6 Mekanisme Pertahanan Diri Hewan Terhadap Paparan Sinar Ultraviolet

Hewan juga punya cara untuk berlindung dari sinar UV

Sama seperti manusia, dampak negatif dari paparan sinar UV atau ultraviolet bisa terjadi dalam dunia hewan. Menurut laman NASA, sinar UV memiliki berbagai macam dampak yang akan memengaruhi kehidupan organisme di Bumi. Namun, dengan proses evolusi dan kerja alam, organisme biologis rupanya memiliki mekanisme perlindungan khusus terhadap radiasi sinar UV tersebut.

Inilah beberapa mekanisme pertahanan diri hewan terhadap paparan sinar UV. Disimak, ya!

1. Kulit tebal yang mampu menangkal radiasi sinar UV

6 Mekanisme Pertahanan Diri Hewan Terhadap Paparan Sinar UltravioletPexels.com/Frans Van Heerden

Meskipun sering berjemur di bawah paparan sinar Matahari, badak atau Rhinocerotidae dapat melindungi dirinya dari radiasi sinar UV. Badak dan juga hewan-hewan berkulit tebal lainnya rupanya sudah membentuk mekanisme perlindungan diri terhadap sinar Matahari akibat evolusi mereka.

Live Science dalam lamannya menjelaskan bahwa dengan kulit tebalnya, badak dan gajah akan terlindungi dari paparan berbahaya sinar UV. Jika itu masih dirasa belum cukup, biasanya badak dan gajah akan melumuri tubuh mereka dengan lumpur atau tanah basah.

Jadi, kamu gak akan melihat hewan-hewan berkulit tebal tersebut kerepotan untuk mengatasi sengatan sinar Matahari. Mereka sudah membentuk sebuah adaptasi yang menghasilkan mekanisme alami dan akhirnya melindungi tubuh mereka di ganasnya alam liar.

2. Rambut dan bulu tebal rupanya memiliki fungsi khusus

6 Mekanisme Pertahanan Diri Hewan Terhadap Paparan Sinar UltravioletPexels.com/Francesco Ungaro

Kita tahu bahwa primata, keluarga kucing, serigala, beruang, dan lain sebagainya memiliki rambut lebat di sekitar tubuhnya. Begitu juga burung yang memiliki bulu di sekujur tubuhnya. Ternyata, organ tubuh tersebut memiliki fungsi vital bagi keberlangsungan hidup mereka di alam liar.

Selain untuk mengatasi suhu dingin, keberadaan rambut dan bulu tebal pada hewan dapat mengurangi risiko atau dampak negatif radiasi sinar UV, seperti ditulis dalam Reconnect with Nature. Sejak zaman purba, beberapa organisme - terutama mamalia dan unggas - memiliki evolusi struktur kulit yang mampu menumbuhkan rambut dan bulu-bulu yang lebat.

3. Dengan sisiknya, beberapa spesies hewan juga sanggup bertahan dari ganasnya alam

6 Mekanisme Pertahanan Diri Hewan Terhadap Paparan Sinar UltravioletPexels.com/Egor Kamelev

Ikan dan reptil merupakan golongan fauna yang memiliki sisik di sekujur tubuhnya. Berbeda dengan mamalia dan burung, hewan-hewan seperti kadal, ular, komodo, dan ikan tidak bisa menumbuhkan rambut dan bulu. Mereka juga tidak memiliki kulit tebal layaknya badak atau gajah.

Sebagai gantinya, mereka memiliki sisik yang berfungsi untuk membantu pergerakan, melindungi tubuh, dan mengatur kelembapan. Bahkan, dalam beberapa kasus di alam, ada beberapa jenis hewan yang menggunakan sisiknya untuk berkamuflase.

Pada keluarga reptil, terutama ular, sisik dibagi menjadi dua bagian besar, yakni sisik besar dan sisik halus. Sisik besar merupakan pelindung tubuh ular secara keseluruhan. Sedangkan, sisik halus atau sisik bening merupakan sisik yang berfungsi untuk melindungi mata ular.

Baca Juga: 7 Hewan Paling Mematikan bagi Manusia di Dunia, Ada Hewan Apa Saja?

4. Mekanisme perlindungan kulit pada mamalia laut

6 Mekanisme Pertahanan Diri Hewan Terhadap Paparan Sinar UltravioletPexels.com/Pixabay

Khusus mamalia laut seperti lumba-lumba dan paus, perlindungan kulit terhadap sinar UV dilakukan dengan mekanisme khusus. Mereka jelas tidak memiliki sisik, rambut, apalagi bulu. Namun, rupanya evolusi yang terjadi selama jutaan tahun membentuk mereka sebagai mamalia air yang tangguh.

Laman sains Laboratories de Biarritz menjelaskan bahwa lumba-lumba dan paus menghasilkan melanin dan antioksidan lebih banyak dalam tubuh mereka dibandingkan dengan mamalia lainnya. Secara tidak langsung, mereka dapat dianggap minim risiko atau bahkan kebal terhadap radiasi sinar UV.

Semakin terik sinar Matahari, maka semakin banyak pula melanin dan antioksidan yang diproduksi oleh lumba-lumba dan paus. Namun sayangnya, dengan kerusakan lapisan ozon Bumi, ada banyak laporan tentang kejadian kanker kulit pada paus sperma di beberapa wilayah.

5. Senyawa gadusol yang terbukti ampuh melawan sinar UV

6 Mekanisme Pertahanan Diri Hewan Terhadap Paparan Sinar UltravioletPexels.com/Francesco Ungaro

Beberapa jenis ikan bisa memproduksi senyawa gadusol dalam tubuh mereka secara intens untuk melawan dampak negatif dari paparan sinar ultraviolet, salah satunya adalah spesies ikan zebra. Science Daily dalam lamannya menyatakan bahwa ikan zebra mampu menghasilkan zat atau senyawa khusus yang dijadikan tabir surya alami.

Zat yang dinamakan gadusol tersebut memang sangat efektif dalam melindungi tubuh terhadap paparan radiasi sinar UV. Beberapa spesies lain sebetulnya juga memiliki senyawa ini dalam tubuhnya. Namun, sejauh ini, hanya ikan zebra yang benar-benar murni menggunakan gadusol sebagai perlindungan utamanya.

6. Tempurung adalah rumah yang nyaman bagi kura-kura

6 Mekanisme Pertahanan Diri Hewan Terhadap Paparan Sinar UltravioletPexels.com/Pixabay

Tempurung atau cangkang pada kura-kura dan penyu bisa mereka jadikan rumah yang nyaman. Tentu saja tempurung juga bisa melindungi mereka dari cuaca yang mematikan di alam liar. Pada awalnya tempurung memang tidak berfungsi sebagai perlindungan tubuh, dilansir dalam The Atlantic.

Evolusi membentuk tempurung atau karapas akibat nenek moyang mereka harus beradaptasi ketat dengan cara menggali tanah. Proses ini berlangsung jutaan tahun hingga tulang kura-kura bisa membentuk sebuah cangkang keras yang pada akhirnya sekaligus bisa melindungi tubuh mereka.

Ilmuwan meyakini bahwa di zaman purba, leluhur kura-kura bukanlah reptil bertempurung layaknya kura-kura atau penyu modern. Perubahan iklim secara drastis dalam kurun waktu jutaan tahun, mengharuskan mereka beradaptasi secara ketat dengan menggali tanah. Nah, tempurung terbentuk selama jutaan tahun akibat evolusi pada tulang kura-kura purba yang dapat melindungi tubuh mereka pada saat mereka tertimbun oleh tanah.

Selain keenam cara atau mekanisme di atas, masih ada mekanisme lain yang berkaitan dengan naluri dan kecerdasan hewan. Hewan-hewan yang tidak memiliki perlindungan khusus di kulitnya, biasanya mereka akan menggunakan naluri dan kecerdasannya untuk membangun sarang yang bebas dari sinar Matahari.

Baca Juga: 6 Fakta Unik Sayap Hewan, Hewan Apa yang Mempunyai Sayap Terbesar?

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya