5 Fakta Ilmiah tentang "Ikan Penis" yang Sempat Menghebohkan Internet

Sempat menyerbu pantai California

Spesies ini bernama asli Urechis Unicinctus, yang biasanya ditemukan di pantai Tiongkok, Korea, dan Jepang. Ikan ini dinamakan "penis" karena memang bentuknya mirip dengan alat kelamin pria. Orang-orang Asia tenggara biasa menamakan spesies ini cacing sendok laut.

Seperti diberitakan dalam Ctvnews.com, pada 13 Desember lalu terdapat fenomena unik yang terjadi di pantai California, Amerika Serikat, di mana ribuan "ikan penis" tersebut terdampar dan mengotori pantai.

Inilah 5 fakta ilmiah tentang Urechis Unicinctus, spesies laut yang sangat mirip dengan alat kelamin pria.

1. "Ikan penis" sebetulnya adalah cacing

5 Fakta Ilmiah tentang Ikan Penis yang Sempat Menghebohkan Internetbbc.com

Melansir laman Bbc.com, bahwa ikan ini sebetulnya masuk ke dalam keluarga cacing. Namun masyarakat awam sering keliru dalam menamakan spesies cacing pemakan plankton ini.

Cacing ini juga memiliki metabolisme tubuh yang memungkinkan mereka untuk hidup di dua alam, yakni air dan darat (bawah tanah). Penyebaran habitatnya yang paling banyak ada di Asia, dan beberapa di Australia serta Amerika.

2. Bisa hidup selama 25 tahun

5 Fakta Ilmiah tentang Ikan Penis yang Sempat Menghebohkan Internetatlasobscura.com

Ternyata spesies ini bisa hidup cukup lama, lho. Laman Metro.co.uk memberitakan bahwa "ikan penis" dapat hidup selama 25 tahun. Spesies ini memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik daripada spesies cacing laut lainnya.

Cacing ini juga memiliki kemampuan menyelam yang luar biasa. Terbukti bahwa santapan spesies ini adalah plankton, bakteri, dan ikan-ikan kecil yang ada di dasar laut. Cara berburunya juga unik, mereka akan menggali atau membuat lubang berbentuk huruf "U", yang mereka siapkan untuk menjebak plankton dan bakteri.

3. Kehadirannya di pantai bisa digunakan sebagai pertanda bencana alam

5 Fakta Ilmiah tentang Ikan Penis yang Sempat Menghebohkan Interneten24.news

Sudah lama masyarakat nelayan Jepang mengamati tentang kehadiran cacing "penis" ini di pantai. Seperti ditulis dalam jurnal sains Sciencedirect.com, terdamparnya ribuan spesies ini di pantai Jepang, dapat mengindikasikan bahwa akan terjadi badai laut.

Meskipun bencana tidak musti terjadi, namun cacing-cacing ini akan mengasingkan dirinya ke pantai jika ada sesuatu di tengah laut. Dan tentu ini juga dapat dijadikan data ekosistem bagi Jepang untuk peringatan dini akan bencana alam, seperti tsunami.

Baca Juga: 7 Manfaat Konsumsi Ikan Herring yang Masih Satu Keluarga dengan Sarden

4. Cacing ini juga masuk dalam menu konsumsi di kebanyakan negara Asia

5 Fakta Ilmiah tentang Ikan Penis yang Sempat Menghebohkan Internetkoreaherald.com

Karena jumlahnya yang melimpah di beberapa laut negara Asia, tak heran jika cacing ini juga dijadikan makanan atau kuliner, terutama Korea, Jepang, Thailand, Tiongkok, dan Vietnam.

Di Korea Selatan, menu ini dinamakan Gaebul. Seperti diberitakan Koreaherald.com, Gaebul sering disajikan dalam kondisi mentah, dan biasanya disajikan dengan menu laut lainnya. Bagaimana, apakah kamu juga ingin mencicipinya?

5. Meskipun melimpah, suatu saat akan punah jika diburu secara berlebihan

5 Fakta Ilmiah tentang Ikan Penis yang Sempat Menghebohkan Internetabril.com

Meskipun diprediksi jumlahnya melimpah, namun perburuan yang terlalu masif tentu akan mengancam keberlangsungan hidup spesies ini. Tidak seperti ikan, cacing "penis" ini sangat rawan dengan predator.

Kebanyakan predator, entah itu ikan ataupun burung laut, akan menganggap cacing-cacing tersebut merupakan santapan bergizi yang sangat mudah untuk ditangkap.

Itulah lima fakta ikan penis atau Urechis Unicinctus secara ilmiah. Semoga artikel kali ini dapat menambah wawasanmu di bidang fauna, ya!

Baca Juga: 5 Fakta Unik Oarfish, Ikan Ini Diduga Jadi Tanda Bencana saat Terlihat

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya
  • Wendy Novianto

Berita Terkini Lainnya