5 Pertanyaan Biologi Ini Tampak Sederhana, namun Jawabannya Rumit!

Kalau gitu, kita buat sederhana saja, yuk!

Beberapa pertanyaan mendasar dalam dunia biologi memang kerap terlintas dalam benak kita. Mungkin pertanyaan-pertanyaan tersebut tampak sederhana, namun ternyata jawabannya cukup rumit, lho.

Tapi, meskipun rumit, bukan berarti tidak dapat dimengerti. Beberapa di antaranya masih bisa dibuat dengan model serderhana, kok. Nah, kamu penasaran kan dengan jawaban-jawaban tersebut.

Inilah lima pertanyaan biologi yang tampak sederhana, namun memiliki jawaban rumit. Apa saja, ya? Yuk, disimak!

1. Mengapa primata, termasuk manusia, memiliki bulu di ketiak dan kemaluan?

5 Pertanyaan Biologi Ini Tampak Sederhana, namun Jawabannya Rumit!self.com

Mungkin, pada primata lainnya memang bulu-bulu tersebut harus ada. Karena mereka hidup di alam liar dan tentu saja seluruh tubuh mereka tertutup oleh bulu-bulu khas primata. Namun, bagaimana dengan manusia? Bukankah genus Homo sapiens (manusia modern) sudah terpisah dengan spesies primata lain pada rentang puluhan ribu tahun?

Jurnal biologi Oxford University yang juga dicatat dalam laman Metode, menyebut bahwa peran evolusi dan adaptasi biologis sangat menentukan mengapa bulu-bulu tersebut bisa muncul. Khusus pada manusia, bulu-bulu tersebut memiliki beberapa fungsi tambahan.

Zaman purba juga merupakan zaman di mana Homo sapiens belum mengenakan pakaian yang layak. Pakaian yang mereka kenakan hanya terbatas pada area tubuh tertentu yang tak akan maksimal melindungi tubuh.

Bulu kemaluan berfungsi melindungi alat genital dari berbagai macam kotoran, debu, dan gangguan-gangguan lainnya. Manusia zaman purba juga akan menilai apakah seseorang telah matang secara hormonal atau belum, melalui pertumbuhan bulu ketiak mereka.

Jadi, alur evolusi membentuk manusia untuk berkembang tanpa bulu lebat di seluruh tubuhnya layaknya primata lain. Namun, bulu pada ketiak dan kemaluan tetap dipertahankan sebagai mekanisme tubuh dalam mempertahankan dirinya. Bulu-bulu tersebut juga dapat dijadikan sarana komunikasi seksual pada manusia.

Entah pada laki-laki atau pun perempuan, jumlah dan fungsi dari bulu ketiak dan kemaluan secara rata-rata adalah sama. Oh ya, mencukur bulu ketiak dan kemaluan ternyata tidak disarankan oleh sains. Jika sering dilakukan, mencukur bulu akan mengakibatkan iritasi dan luka pada kulit.

2. Apakah hewan juga menyukai musik?

5 Pertanyaan Biologi Ini Tampak Sederhana, namun Jawabannya Rumit!barkingroyalty.com

Untuk menjawab pertanyaan ini, dibutuhkan penelitian dan studi mendalam tentang psikologi hewan. Faktanya, studi terkait hal ini sudah pernah dilakukan oleh para ilmuwan. Jadi, apakah hewan juga menyukai musik?

Jawabnya adalah ya, untuk sebagian kecil kasus. Namun, untuk sebagian besarnya jawabnya adalah tidak. Untuk dapat menikmati musik, dibutuhkan kemampuan otak yang cukup cerdas guna mencerna suara dan alunan lagu yang masuk melalui indra pendengarannya.

Live Science mencatat bahwa hewan peliharaan yang dekat dengan manusia akan lebih dapat menerima toleransi alunan nada. Anjing, kucing, burung, dan hewan lain yang dipelihara sejak kecil, mereka dapat beradaptasi dengan baik akan hal ini.

Namun, di satu sisi, musik juga dapat merusak mood dan bahkan membuat mereka stres. Pasalnya, kemampuan pendengaran hewan tentu berbeda dengan manusia. Pada kasus-kasus tertentu, bagi kebanyakan hewan, suasana hening akan lebih baik bagi mereka.

Tidak semua hewan peliharaan menyukai musik manusia. Kucing dan anjing terlatih sekali pun, bisa membenci musik dan menganggap bahwa musik adalah sesuatu yang membuat mereka stres. Jadi, jangan paksakan anjing atau kucing kesayanganmu untuk mendengarkan musik, ya!

3. Mengapa ada hiu yang kepalanya berbentuk martil?

5 Pertanyaan Biologi Ini Tampak Sederhana, namun Jawabannya Rumit!animals.net

Mengapa hiu dapat berevolusi menjadi hiu kepala martil? Apakah jenis kepala tersebut merupakan keuntungan atau kerugian? Dicatat dalam laman Live Science, para ilmuwan dan ahli biologi menyatakan bahwa nenek moyang hiu martil ada pada 20 juta tahun lalu.

Di zaman purba, hiu kepala martil memiliki ukuran yang jauh lebih besar. Ahli biomolekuler dapat membangun sebuah kerangka evolusi yang akhirnya dapat melacak jejak-jejak evolusi yang terjadi pada hiu kepala martil tersebut.

Nah, evolusi yang terjadi pada hiu purba menjadi hiu kepala martil adalah demi keuntungan mereka sendiri. Dengan ukuran tubuh yang jauh lebih kecil, mereka dapat lebih mudah untuk mencari makan dan bereproduksi. Tentu ini merupakan sebuah keuntungan tersendiri di alam liar.

Hiu kepala martil juga memiliki kemampuan lebih jika dibandingkan dengan hiu-hiu biasa. Mereka dapat mendeteksi aliran listrik yang sangat kecil dari tubuh mangsanya. Di zaman purba, jalur perpisahan evolusi antara hiu biasa dengan hiu kepala martil terjadi akibat tempat dan lingkungan yang ekstrem.

Pada wilayah ekstrem itulah hiu mengembangkan kemampuan sensor yang lebih baik. Dalam kurun waktu puluhan juta tahun, maka muncullah spesies hiu yang berbeda dengan hiu pada umumnya. Spesies tersebut yang dinamakan hiu kepala martil.

Baca Juga: 5 Teori Sains yang Dikoreksi oleh Teori Sains Lainnya, Apa Saja?

4. Bagaimana sains menjelaskan tentang mati suri?

5 Pertanyaan Biologi Ini Tampak Sederhana, namun Jawabannya Rumit!oudtshoorncourant.com

Mati suri merupakan peristiwa langka dalam dunia medis, di mana secara medis seseorang dinyatakan meninggal, namun dalam waktu yang singkat dapat hidup kembali. Apakah bisa seseorang yang telah meninggal dapat bangkit kembali? Jawabnya adalah bisa, namun sangat langka.

Sains medis membaginya menjadi dua, yakni kematian semu dan Sindrom Lazarus. Khusus Sindrom Lazarus ini merupakan kejadian langka di mana jantung seseorang dinyatakan berhenti total dan orang tersebut dinyatakan meninggal, namun pada beberapa waktu kemudian jantung kembali berdetak.

Medical News Today mencatat bahwa sindrom langka ini bisa terjadi akibat tekanan yang menumpuk di area jantung dan akhirnya--pada kasus yang sangat jarang--tekanan tersebut berangsur-angsur dapat menghidupkan jantung kembali.

Beberapa ilmuwan lainnya menganggap bahwa kadar kalium yang terlalu tinggi pada darah juga dapat membuat jantung berhenti untuk sesaat dan dapat bergerak kembali di saat jantung mendapatkan tekanan yang masif.

Lazarus sendiri merupakan tokoh dalam Kitab Suci agama Kristen, di mana ia telah meninggal selama 4 hari dan akhirnya dibangkitkan oleh Yesus. Nama Lazarus dalam dunia medis digunakan untuk menandai seseorang yang mengalami mati suri dalam waktu yang singkat.

Sedangkan mati suri yang terjadi pada kurun waktu yang lama, bisa terjadi akibat tidak aktifnya kerja otak untuk sementara waktu. Mati suri bagi sains diartikan sebagai kematian semu yang sebetulnya tidak benar-benar mati. Jantung masih bekerja, namun karena terlalu lemah, alat medis tidak dapat mendeteksinya.

Jadi, bagi sains, Sindrom Lazarus dan mati suri adalah dua hal berbeda. Sindrom Lazarus adalah fenomena "kebangkitan" langka di mana sebelumnya jantung benar-benar berhenti total. Sedangkan mati suri adalah fenomena di mana jantung masih bekerja namun sangat lemah.

5. Dari mana DNA makhluk hidup berasal?

5 Pertanyaan Biologi Ini Tampak Sederhana, namun Jawabannya Rumit!huffpost.com

Nature dalam lamannya menjelaskan bahwa DNA adalah sebuah molekul kompleks yang mengandung banyak informasi yang diperlukan oleh semua organisme biologis. Uniknya, DNA bukan hanya menampilkan informasi terkait organisme, melainkan juga dapat menjadi penghubung antara satu generasi ke generasi selanjutnya.

Namun, dari mana DNA itu berasal? Jika DNA merupakan informasi penting dalam organisme, seharusnya DNA dapat dilacak asal muasalnya. Selama ini, ilmuwan sudah mendapatkan petunjuk bahwa asal muasal kehidupan dan DNA berasal dari kehidupan sederhana pada zaman Bumi purba.

Kehidupan biologis sederhana dimungkinkan sejak zaman pembentukan planet ini. Molekul-molekul organik menghujani atmosfer Bumi purba menuju ke lautan. Molekul organik tersebut berevolusi menjadi mikroorganisme berupa mikrob.

Dengan keadaan Bumi yang memungkinkan kehidupan di zaman purba, kehidupan biologis dapat terbentuk sesuai dengan hukum alamnya masing-masing. Mulai dari molekul organik yang menjadi mikroorganisme, lalu mikrob tersebut menjadi organisme kompleks seperti saat ini, timeline ini dijadikan modal bagi ilmuwan untuk melacak asal muasal kehidupan di Bumi.

Tentu saja sebagian besarnya juga masih misteri. Namun, sains akan terus berusaha mencari jawaban yang logis dan dapat dipertanggungjawabkan kebenaran empirisnya. Itulah sebabnya sains sangat terbuka terhadap segala kemungkinan logis yang ada.

Itulah beberapa pertanyaan biologi yang tampak sederhana, namun jawabannya rumit. Bagaimana? Semoga kamu gak bingung lagi, ya!

Baca Juga: 5 Kesalahan Konsep Sains yang Sering Terjadi, Begini Konsep yang Benar

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya