5 Fakta Earwig, Spesies Serangga Berbau Busuk yang Dipenuhi Mitos

Mereka juga bisa berguna bagi tanaman, kok

Earwig (cocopet) adalah serangga yang tergolong ke dalam ordo Dermaptera dengan ekor berbentuk khas layaknya penjepit. Mungkin kamu juga sering menemukan serangga ini di sekitar tanaman, karena mereka memang suka hinggap di daun untuk mencari makanan.

Sebetulnya, earwig termasuk hewan yang unik karena tak luput dari mitos. Banyak banget orang yang belum tahu apa itu earwig.

Kamu sendiri pengin tahu fakta sains mengenai earwig atau serangga cocopet ini, gak, nih? Untuk menambah wawasan, simak beberapa fakta earwig, spesies serangga berbau busuk yang dipenuhi mitos, berikut ini, ya!

1. Dianggap sebagai salah satu serangga terbau

5 Fakta Earwig, Spesies Serangga Berbau Busuk yang Dipenuhi Mitosilustrasi serangga cocopet yang sering dianggap hewan paling bau (maxpixel.net/public domain)

Earwig atau cocopet bisa menjelma sebagai hewan paling bau di dunia ketika dalam keadaan terdesak. Dilansir National Geographic, gas dan cairan berbau busuk di dalam perut earwig akan dikeluarkan dengan tiba-tiba saat mereka terancam dimangsa oleh predator, biasanya kadal.

Semburan atau ledakan bau busuk tersebut tentu akan membuat predator mana pun harus memuntahkan earwig kembali dan segera menjauhinya. Bukan hanya kadal, beberapa jenis burung pemakan serangga juga kerap enggan berurusan dengan earwig karena sudah kapok dengan bau busuk yang sangat menyengat.

2. Hewan omnivor yang tersebar di seluruh dunia

5 Fakta Earwig, Spesies Serangga Berbau Busuk yang Dipenuhi Mitosilustrasi serangga earwig yang habitatnya tersebar di seluruh dunia (pxhere.com/public domain)

Serangga yang juga tergolong ke dalam jenis Exopterygota ini bisa memakan apa saja untuk bertahan hidup di alam liar. Mereka cenderung bersifat omnivor dan makanan yang biasa mereka mangsa adalah kutu daun dan hama tanaman. Nah, itu sebabnya, keberadaan earwig sebetulnya juga bisa berguna bagi tanaman.

Namun, di sisi lain, earwig atau cocopet juga bisa dianggap hama jika populasinya terlalu banyak di ekosistem tertentu. Tak menutup kemungkinan mereka akan merusak dan memakan daun tanaman. Oh, ya, serangga berukuran 2--5 cm ini juga memiliki habitat yang tersebar di seluruh dunia, kecuali Antarktika.

3. Earwig terbesar sudah dinyatakan punah

5 Fakta Earwig, Spesies Serangga Berbau Busuk yang Dipenuhi Mitosilustrasi hewan earwig di atas bebatuan (wikimedia.org/Syrio)

Menurut laporan The Wildlife Trusts, earwig terbesar yang pernah ada di dunia adalah spesies earwig raksasa St Helena yang panjang tubuhnya mencapai 8 cm. Sayangnya, serangga dengan nama ilmiah Labidura herculeana ini resmi dinyatakan punah pada 2014.

Kerusakan habitat dan masifnya serangan tikus ke sarang earwig raksasa diduga menjadi faktor utama yang menyebabkan serangga tersebut punah. Hal ini sekaligus memaparkan bukti baru bahwa ada jenis predator yang sudah berevolusi dan cukup kebal dengan bau menyengat dari tubuh earwig.

Baca Juga: 5 Fakta Sains Lebah Madu, Kelompok Serangga Tercerdas di Dunia

4. Induk earwig termasuk hewan yang sangat protektif

5 Fakta Earwig, Spesies Serangga Berbau Busuk yang Dipenuhi Mitosilustrasi induk earwig melindungi telur-telurnya (wikimedia.org/JamesvanAsch43)

Tidak seperti serangga lainnya, earwig tergolong sebagai hewan yang sangat protektif terhadap telur dan anak-anaknya. Ketika induk betina bertelur, mereka akan mencurahkan waktu dan tenaganya untuk menjaga serta merawat telur-telur tersebut sampai menetas. Tak sampai di sana, induk earwig masih akan merawat anak-anaknya sampai cukup dewasa untuk mencari makan sendiri.

Di alam liar, seekor earwig betina sudah umum dijumpai berada di kelompok nimfa yang masih muda. Biasanya, ia akan melindungi keberadaan nimfa yang baru menetas tersebut dari ancaman predator, seperti semut merah, serangga lain, kadal, dan burung.

5. Ada mitos kuno tentang earwig

5 Fakta Earwig, Spesies Serangga Berbau Busuk yang Dipenuhi Mitosilustrasi serangga cocopet yang hinggap di tanaman (maxpixel.net/public domain)

Beberapa mitos mengenai hewan satu ini sudah muncul sejak zaman dulu. Ada dua mitos utama yang muncul, yakni keganasan earwig ketika masuk ke telinga manusia dan sengatan di ekornya yang mematikan. Faktanya, keduanya salah dan earwig jelas tidak termasuk serangga yang dapat melakukan kedua hal tersebut.

Kendati tampang dan ekor mereka menakutkan, earwig bukan serangga berbahaya dan bahkan keberadaannya berguna bagi ekosistem, seperti ditulis dalam Family Handyman. Satu lagi, earwig tidak akan bertelur dan memakan otak kita jika memang mereka berhasil masuk ke telinga kita.

Ingat, serangga apa pun bisa saja masuk ke telinga manusia. Namun, earwig hampir tidak pernah melakukannya dan tentu ia tidak bertanggung jawab dengan kerusakan di otak seseorang. Jadi, earwig yang suka menyerang telinga dan otak manusia itu adalah mitos yang berkembang di zaman kuno, seperti diinformasikan Moyer Pest Control.

Nah, beberapa fakta menarik tentang cocopet atau earwig sudah kita bahas. Kendati tidak berbahaya, tentu keberadaannya di dalam rumah membuat kita risih. Kamu bisa menjaga kebersihan dan tidak membuka jendela di malam hari untuk mencegah earwig masuk ke dalam rumah.

Baca Juga: 10 Nama Unik Serangga dalam Bahasa Jawa, Ojo Nganti Salah!

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya