Kontroversial! 5 Eksperimen Sains Ini Pernah Menggegerkan Dunia

Beberapa di antaranya sampai melanggar kode etik

Jika kamu pernah menonton film mengenai ilmuwan "gila" yang membuat eksperimen sains tidak sesuai prosedur, itu ternyata juga bisa terjadi di dunia nyata. Faktanya, dunia sains pernah digegerkan dengan beberapa penemuan dan eksperimen yang dilakukan secara tidak wajar oleh beberapa kalangan ilmuwan.

Eksperimen tersebut terkesan gila, tidak normal, bahkan melanggar kode etik dari aturan-aturan sains itu sendiri. Nah, kira-kira eksperimen sains apa saja yang sempat menghebohkan dunia? Yuk, disimak!

1. Bayi manusia yang dihasilkan dari rekayasa genetik

Kontroversial! 5 Eksperimen Sains Ini Pernah Menggegerkan Duniageneticliteracyproject.org

Meskipun tampak mustahil dilakukan, nyatanya pernah ada ilmuwan yang mengklaim bahwa ia berhasil melakukan rekayasa genetika untuk menghasilkan bayi manusia melalui proses kloning. New Scientist mencatat bahwa bayi perempuan tersebut diberi nama Eve dan dilahirkan di pusat penelitian kloning yang berbasis di Bahama.

Proses kelahiran kloning bayi tersebut diberi nama dengan kode 1155 EST. Adapun, proses kelahirannya dilakukan dengan sangat baik sesuai harapan. Namun sayangnya, belum ada konfirmasi resmi dari pihak yang berkompeten berkaitan akan hal tersebut. Beberapa sumber juga masih terdengar simpang siur.

Hingga saat ini, keberadaan dan detail proses kloning manusia tersebut masih dirahasiakan. Satu-satunya sumber yang berani mengklaim akan kloning tersebut adalah Clonaid, sebuah perusahaan kloning besar yang berada di Bahama dan California, Amerika Serikat.

Jika memang kloning pada bayi manusia ini dilakukan, hal tersebut tentu mendobrak batasan-batasan moral dalam dunia sains itu sendiri. Biasanya, metode medis yang sah dan diakui sebagai metode untuk menghasilkan keturunan adalah bayi tabung dan inseminasi buatan. Sementara, kloning masih bersifat kontroversial jika dilakukan pada bayi manusia.

2. Menggabungkan DNA babi dan monyet secara bersamaan

Kontroversial! 5 Eksperimen Sains Ini Pernah Menggegerkan Dunianewscientist.com

Spesies tersebut dinamakan Chimera, yakni spesies gabungan hasil dari rekayasa genetik. Dicatat dalam laman Live Science, pada Desember 2019 lalu, beberapa ilmuwan di Tiongkok pernah melakukan eksperimen kontroversial, yakni menggabungkan gen dari DNA babi dan monyet dalam waktu yang bersamaan.

Hasilnya adalah makhluk hibrida (campuran) antara babi dan monyet yang diberi nama Chimera, yang artinya makhluk dengan beberapa DNA gabungan. Sepintas, makhluk tersebut tampak seperti babi pada umumnya. Namun, struktur dalam tubuhnya ternyata lebih menyerupai monyet.

Sayangnya, seminggu setelah makhluk tersebut diciptakan, Chimera tersebut mati karena gagal organ. Meskipun ilmuwan menganggap bahwa makhluk hibrida tersebut cenderung normal, eksperimen ini mengundang kecaman dan reaksi keras dari publik dan dari kalangan akademisi itu sendiri.

3. Eksperimen absurd pada lumba-lumba

Kontroversial! 5 Eksperimen Sains Ini Pernah Menggegerkan DuniaUnsplash/Fabrizio Frigeni

Penelitian dan eksperimen yang pernah dilakukan oleh beberapa ilmuwan dan ahli satwa kepada spesies mamalia lumba-lumba juga sempat menghebohkan publik. Eksperimen tersebut telah membuat banyak orang geram dan murka. Bahkan, ada beberapa pihak akademisi menuntut penelitian tersebut untuk dipertanggungjawabkan secara hukum.

Laman The Atlantic memberitakan bahwa pada era 1960-an, sebuah eksperimen yang awalnya bertujuan mempelajari sifat lumba-lumba justru berakhir pada ketertarikan lumba-lumba tersebut secara seksual pada ilmuwan perempuan. Lumba-lumba memang terkenal sebagai spesies mamalia lautan yang sangat cerdas.

Belum diketahui dengan pasti mengapa lumba-lumba hasil eksperimen tersebut bisa memiliki hasrat seksual pada manusia. Namun, ada laporan yang menyatakan bahwa penggunaan obat-obatan tertentu telah mengakibatkan halusinasi pada lumba-lumba tersebut.

4. Terapi listrik pada penderita skizofrenia

Kontroversial! 5 Eksperimen Sains Ini Pernah Menggegerkan Duniatorontopubliclibrary.ca

Sejak era 1930-an hingga 1960-an, terapi kejut listrik adalah salah satu terapi yang sering digunakan pada pasien-pasien yang didiagnosis gangguan mental, misalnya skizofrenia. Tujuan dari eksperimen ini adalah mengubah dan menghilangkan beberapa kelainan yang ada di dalam otak pasien.

Seperti ditulis dalam laman Scientific American, eksperimen menyakitkan tersebut memang sering dianggap tidak wajar dan cenderung mengarah pada tindak kekerasan dalam medis. Namun, zaman dulu memang masih belum ditemukan obat-obatan yang efektif untuk mengatasi skizofrenia, terutama yang berkaitan dengan halusinasi dan delusi pada pasien.

Terapi kejut juga banyak digunakan untuk pengobatan depresi berat dan bipolar. Proses terapi kejut ini bisa dirasa menyakitkan dan akan menimbulkan efek kejang-kejang hebat bagi beberapa pasien. Di luar hal-hal kontroversialnya, nyatanya terapi kejut bisa meringankan gejala penyakit mental di zaman dulu.

Beberapa kalangan menganggap bahwa terapi kejut dapat menghilangkan memori seseorang meskipun hal ini masih sebatas pada hipotesis dan dugaan. Kini, terapi kejut sudah ditinggalkan dan digantikan dengan pengobatan oral yang lebih efektif dalam menekan gangguan mental berat.

5. Eksperimen penggabungan dua ekor anjing

Kontroversial! 5 Eksperimen Sains Ini Pernah Menggegerkan Duniaplat4om.com

Salah satu eksperimen paling menggegerkan dunia dan dikecam oleh mayoritas ilmuwan adalah eksperimen penggabungan dua ekor anjing menjadi satu. Seorang ilmuwan bernama Vladimir Demikhov telah menggabungkan dua ekor anjing ke dalam satu tubuh pada 1950-an, seperti diulas dalam All That Interesting.

Eksperimen gila dan radikal ini memang terkesan kejam dan mengarah pada psikopat. Bahkan, ada banyak pihak yang mengecam dan menuntut sang ilmuwan untuk dihukum. Namun, sebetulnya ilmuwan asal Uni Soviet tersebut merupakan pakar dan ahli dalam hal transplantasi. Ia juga banyak menyumbang pemikiran dalam dunia medis.

Namun, tetap saja eksperimen gila dan radikal yang pernah ia lakukan tersebut tetaplah tidak lazim. Setelah ia menggabungkan organ-organ penting dalam tubuh anjing, ia mencangkokkan kepala anjing lainnya ke tubuh anjing berjenis German Shepherd. Anjing tersebut dinamakan anjing berkepala dua.

Tragisnya, anjing berkepala dua tersebut hanya mampu hidup selama 4 hari. Eksperimen kejam tersebut terbukti tidak membawa dampak apa-apa pada dunia sains. Justru, yang ada malah protes dari berbagai macam elemen, terutama kalangan pencinta satwa dan lingkungan.

Itulah beberapa eksperimen ekstrem yang sempat menghebohkan dunia sains. Bagaimana menurutmu? Apakah penelitian tersebut layak disebut sebagai penelitian sains secara umum?

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya