Hasil Studi Menunjukkan Kanker yang Terkait Obesitas Alami Peningkatan

Ini ditujukan kepada orang-orang dewasa berusia muda

Sebuah studi menunjukkan penyakit kanker yang berkaitan dengan obesitas justru mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir ini. Penyakit ini juga kebanyakan dialami oleh orang-orang dewasa berusia muda. Bagaimana awal ceritanya?

1. Para peneliti telah menganalisis selama 20 tahun lamanya

Hasil Studi Menunjukkan Kanker yang Terkait Obesitas Alami Peningkatanpixabay.com/geralt

Dilansir dari BBC, orang-orang dewasa berusia muda di Amerika Serikat mengalami tingkat kanker yang berhubungan dengan obesitas lebih tinggi dibandingkan dengan pendahulu mereka pada usianya saat itu. Hasil studi ini dikemukakan oleh American Cancer Society. Para peneliti mereka telah melakukan analisis selama 20 tahun terakhir ini untuk 30 kasus kanker, di mana 12 kanker diantaranya terkait dengan obesitas dan kelebihan berat badan, diantara orang berusia 25 hingga 84 tahun di sekitar 25 negara bagian Amerika Serikat.

Memisahkan data-data ke dalam kohort usia 5 tahun, mereka menemukan bahwa ada enam jenis kanker, seperti kolorektal, endometrium, multiple myeloma, kandung empedu, ginjal, dan pankreas, dari 12 kanker terkait dengan obesitas pada orang dewasa antara usia 25 hingga 49 tahun meningkat secara signifikan sejak 1995 hingga 2014. Lebih lanjut lagi, laporan itu mengatakan tingkat kanker terkait obesitas ini diamati telah meningkat secara bertahap dalam kelompok kelahiran yang lebih muda secara berturut-turut.

Resiko kanker kolorektal, rahim, pankreas, dan kandung empedu pada zaman milenium ini, ditemukan sekitar dua kali lipat dari tingkat yang dihadapi baby boomer pada usia yang sama. Sebaliknya, 18 sisanya merupakan kanker yang paling umum dianalisis, hanya dua kanker yakni kanker lambung non kardia dan kanker leukimia yang tidak terkait dengan masalah obesitas.

2. Kenaikan berat badan juga memicu kanker dalam beberapa cara

Hasil Studi Menunjukkan Kanker yang Terkait Obesitas Alami Peningkatanbbc.com

Kelebihan berat badan dapat meningkatkan kanker dalam beberapa cara. Ini dapat meningkatkan peradangan, yang merupakan faktor risiko untuk sejumlah kondisi kronis dan telah ditemukan memicu pertumbuhan sel kanker. Obesitas juga dapat mengubah tingkat hormon seks dan pertumbuhan, serta insulin, yang dapat memicu faktor pertumbuhan yang memungkinkan sel kanker berkembang biak.

Tak hanya itu saja, beberapa makanan yang menggemukkan, seperti daging olahan dan makanan ringan, telah dikaitkan secara independen dengan risiko kanker. "Mengingat peningkatan besar dalam prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas di kalangan orang muda dan meningkatnya risiko kanker terkait obesitas dalam kelompok kelahiran kontemporer, beban masa depan kanker ini dapat memburuk dengan bertambahnya usia kelompok yang lebih muda, berpotensi menghentikan atau membalikkan kemajuan yang dicapai dalam mengurangi kematian akibat kanker selama beberapa dekade terakhir.

"Tren kanker pada orang dewasa berusia muda sering berfungsi sebagai sentinel untuk beban penyakit di masa depan pada orang dewasa yang lebih tua, diantaranya sebagian besar kanker terjadi," ungkap pernyataan dari Wakil Presiden Penelitian Pengawasan Ilmiah dan Layanan Kesehatan Masyarakat, Ahmedin Jamal, seperti yang dikutip dari Usnews.com.

3. Proses obesitas yang menyebabkan kanker

Hasil Studi Menunjukkan Kanker yang Terkait Obesitas Alami Peningkatanpixabay.com/valelopardo

Para peneliti masih memiliki banyak pertanyaan yang untuk dijawab, tetapi saat ini ada tiga teori utama tentang ini. Lemak tubuh berlebih tidak hanya diam dalam tubuh tanpa melakukan apa-apa, akan tetapi sel-sel lemak membantu menyimpan energi, tetapi mereka juga dapat mengirim sinyal kimia ke bagian lain dari dalam tubuh. Sinyal-sinyal ini dapat memberitahu sel untuk membelah lebih cepat, yang dapat menempatkan orang pada risiko kanker.

Dengan kata lain, sel-sel lemak menghasilkan hormon tambahan dan faktor pertumbuhan,  yang menghasilkan faktor pertumbuhan dan hormon memberitahu sel-sel dalam tubuh untuk membelah lebih cepat. Hal ini meningkatkan kemungkinan sel kanker diproduksi dan sel-sel ini dapat terus membelah dan menyebabkan tumor.

Baca Juga: Meski Enak, 8 Makanan Ini Dianggap Bisa Memicu Kanker Lho!

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya