5 Alasan Sains Mengapa Pluto Tidak Lagi Dianggap Planet

Yuk, kita belajar astronomi

Mungkin kamu tahu bahwa Pluto dulunya sempat dianggap sebagai salah satu planet di tata surya kita. Namun, saat ini Pluto tidak lagi dianggap planet karena beberapa alasan. Faktanya, status Pluto yang awalnya dianggap planet dapat diturunkan menjadi objek luar angkasa lainnya.

The International Astronomical Union telah menurunkan status Pluto menjadi nonplanet pada 2006 lalu, seperti dicatat dalam laman Library of Congress. Sejak saat itu, oleh ilmuwan, Pluto dinamakan dwarf planet atau planet kerdil (planet katai).

Nah, mengapa Pluto diputuskan untuk tidak lagi dianggap sebagai planet? Inilah beberapa alasan sains yang ada di balik keputusan tersebut. Apa saja, ya? Yuk, disimak!

1. Pluto tidak dapat membersihkan lingkungan di sekitar orbitnya

5 Alasan Sains Mengapa Pluto Tidak Lagi Dianggap Planetsciencenews.org

Salah satu alasan mengapa Pluto tidak lagi dianggap planet karena Pluto tidak memiliki sifat "pembersih" yang dihasilkan dari orbitnya. Selain harus berbentuk bulat dan mengorbit pada bintang terbesar, planet harus dapat membersihkan lingkungan di sekitar orbit yang ia lalui.

Apa maksudnya "membersihkan lingkungan" pada orbit planet? Begini, kamu bisa membayangkan sebuah planet yang terus bergerak mengelilingi Matahari. Nah, dalam setiap orbit planet-planet tersebut, seharusnya kekuatan gravitasi planet itu akan membersihkan segala macam benda atau objek yang ada dalam lintasan orbit planet tersebut.

Syarat mutlak tersebut dinamakan "dominasi orbital", yakni sebuah kriteria khusus yang harus ada pada setiap planet di tata surya kita. Dengan dominasi orbital tadi, sebuah planet dapat menjadi objek angkasa dengan gravitasi dominan dalam jalur orbitnya sendiri. Tidak boleh ada objek lainnya di sekitar planet, kecuali satelit alam atau bulan.

Nah, bagaimana dengan Pluto? Ternyata, Pluto tidak memiliki dominasi orbital. Bahkan, model orbit Pluto dianggap aneh dan tidak wajar, seperti ditulis dalam laman sains Discovery. Pluto mengorbit pada sudut 17 derajat, berbeda dengan Bumi yang mengorbit pada sudut 1,5 derajat.

Orbit Pluto juga cenderung melebar hingga membentuk bentuk elips yang sangat ekstrem. Model orbit tersebut dinilai cukup unik dan elastis sehingga objek angkasa yang dapat melakukannya tidak lagi dianggap sebagai planet. Para ilmuwan menyatakan jika jalur orbital terlalu renggang, sebuah objek di tata surya dapat keluar dari tata surya.

Kondisi Pluto yang "nakal" dan liar ini membuat orbitnya menjadi tidak stabil. Ketidakstabilan orbital tentu saja tidak akan mampu membersihkan lingkungan di sekitar orbit planet yang bersangkutan. So, atas dasar alasan logis inilah, ilmuwan menurunkan status Pluto menjadi planet katai.

2. Jarak Pluto terhadap Matahari terlalu jauh

5 Alasan Sains Mengapa Pluto Tidak Lagi Dianggap Planetpopsci.com

Sejak 1930 hingga 2006, Pluto masih dianggap planet meskipun lokasinya sangat jauh dari Matahari. Namun, penelitian yang dilakukan pada 2005 dan 2006 lalu membuktikan bahwa jarak antara sebuah objek angkasa terhadap bintang terbesarnya rupanya akan memengaruhi kondisi dari objek itu sendiri.

NASA dalam lamannya menjelaskan bahwa jarak antara Pluto dan Matahari adalah sebesar 39,5 unit astronomi (AU) dan itu sekitar 40 kali lebih jauh dibandingkan jarak Bumi dan Matahari. Jika dikonversi dalam kilometer akan menghasilkan angka sebesar 6 miliar kilometer.

Jarak jauh tersebut sangat berpengaruh pada model dan gerak orbital Pluto. Bahkan, saking jauhnya, Pluto memiliki jenis orbital elips yang sangat renggang. Para ahli, meskipun tidak semuanya, telah sepakat bahwa Neptunus adalah planet terjauh di tata surya kita. Dulunya, rekor ini dipegang oleh Pluto sebagai planet kesembilan.

Sejak 2006, dengan dinyatakan bahwa Pluto bukanlah planet, ada perubahan pemahaman yang cukup ekstrem mengenai tata surya kita. Namun, itulah dunia sains sesungguhnya. Teori sains bisa saja berubah jika ada teori lainnya yang lebih valid di masa selanjutnya.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Planet Jupiter, Planet Terbesar di Tata Surya

3. Ukuran Pluto terlalu kecil untuk dianggap sebagai sebuah planet

5 Alasan Sains Mengapa Pluto Tidak Lagi Dianggap Planetphilipmetzger.com

Terlepas dari keadaan orbitnya yang aneh, Pluto memang sudah selayaknya tidak disebut sebagai planet. Pasalnya, ukuran Pluto sangat kecil dan timpang jika dibandingkan dengan planet-planet lainnya. Oke, memang ukuran Pluto tidak kecil-kecil amat, namun jika kamu belajar mengenai astronomi, kamu akan tahu bahwa ukuran Pluto memang tidak sebanding dengan planet normal lainnya.

Bahkan, Pluto memiliki ukuran yang lebih kecil ketimbang Bulan. Ya, dicatat dalam Universe Today, diameter Pluto hanya mencapai 2.390 km dan itu adalah ukuran dari 70 persen Bulan atau 18 persen ukuran Bumi. Persoalan ukuran sebuah objek angkasa memang sempat menjadi perdebatan ilmiah di antara kalangan akademisi.

Namun, jika memang ukuran dan massa sebuah objek angkasa terlalu kecil, seharusnya ia tidak dapat membentuk orbit yang sempurna dan mustahil kekuatan gravitasinya dapat menyapu bersih objek-objek di sekitarnya. Ingat bahwa gravitasi planet haruslah mendominasi lintasan orbitnya. Rupanya, kecilnya massa dan ukuran Pluto membuat Pluto menjadi objek dengan orbit yang "cacat".

4. Pembentukan awal Pluto yang berbeda dengan pembentukan planet pada umumnya

5 Alasan Sains Mengapa Pluto Tidak Lagi Dianggap Planetmuseumsvictoria.com.au

Pluto memang berbentuk bulat dan bergerak mengelilingi Matahari. Namun, kedua hal itu belum cukup untuk mengukuhkan Pluto menjadi sebuah planet dalam tata surya kita. Kemungkinan besar, pada zaman dulu, pembentukan Pluto tidaklah sama dengan pembentukan awal-awal planet di tata surya kita, seperti diulas dalam laman Space.

Sekitar 4,6 miliar tahun lalu, tata surya hanyalah kumpulan gas dan awan debu yang dikenal sebagai nebula. Gaya gravitasi yang cukup masif meruntuhkan dan melekatkan objek-objek angkasa menjadi sebuah bintang besar di tengah nebula bernama Matahari. Nah, dengan adanya Matahari, partikel lainnya juga mulai berkumpul dan berputar membentuk bulatan objek angkasa lainnya.

Pluto terbentuk dari batuan padat dan kemungkinan menjadi yang pertama terbentuk dalam pembentukan di awal-awal tata surya kita. Batuan besar (cikal bakal Pluto) tadi memiliki gravitasi yang cukup untuk mengikat material seperti es dan gas untuk berkumpul dan membentuk bulatan mirip planet.

Namun, pada proses selanjutnya, Pluto telah gagal menghasilkan massa yang cukup untuk membentuk sebuah gaya gravitasi besar layaknya planet-planet utuh lainnya. Studi mengenai pembentukan awal planet kerdil ini memang baru di teliti di zaman modern. Dengan pembentukan "setengah matang" ini, Pluto menjadi objek paling unik di tata surya kita.

Keunikan Pluto tersebut juga diamini oleh Scott Kenyon, seorang ahli astronomi dan fisikawan dari Harvard Smithsonian Center. Faktanya, dengan ukuran kerdilnya, objek seperti Pluto masih tetap berada dalam orbitnya meskipun belum dikatakan sempurna layaknya orbit planet lainnya.

5. Kekuatan gravitasi Pluto tidak cukup kuat untuk disamakan dengan gravitasi minimal dari sebuah planet

5 Alasan Sains Mengapa Pluto Tidak Lagi Dianggap Planetowlconnected.com

Delapan planet yang ada di tata surya kita merupakan objek luar angkasa yang memiliki kekuatan gravitasi yang cukup untuk dianggap planet. Ya, gravitasi merupakan salah satu syarat mutlak atau tolok ukur bagi sebuah klasifikasi objek di alam semesta. Gravitasi besar biasanya dimiliki oleh bintang dan lubang hitam atau black hole.

Planet dengan massa yang lebih kecil akan memiliki gravitasi yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan kekuatan gravitasi pada bintang dan lubang hitam. Namun, khusus untuk Pluto, kekuatan gravitasinya memang tidak cukup untuk disejajarkan dengan kekuatan gravitasi minimal sebuah planet secara umum.

NASA mencatat bahwa kekuatan gravitasi Pluto hanya satu per lima belas dibandingkan dengan kekuatan gravitasi Bumi. Jadi, jika berat badan kita di Bumi 75 kg, di Pluto berat badan kita menjadi 5 kg. Kecilnya kekuatan gravitasi Pluto memang tidak memungkinkan baginya untuk dianggap planet.

Oh ya, kekuatan gravitasi Pluto juga jauh lebih kecil dibandingkan gravitasi Bulan. Dalam tata surya kita, kekuatan gravitasi sebuah objek ditetapkan dalam satuan m/s kuadrat. Angka minimal sebuah gravitasi planet adalah 3,7 dan angka tersebut dipegang oleh Planet Merkurius. Sementara, Jupiter adalah planet dengan gravitasi terkuat, yakni 24,92. Bumi sendiri memiliki kekuatan gravitasi sebesar 9,8.

Tentu saja kekuatan gravitasi terbesar di tata surya kita adalah gravitasi Matahari yang mencapai 274. Bandingkan dengan Pluto yang hanya memiliki kekuatan gravitasi sebesar 0,58. Tentu, gravitasi Pluto sangatlah timpang jika dibandingkan dengan planet-planet lainnya. Ini sebabnya Pluto dianggap sebagai dwarf planet dan bukan planet normal layaknya planet-planet lainnya.

Itulah beberapa alasan sains di balik keputusan ilmuwan yang menyatakan bahwa Pluto bukan lagi sebuah planet. Bagaimana denganmu? Apakah kamu setuju bahwa Pluto tidak lagi dianggap planet?

Baca Juga: 5 Bukti Bumi Mirip dengan Planet-planet di Tata Surya, Semirip Apa?

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya