Dikabarkan Dapat Menularkan COVID-19 ke Manusia, Ini 5 Fakta Cerpelai

Meskipun terlihat imut, namun spesies ini merupakan predator

Seperti diberitakan Deutsche Welle News, pemerintah Belanda telah menyatakan bahwa kemungkinan besar spesies cerpelai dapat menularkan COVID-19 ke manusia. Hal ini juga dikonfirmasi dengan penularan virus corona yang terjadi minggu lalu di Belanda, di mana ada pola serupa dengan penularan yang baru saja terjadi.

Nah, apakah kamu penasaran dengan hewan imut yang satu ini? Berikut beberapa fakta ilmiah tentang spesies cerpelai, predator yang berwajah imut. Apa saja?

1. Cerpelai adalah mamalia yang terlihat imut, namun sejatinya ia adalah predator

Dikabarkan Dapat Menularkan COVID-19 ke Manusia, Ini 5 Fakta Cerpelaiearthbuddies.net

Seperti dicatat dalam Britannica, cerpelai merupakan salah satu spesies yang berkerabat dekat dengan musang. Cerpelai--apalagi yang berwarna putih--memang terlihat imut dan lucu. Namun, pada dasarnya mereka adalah predator.

Habitat dari hewan berleher panjang ini banyak ditemukan di daratan Amerika dan Eropa. Mereka termasuk hewan nokturnal atau aktif di malam hari, dan mereka sangat menyukai daerah yang memiliki aliran air seperti sungai-sungai kecil.

Cerpelai biasa memangsa katak, tikus, burung, serangga, dan telur burung. Bahkan di alam liar, cepelai dapat memangsa seekor kelinci. Kemampuan berburunya cukup hebat, mirip seperti predator pada umumnya.

2. Cerpelai dan musang itu terlihat mirip, namun keduanya adalah subspesies yang berbeda

Dikabarkan Dapat Menularkan COVID-19 ke Manusia, Ini 5 Fakta Cerpelaithetimes.co.uk

Sepintas memang cerpelai terlihat mirip dan identik dengan musang, namun pada dasarnya keduanya adalah subspesies yang berbeda. Dicatat dalam laman Sciencing, cerpelai biasanya berukuran lebih panjang dibandingkan dengan musang.

Bulu-bulu cerpelai juga terlihat lebih halus. Cerpelai tidak akan pernah jauh dari sumber air, sedangkan musang bisa berada di mana saja. Musang juga lebih betah berada di lahan-lahan pertanian yang terbuka.

Cara berburu mereka juga berbeda. Cerpelai membunuh mangsanya dengan cara menggigit leher mangsanya hingga mati, sedangkan musang akan menghancurkan tengkorak kepala mangsanya terlebih dahulu.

Baca Juga: 5 Provinsi dengan Kasus Sembuh COVID-19 Terbanyak, DKI Masih Tertinggi

3. Cerpelai diduga dapat menularkan COVID-19 ke manusia, bagaimana pandangan sains?

Dikabarkan Dapat Menularkan COVID-19 ke Manusia, Ini 5 Fakta Cerpelaidw.com

Meskipun belum ada konfirmasi seratus persen akan hal ini, namun memang sebaiknya kita waspada terhadap penularan COVID-19 yang diduga dapat ditularkan dari hewan ke manusia.

National Geographic dalam lamannya mencatat bahwa ahli virus di seluruh dunia membuka peluang terhadap apa pun yang terjadi. Penularan dari hewan ke manusia bisa dan sangat mungkin terjadi, tergantung pada mutasi virus corona itu sendiri.

Kasus-kasus sebelumnya telah membuktikan bahwa hewan bisa tertular COVID-19. Kucing, anjing, harimau, dan bahkan singa dapat tertular oleh virus corona. Namun, sejauh ini, tidak ada laporan penularan COVID-19 dari hewan peliharaan terhadap manusia.

Cerpelai di Belanda merupakan hewan yang diternakkan untuk diambil bulu-bulunya. Kemungkinan penularan virus corona memang dapat terjadi, mengingat cerpelai juga hewan mamalia berdarah panas. Jadi, sains sangat terbuka dengan segala kemungkinan yang ada.

Jika memang cerpelai positif dapat menularkan COVID-19 ke manusia, maka harus ada solusi agar cerpelai juga mendapatkan pengobatan dan antivirusnya. Hingga saat ini, peneliti dan para ahli masih meneliti dan membuat studi akan hal ini.

4. Evolusi cerpelai di Eropa berjalan sangat lambat dan mungkin suatu saat akan mengalami kepunahan

Dikabarkan Dapat Menularkan COVID-19 ke Manusia, Ini 5 Fakta Cerpelaivegnews.com

Tingkat evolusi spesies cerpelai di Eropa Barat terdeteksi sangat lambat dibandingkan dengan spesies cerpelai Eropa Timur dan Amerika. Studi yang dicatat dalam laman Biomed Central ini menunjukkan bahwa terdapat pergeseran genetik antara cerpelai Eropa Timur dengan cerpelai Eropa Barat di masa kuno.

Jika proses evolusi cerpelai Eropa masih terus melambat dan bahkan berhenti, maka kepunahan dapat terjadi pada subspesies ini. Hilangnya beberapa habitat potensial dan melemahnya daya tahan tubuh pada cerpelai Eropa menjadi salah satu penyebab turunnya jumlah populasi secara masif di alam liar.

Ada beberapa negara Eropa yang mengizinkan untuk membudidayakan cerpelai sebagai hewan ternak untuk diambil bulunya. Namun, hal ini tidak berlaku pada beberapa subspesies cerpelai Eropa Barat yang saat ini populasinya tengah menurun.

5. Cerpelai memiliki kemampuan komunikasi yang kompleks

Dikabarkan Dapat Menularkan COVID-19 ke Manusia, Ini 5 Fakta Cerpelaiwjon.com

Suny College of Evironmental Science and Forestry dalam lamannya mencatat bahwa cerpelai termasuk mamalia cerdas yang dapat berkomunikasi dengan kompleks. Komunikasi ini dilakukan oleh semua spesies cerpelai di dunia, baik itu di Amerika maupun di daratan Eropa.

Dalam kelompok sosialnya, cerpelai akan berkomunikasi dengan menggunakan vokal, sentuhan, visual, dan bahkan menggunakan beberapa senyawa kimiawi. Kompleksnya komunikasi cerpelai tidak lepas dari pengaruh adaptasi dan evolusi cerpelai sejak zaman purba.

Cerpelai juga dapat mengeluarkan senyawa kimia dari dalam tubuhnya di mana bau khas tersebut menjadi salah satu cara yang digunakan untuk pertemuan sosial dan perlindungan diri manakala mereka terdesak.

Itulah lima fakta ilmiah tentang spesies cerpelai, hewan lucu yang memiliki kemampuan berburu hebat. Gak nyangka ya, imut-imut gitu tapi bisa memangsa kelinci.

Baca Juga: [FOTO] Begini 'New Normal' Para Pelajar Korsel Saat Pandemik COVID-19

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya