5 Fakta Ilmiah Apex Predator di Dunia Fauna, Tangguh dan Ditakuti!

Ekosistem di alam liar sudah terbentuk sejak zaman purba

Apex predator adalah pemangsa puncak yang secara umum berada di titik teratas rantai makanan. Bukan tanpa alasan mereka disebut sebagai predator puncak yang ditakuti oleh spesies hewan lainnya. Sistem dan hukum alam ini sudah terbentuk dan berevolusi sejak zaman purba, di mana organisme masih tidak sekompleks saat ini.

Well, ada beberapa fakta ilmiah predator puncak yang bisa kamu ketahui. Yuk, simak dan baca artikelnya!

1. Evolusi memainkan peran paling besar

5 Fakta Ilmiah Apex Predator di Dunia Fauna, Tangguh dan Ditakuti!Dalam keluarga canidae, serigala dianggap sebagai predator puncak di rantai makanan. (unsplash.com/Thomas Bonometti)

Dalam ekosistem yang ada di dalam dunia fauna, memangsa dan dimangsa adalah dua hal yang sangat lazim terjadi. Bahkan, mekanisme tersebut merupakan salah satu motor penggerak yang paling dominan tampil di alam liar. Lalu, dari manakah hal "kejam" tersebut muncul? Apakah alam sudah terbentuk sedemikian rupa di zaman purba?

Dalam Nature Ecology & Evolution dijelaskan bahwa hubungan antara predator dan mangsa merupakan hubungan timbal balik yang sudah bergerak sesuai dengan alur evolusinya. Apex predator merupakan pihak pemangsa yang bertugas menyeimbangkan alam karena biasanya, hewan-hewan mangsanya memiliki jumlah populasi yang sangat banyak.

2. Individu yang fit punya peluang lebih besar untuk bertahan di alam liar

5 Fakta Ilmiah Apex Predator di Dunia Fauna, Tangguh dan Ditakuti!Dikenal kuat dan buas, sekelompok singa memang sangat ditakuti di alam liar. (unsplash.com/Zdenek Machacek)

Dalam dunia sains biologi dan evolusi sudah dikenal jargon survival of the fittest. Ya, kenapa, kok, bukan survival of the strongest? Jawabannya tentu saja sangat berkorelasi dengan cara alam dalam bekerja. Sudah terbukti bahwa di alam liar, bukan mereka yang kuat yang dapat bertahan, melainkan individu yang fit dan beradaptasi dengan luwes.

Begitu juga dalam dunia predator puncak. Singa, misalnya, akan mengubah target buruannya kepada spesies lain jika menu makanan biasanya tidak tersedia di alam. Jika mereka tidak mau beradaptasi dengan luwes, maka alam tak segan-segan bakal mengeliminasi mereka dan bahkan membuat spesies tersebut punah.

Baca Juga: 7 Hewan Berjumlah Terbanyak di Dunia, sampai Bikin Ngeri

3. Selain tangguh, apex predator juga cerdas

5 Fakta Ilmiah Apex Predator di Dunia Fauna, Tangguh dan Ditakuti!Elang dianggap sebagai penguasa udara karena mereka tangguh, cerdas, dan masuk ke dalam golongan apex predator. (unsplash.com/Zdenek Machacek)

Tangguh, buas, dan ditakuti adalah beberapa sifat yang melekat pada predator puncak dalam dunia fauna. Namun, selain itu, mereka juga cerdas dan sanggup berburu secara mandiri atau pun berkelompok. Dilansir World Atlas, predator puncak biasanya memiliki kecerdasan yang sangat baik dan berada di atas rata-rata dari hewan dalam golongan lainnya.

Sayangnya, keberadaan mereka masih tidak aman jika berhubungan dengan manusia, spesies penguasa Bumi. Yup, perburuan liar yang sering dilakukan oleh manusia terhadap hewan predator menjadi salah satu penyebab dominan dari menurunnya populasi predator puncak di alam liar. Jika sudah begini, keseimbangan ekosistem juga akan terganggu karena populasi predator dan mangsa akan timpang.

4. Mereka yang termasuk ke dalam apex predator

5 Fakta Ilmiah Apex Predator di Dunia Fauna, Tangguh dan Ditakuti!Buaya menjadi salah satu spesies yang berada di puncak rantai makanan. (unsplash.com/Saketh Upadhya)

Beberapa spesies predator puncak, di antaranya singa, harimau, serigala, elang, buaya, hiu, paus pembunuh, beruang, komodo, dan lain sebagainya yang tidak memiliki pemburu di atasnya. Lalu, apakah populasi mereka lebih sedikit ketimbang spesies hewan yang tergolong dalam mangsa?

Sesuai dengan sistem kerja ekosistem, pada dasarnya, populasi dari predator memang tidak sebanyak hewan lain yang tergolong sebagai mangsa. Bahkan, dalam banyak kasus, keberadaan mereka sering kali dianggap sangat sedikit dan nyaris punah. Kerusakan alam, perburuan liar, dan minimnya sumber makanan menjadi penyebab utama dari perubahan jumlah populasi predator di alam.

5. Keberadaannya makin menurun sejak 200 tahun terakhir

5 Fakta Ilmiah Apex Predator di Dunia Fauna, Tangguh dan Ditakuti!Keberadaan beruang kutub makin menurun dari tahun ke tahun. (unsplash.com/Hans-Jurgen Mager)

Predikat predator puncak rupanya tidak membuat mereka selamat dari bencana kepunahan. Menurut studi yang dijelaskan dalam Live Science, keberadaan spesies dalam golongan apex predator makin menurun secara drastis sejak 200 tahun terakhir. Hal ini membuat spesies mesopredator (pemangsa di kelas menengah) menjadi penguasa di ekosistem.

Sayangnya, jika ini dibiarkan, ekosistem dan habitat yang sudah terbentuk sejak zaman purba akan runtuh begitu saja. Di Afrika, misalnya, keberadaan macan tutul dan singa makin menurun dan membuat babon sebagai mesopredator menggantikan peran dari predator puncak di sana. Ilmuwan memperkirakan hal yang sama akan terjadi secara global dan ini butuh perhatian dari manusia untuk menyelamatkannya.

Beberapa fakta sains mengenai predator puncak sudah kita ketahui. Mereka memang tangguh dan ditakuti, tapi sayangnya, keberadaan hewan-hewan tersebut makin menurun dan terus menuju ke ambang kepunahan.

Baca Juga: Sesama Pemburu, Ini 6 Momen Tegang Predator Menyerang Predator Lain

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya