliki dampak yang sangat besar bagi tubuh kita, termasuk otak dan sistem syaraf. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari American Medical Association, berbagai makanan dengan kolestrol tinggi dapat memperbesar resiko stroke dan degenerasi syaraf yang berujung pada Alzheimer. Di sisi lain, makanan sehat dengan kadar gizi seimbang dapat memperlambat laju kerusakan sel syaraf di otak kita.

Jika kamu ingin menangkal Alzheimer, beberapa makanan yang bisa kamu konsumsi antara lain brokoli, ikan laut, dan kacang almond. Brokoli kaya akan vitamin K dan glukosinolat yang penting untuk menjaga daya tahan otak. Sementara itu, ikan dan kacang-kacangan mengandung banyak protein dan omega 3 yang membantu pemulihan kerusakan syaraf. Selain 3 hal ini, kamu juga harus mengimbangi menu Anda dengan sayuran hijau yang kaya akan mineral dan vitamin.

Itulah 5 hal yang harus kamu  perhatikan untuk menangkal terjadinya Alzheimer di usia lanjut. Dengan mengurangi risiko penyakit tersebut, hari tua kita pun akan lebih cerah tanpa harus merepotkan orang lain.

Panji Gusti Akbar Photo Verified Writer Panji Gusti Akbar

Science nerd, crazy birdwatcher and third-wave coffee aficionado

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya