Sains Menjawab: 5 Pertanyaan Membingungkan Seputar Evolusi Biologi

Kenapa masih diperdebatkan hingga kini?

Menurut laman Stanford Encyclopedia, evolusi dalam biologi dapat diartikan sebagai perubahan proporsi atau kesetimbangan biologis dalam suatu populasi organisme dari waktu ke waktu. Kesetimbangan biologis bisa mengacu pada banyak hal, mulai dari genetik, frekuensi alel, struktur organ tubuh, hingga kebiasaan.

Bagi sains, evolusi mencakup banyak hal dan menyangkut pada sistematika biologi yang sangat luas dan kompleks. Jadi, mempelajari evolusi sebagai ilmu tidak bisa hanya dalam semalam. Bahkan, evolusi juga masih terus terjadi hingga saat ini, meskipun mayoritasnya adalah mikro.

Nah, ada beberapa pertanyaan membingungkan berkaitan dengan evolusi ini. Kali ini, sains berusaha menjawabnya. Yuk, sama-sama belajar.

1. Apa bukti dari evolusi?

Sains Menjawab: 5 Pertanyaan Membingungkan Seputar Evolusi Biologiuchicago.edu/Fosil purba

Pertanyaan ini merupakan salah satu yang paling sering diajukan, terutama oleh kaum kreasionisme. Untuk menjawabnya, maka sebelumnya bisa diklasifikasikan dulu ke dalam dua model utama, yakni bukti berupa jejak organisme yang pernah hidup dan bukti berupa organisme yang masih hidup.

Jejak organisme yang bisa dijadikan acuan tentu saja fosil dan jejak-jejak sejarah lainnya. Biologos dalam lamannya menjelaskan bahwa fosil mampu memberikan gambaran jelas bagaimana kehidupan organisme di masa purba terjadi. Fosil juga akan menjelaskan perbedaan struktur tubuh yang berbeda dari waktu ke waktu pada spesies yang sama.

Mempelajari fosil juga tidak semudah membalik telapak tangan. Dibutuhkan ilmu khusus dan jawaban mungkin didapatkan selama bertahun-tahun. Ilmuwan dan ahli sejarah bisa mengetahui semua perubahan di masa lalu dengan fosil, sebuah bukti nyata yang juga bisa menjabarkan evolusi dalam skala mikro dan makro.

Lalu, jenis bukti yang kedua mengacu pada organisme yang masih hidup. Semua organisme di Bumi ini memiliki klasifikasi spesies dan subspesies masing-masing. Nah, perbedaan subspesies tersebut merupakan bukti evolusi. Beruang kutub dan beruang cokelat, misalnya, berbeda secara mikro, namun mereka masuk dalam golongan genus yang sama, yakni genus Ursus.

Ada juga bukti-bukti laboratorium tentang pengamatan mikroorganisme dan tanaman yang mampu berubah di tengah kondisi ekstrem. Perubahan organisme karena adaptasi ketat ini pun masuk dalam bukti sahih evolusi. Kasus bakteri yang kebal terhadap antibiotik, misalnya, ini merupakan bukti evolusi mikro yang tak terbantahkan. CDC dalam lamannya menulis bahwa bakteri mampu mengembangkan mekanisme resistensi menggunakan instruksi dari DNA mereka, di mana ini merupakan proses evolusi.

2. Benarkah evolusi adalah karangan atau bualan Charles Darwin?

Sains Menjawab: 5 Pertanyaan Membingungkan Seputar Evolusi Biologinhm.ac.uk/Charles Darwin

Benarkah Charles Darwin yang mengarang teori evolusi? Faktanya, gagasan mengenai evolusi sudah ada jauh sebelum Charles Darwin lahir. Stanford Encyclopedia mencatat bahwa sebelum era Darwin, evolusi sudah dipelajari secara khusus dan sudah menjadi bagian pakem dalam sains.

Perubahan spesies menjadi beberapa subspesies sudah dipelajari di era Sebelum Masehi oleh Empedocles, seorang ilmuwan dan filsuf asal Yunani yang terlahir di Italia. Pada 495 - 35 Sebelum Masehi, Empedocles mengembangkan beberapa gagasan dan spekulasi mengenai perubahan spesies yang secara umum disebut sebagai Refleksi Empedocles.

Tak sampai di situ. Konsep evolusi juga terus berkembang dan dipelajari oleh ilmuwan-ilmuwan setelah era Empedocles. Catatan-catatan sains mengenai gagasan naturalistik kuno juga ditemukan dan membuktikan bahwa pada zaman 1400-an, konsep perubahan spesies dan subspesiesnya sudah menjadi pembahasan ilmiah.

Pada tahun 1600-an, keanekaragaman spesies sudah mulai diselidiki secara mendalam, meskipun belum menjawab semuanya. Beberapa ilmuwan seperti John Ray, John Woodward, dan William Whiston pernah menggagas mengenai ilmu Bumi beserta spesies yang ada di dalamnya. memang ada beberapa kesalahan dan koreksi, namun setidaknya gagasan evolusi dalam sains sudah mulai ditampakkan.

Bahkan, ada seorang ilmuwan genius bernama Nasir al-Din Tusi yang berasal dari Persia, di mana ia merupakan salah satu penggagas hebat tentang sains yang berkenaan dengan evolusi, dicatat dalam laman Nature. Ilmuwan yang dilahirkan pada 1201 ini merupakan fisikawan dan ahli astronomi yang sangat berpengaruh di zamannya.

Dalam bukunya yang berjudul "Akhlaq-i-Nasri", Tusi menjelaskan bahwa hereditas dan variabilitas merupakan dua hal penting yang mendorong terjadinya evolusi. Buku-buku sains lain yang ditulis oleh Tusi juga berkaitan dengan penjelasan cukup gamblang mengenai evolusi, ilmu Bumi, dan penghitungan matematika.

Baca Juga: 5 Bukti Ilmiah Teori Evolusi, Terjadi Secara Mikro Tanpa Disadari

3. Bagaimana makhluk hidup dapat berubah secara drastis?

Sains Menjawab: 5 Pertanyaan Membingungkan Seputar Evolusi Biologiazpm.org

Kamu tidak akan pernah menemukan perubahan drastis antara spesies A menjadi spesies B hanya dalam kurun waktu puluhan atau ratusan tahun. Dalam evolusi, perubahan terjadi secara perlahan dan sesuai dengan prinsip seleksi alam. Dibutuhkan waktu ratusan ribu hingga miliaran tahun untuk membentuk sebuah perubahan evolusi, baik itu mikro maupun makro.

Memang akan sangat sulit mengamati perubahan yang terjadi jika waktu yang kita gunakan hanya ada pada rentang ratusan tahun saja. Tapi, bisa kamu bayangkan apa yang terjadi dalam rentang waktu jutaan sampai miliaran tahun, pastinya banyak perubahan yang terjadi dan itu bisa dibuktikan melalui fosil dan jejak-jejak organisme purba.

Oh ya, bagi organisme yang mengalami kesetimbangan di alam, maka ia tidak perlu berubah secara drastis. Nyatanya, perubahan-perubahan yang dialami oleh organisme biologis adalah proses yang terjadi akibat adaptasi ketat, mutasi genetik, seleksi alam, dan perubahan dari alam itu sendiri.

Bahkan, ada spesies mikroorganisme yang tidak berevolusi selama miliaran tahun, dicatat dalam jurnal sains University of California. Hal ini membuktikan bahwa evolusi memang tidak selalu terjadi secara mutlak karena organisme biologis bisa berada dalam kesetimbangan tertentu. Kesetimbangan inilah yang dinamakan Kesetimbangan Hardy-Weinberg.

4. Apakah evolusi menyatakan bahwa manusia berasal dari kera?

Sains Menjawab: 5 Pertanyaan Membingungkan Seputar Evolusi Biologiinterestingengineering.com

Apakah benar manusia berasal dari kera? Faktanya, evolusi tidak pernah menyatakan bahwa manusia berasal dari kera. Dalam konsep evolusi, manusia dan organisme lainnya dianggap memiliki leluhur yang sama. Setelahnya, pembagian spesies dan percabangan terjadi pada rentang waktu yang sangat lama di masa purba.

Namun, dalam sains dinyatakan bahwa manusia memang berkerabat dekat dengan mamalia primata lainnya, seperti ditulis dalam laman American Museum of Natural History. Hewan-hewan primata memang memiliki kesamaan DNA dengan manusia sebesar 96--99 persen, terutama jika dibandingkan dengan spesies simpanse dan bonobo.

Beberapa anggapan dan pengertian yang salah sering kali menjadi sebuah paradigma keliru dalam mengartikan evolusi ini. Ada banyak orang yang menganggap bahwa evolusi bisa terjadi dalam rentang waktu yang sangat pendek, padahal bukan seperti itu evolusi bekerja. Bahkan, jika perubahan organisme terjadi sangat cepat, maka perubahan tersebut harus bisa diamati dalam laboratorium secara empiris.

So, anggapan bahwa manusia berasal dari kera adalah salah. Evolusi justru menyatakan bahwa manusia dan semua organisme di Bumi ini memiliki leluhur nenek moyang yang sama. Sayangnya, kesalahpahaman ini terus berlanjut karena ada banyak orang yang lebih suka berkutat pada teori yang bersifat konspiratif dan bahkan manipulatif.

5. Mengapa evolusi masih sering diperdebatkan?

Sains Menjawab: 5 Pertanyaan Membingungkan Seputar Evolusi Biologitheconversation.com

Sebetulnya, dalam sains, evolusi sudah menjadi sebuah metode pakem yang tidak pernah diperdebatkan. Namun, dalam kasus-kasus tertentu, evolusi masih menjadi salah satu bahan perdebatan yang tak kunjung usai. Nah, penentang evolusi yang paling sering mendebat evolusi adalah kreasionisme.

Laman Britannica mencatat bahwa pada era 1700-an, seorang pendeta bernama William Paley mengemukakan sebuah gagasan individu yang ia namakan Rancangan Cerdas atau Intelligent Design. Gagasan ini seolah menjelaskan bahwa keberadaan banyak spesies bisa digambarkan melalui teori lainnya yang bahkan tidak masuk dalam kaidah sains.

Sebelumnya, pada abad pertengahan, kreasionisme memang sudah terbentuk menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial di Eropa dan bahkan hingga saat ini. Kaum puritan dan kreasionisme pada mulanya berpusat di Inggris dan didirikan sebagai bentuk persaingan dengan paham evolusi yang viral akibat penerbitan buku Darwin yang berjudul "On the Origin of Species".

Kini, sebaiknya evolusi tidak perlu diperdebatkan lagi karena evolusi sudah dianggap valid dalam dunia sains biologi. Lagi pula, sains evolusi tidak pernah membahas dan mendebat persoalan yang masuk di dalam ranah keyakinan atau ideologi. Sama dengan ilmu sains lainnya, evolusi hanya menunjukkan bukti empiris dan fakta di lapangan tentang bagaimana alam itu bekerja.

Itulah beberapa jawaban sains mengenai pertanyaan-pertanyaan yang dianggap membingungkan dalam evolusi. Bagaimana? Apakah kamu juga memiliki pertanyaan yang berkaitan dengan evolusi?

Baca Juga: 7 Klaim Aneh Ini Dibuat untuk Membantah Teori Evolusi, Apa Saja?

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya