5 Fakta Ilmiah Adaptasi Hewan terhadap Perubahan Iklim di Bumi

Pindah, beradaptasi, atau mati

Berbagai cara adaptasi telah dilakukan oleh banyak spesies hewan selama ratusan juta tahun demi kelangsungan hidup mereka. Iklim dan kondisi lingkungan di Bumi pun sering kali berubah tak menentu. Nah, dalam sains, ada satu bidang keilmuan yang mempelajari hubungan timbal balik antara spesies dengan lingkungannya, yakni fenologi.

Fenologi mempelajari dengan detail tentang adaptasi spesies terhadap perubahan iklim yang terjadi di Bumi. Tentunya ada pula beberapa fakta menarik yang bisa kita bahas di sini. So, kali ini, kita akan belajar tentang fakta adaptasi hewan dan segala keunikannya. Yuk, simak!

1. Migrasi menjadi cara hewan tertentu dalam menghadapi iklim yang kejam

5 Fakta Ilmiah Adaptasi Hewan terhadap Perubahan Iklim di Bumiilustrasi migrasi yang dilakukan unggas (unsplash.com/Gary Bendig)

Hewan tentu menyadari bahwa perubahan musim dan iklim akan menuntut mereka untuk melakukan sesuatu. Jika gagal dalam beradaptasi, jelas mereka akan mati dan mungkin tidak dapat meneruskan keturunan. Nah, migrasi rupanya sudah menjadi salah satu cara adaptif bagi beberapa spesies unggas untuk menghadapi kejamnya alam di Bumi.

Namun, perubahan iklim rupanya telah membuat perubahan pola dan sistem migrasi jadi makin berbeda. World Migratory Bird Day dalam lamannya menjelaskan bahwa pemanasan global telah mengubah banyak hal berkenaan dengan migrasi burung. Banyak spesies unggas yang mengubah rute, waktu, bahkan membatalkan migrasi mereka akibat perubahan iklim.

2. Jarang minum adalah cara ampuh untuk bertahan hidup

5 Fakta Ilmiah Adaptasi Hewan terhadap Perubahan Iklim di Bumiilustrasi jerapah di tempat kering (unsplash.com/Howling Red)

Mau tidak mau, beberapa spesies yang ada di wilayah tandus akan beradaptasi dengan sangat ketat. Tak jarang mereka harus mengelola konsumsi air dengan cara yang hemat demi bertahan hidup. Unta, jerapah, ular, tikus kanguru, dan beberapa jenis kodok bisa bertahan tanpa minum selama beberapa minggu. Apakah adaptasi mereka akan berubah jika dihadapkan dengan perubahan iklim?

Dalam beberapa kasus, kenaikan suhu di berbagai wilayah Bumi bisa dihadapi dengan cara adaptif oleh hewan yang terbiasa hidup di wilayah tandus. Mereka telah mengembangkan kemampuan hebat tersebut melalui alur evolusi dari nenek moyang mereka. Namun, untuk kasus lainnya, hewan yang berada di wilayah dingin justru terkena dampak paling mematikan.

Baca Juga: 5 Hewan Endemik Unik yang Berhabitat di Norwegia, Ada yang Berbahaya!

3. Kondisi yang dihadapi spesies di wilayah dingin jauh lebih sulit

5 Fakta Ilmiah Adaptasi Hewan terhadap Perubahan Iklim di Bumiilustrasi beruang kutub yang terancam keberadaannya (unsplash.com/Hans-Jurgen Mager)

Jika hewan-hewan di wilayah tandus bisa lebih menyesuaikan diri dengan perubahan iklim, kabar kurang bagus justru dialami spesies di tempat dingin. Dilansir Smithsonian, perubahan cukup ekstrem akan terjadi di wilayah kutub Bumi. Temperatur akan meningkat dan tentu saja hal ini sangat berpengaruh bagi keberadaan hewan-hewan di sana, seperti penguin di Antarktika dan beruang kutub di Arktika.

Ilmuwan memprediksi bahwa di 2040, laut dan air yang ada di Kutub Utara mungkin akan lenyap saat memasuki musim panas. Jelas bahwa beruang kutub tidak akan mampu beradaptasi layaknya unta, jerapah, tikus kanguru, dan kodok yang sanggup hidup di zona tandus yang panas. Jadi, pada masa depan, diperkirakan akan ada spesies kutub yang bakal punah.

4. Perubahan iklim membuat sebagian spesies berubah bentuk

5 Fakta Ilmiah Adaptasi Hewan terhadap Perubahan Iklim di Bumiilustrasi burung di tengah perubahan iklim global (unsplash.com/Vincent van Zalinge)

Beberapa spesies hewan terbukti sudah mulai bermutasi sebagai akibat dari perubahan iklim global. Studi yang dilakukan Trends in Ecology & Evolution di Universitas Deakin Australia membuktikan bahwa hewan berdarah panas telah membentuk mutasi DNA dan mengubah bentuk tubuh secara mikro sebagai respons dari perubahan iklim di Bumi.

Pada beberapa jenis unggas, didapatkan fakta empiris bahwa mereka mengalami perubahan kaki, indra pendengaran, dan paruh menjadi lebih besar. Memang tidak semua, tapi riset dan penelitian ini sudah membuktikan bahwa sebagian spesies hewan berdarah panas mampu berevolusi dan bermutasi dengan cukup cepat sebagai mekanisme adaptasi mereka.

5. Kepunahan sebagian spesies hewan diprediksi akan terjadi dalam waktu dekat

5 Fakta Ilmiah Adaptasi Hewan terhadap Perubahan Iklim di Bumiilustrasi penguin di wilayah dingin (unsplash.com/Hubert Neufeld)

Jika perubahan iklim dan pemanasan global masih terjadi secara konstan, tak menutup kemungkinan berbagai spesies akan punah dalam waktu dekat. Mereka yang diprediksi punah adalah beruang kutub, koala, penyu laut, penguin, tikus gunung, dan beberapa jenis fauna yang saat ini menetap di kedua kutub Bumi.

Jika pemanasan global terjadi dalam rentang waktu yang lama, misalnya sejak ratusan ribu tahun lalu, mungkin hewan-hewan tadi masih bisa mengembangkan mekanisme adaptasi secara genetik. Well, sayangnya, perubahan iklim di Bumi terjadi cukup cepat dan hanya akan menyisakan spesies hewan yang betul-betul mampu beradaptasi dengan baik di alam.

Perubahan iklim ternyata membawa dampak cukup signifikan bagi adaptasi hewan di alam liar. Jika tidak mampu fit dan beradaptasi dengan baik di alam liar, mereka akan mati, bahkan punah.

Baca Juga: 5 Hewan yang Mengalami Metamorfosis Sempurna, Tahu?

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya