Kenapa Manusia Takut dan Jijik dengan Kecoak? Ini 5 Alasan Ilmiahnya

Kamu juga, kan? #IDNTimesScience

Kecoak atau lipas adalah hewan yang masuk dalam kelas serangga dan tergabung dalam ordo Blattodea. Pada umumnya, kecoak dianggap sebagai hewan yang menjijikkan, bahkan menakutkan bagi banyak orang. Hal ini memancing rasa ingin tahu dari banyak ilmuwan dan ahli satwa di dunia.

Uniknya, manusia lebih takut dan tidak nyaman terhadap kecoak dibandingkan dengan nyamuk. Padahal, nyamuk adalah hewan paling berbahaya di dunia karena terbukti membawa begitu banyak kematian bagi manusia, terutama bagi mereka yang tinggal di negara-negara yang tidak memiliki lingkungan bersih.

So, kenapa manusia sangat jijik dan takut dengan kecoak? Ini lima jawaban atau alasan ilmiahnya. Yuk, disimak!

1. Kecoak itu bau

Kenapa Manusia Takut dan Jijik dengan Kecoak? Ini 5 Alasan IlmiahnyaKecoak dianggap sebagai hama. (nytimes.com)

Barangkali, sigung dinobatkan sebagai hewan paling bau di dunia. Namun, hal tersebut tidak meniadakan fakta bahwa kecoak pun bau. Ya, kecoak adalah salah satu jenis serangga dengan bau yang sangat menyengat, terlebih ketika mereka mengeluarkan cairan atau kotoran dari tubuh mereka. Menurut studi ilmiah, rupanya bau pada kecoak adalah jejak kimia yang memang sengaja mereka keluarkan.

Dalam studi yang ditulis pada laman University of Florida, terbukti bahwa kecoak meninggalkan banyak jejak kimia sebagai cara mereka dalam berkomunikasi. Jejak-jejak tersebut akan membantu kecoak lainnya dalam menemukan makanan dan sumber air. Nah, bagi manusia, cairan dan bau yang dikeluarkan oleh kecoak dianggap sebagai hal yang menjijikkan karena memang aromanya sangat tidak enak.

2. Kecoak adalah hewan yang tangguh

Kenapa Manusia Takut dan Jijik dengan Kecoak? Ini 5 Alasan IlmiahnyaKecoak merupakan hewan tangguh. (pestguide.org)

Harus diakui bahwa kecoak adalah hewan yang tangguh dan menjengkelkan. Evolusi rupanya membuat kecoak lebih tahan terhadap virus, bakteri, bahkan obat pembasmi hama yang dijual di pasaran. Bahkan, kecoak masih bisa hidup meskipun kepalanya terputus dari badannya.

Scientific American melansir bahwa kecoak masih bisa hidup tanpa kepala selama 2 atau 3 minggu. Hal tersebut bisa terjadi karena kecoak tidak memiliki aliran darah ke kepala sehingga mereka masih bisa hidup meskipun kepalanya hilang. Namun, pada akhirnya, mereka tetap akan mati akibat kelaparan dan kehausan karena mereka tidak bisa makan dan minum tanpa kepala.

Baca Juga: Nyaris Punah, 20 Potret Spesies Hewan Paling Langka di Dunia

3. Kecoak punya duri di semua kakinya

Kenapa Manusia Takut dan Jijik dengan Kecoak? Ini 5 Alasan IlmiahnyaKecoak adalah hewan dengan duri di semua kakinya. (wallpapercave.com)

Duri-duri halus yang ada di kaki kecoak mungkin akan membuatmu jijik dan takut. Namun, layaknya serangga pada umumnya, kecoak memang membutuhkan duri-duri tersebut sebagai bagian penting dalam organ tubuh mereka. Dengan kaki yang dilengkapi duri, kecoak bisa berjalan dan menjelajah ke mana pun. Itu sebabnya, kecoak juga mampu melarikan diri dengan gesit dari kejaran predator.

Tak kalah pentingnya, duri-duri halus di kaki kecoak adalah organ penting yang bisa dijadikan sebagai indra peraba yang sangat sensitif, dilansir National Library of Medicine. Nah, sudah menjadi sifat manusia yang merasa geli atau jijik jika melihat banyak duri di kaki serangga. Mungkin banyak orang beranggapan bahwa duri di kaki kecoak itu berbahaya dan bisa melukai, padahal itu adalah anggapan yang keliru.

4. Dalam kasus tertentu, kecoak bisa mengancam kesehatan manusia

Kenapa Manusia Takut dan Jijik dengan Kecoak? Ini 5 Alasan IlmiahnyaKecoak dianggap hewan yang jorok. (raid.com)

Disebut sebagai hewan yang bau dan jorok, kecoak tentu saja menjadi hewan yang wajib disingkirkan dari area dapur. Bukan tanpa sebab, kecoak ternyata bisa menyebarkan penyakit bagi manusia. Namun, menurut studi dan penelitian, kasus-kasus penyakit atau wabah yang disebabkan langsung oleh kecoak masih di bawah hewan-hewan lainnya, seperti lalat dan nyamuk.

Southern Monitoring Services, sebuah perusahaan pembasmi hama di Selandia Baru, dalam lamannya menyatakan bahwa sebagian kecil kecoak memang bisa menularkan penyakit atau wabah ke manusia. Namun, sebagian lainnya, justru memberikan dampak positif bagi alam liar. Kecoak asli Amerika, Jerman, dan Selandia Baru yang hidup di alam liar terbukti tidak menularkan penyakit ke manusia.

5. Kecoak bisa terbang

Kenapa Manusia Takut dan Jijik dengan Kecoak? Ini 5 Alasan IlmiahnyaKecoak bisa terbang dan hinggap di mana saja. (bbc.com)

Meskipun tidak semuanya, kecoak punya sayap dan mereka bisa terbang. Khusus untuk kecoak oriental, mereka tidak bisa terbang karena sayap yang ada pada tubuh mereka terlalu kecil untuk digunakan terbang. Uniknya, kemampuan terbang yang dilakukan oleh kecoak dewasa bisa sangat mendadak dan mampu bermanuver dengan cukup baik.

Menurut laman Cockroach Facts, kenyataan bahwa kecoak bisa terbang menjadi hal yang paling ditakuti dan dihindari oleh manusia. Secara naluri, manusia sudah terbentuk untuk merasa waspada jika ada organisme lain yang dianggap menakutkan dan menjijikkan, termasuk di dalamnya ular, laba-laba, lipan, kalajengking, dan kecoak. Jadi, rasa takut dan jijik sebetulnya lebih ke sifat naluri dasar manusia untuk waspada terhadap bahaya dari luar.

Nah, itu tadi beberapa alasan sains yang menjelaskan kenapa manusia cenderung takut dan jijik dengan kecoak. Bagaimana? Rasa penasaran kamu sudah terjawab, bukan?

Baca Juga: 7 Hewan Paling Mematikan bagi Manusia di Dunia, Ada Hewan Apa Saja?

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya