5 Fakta Sejarah tentang Renaisans yang Jadi Simbol Kemajuan Eropa

Bagaimana asal mulanya?

Eropa dikenal sebagai kumpulan dari negara-negara maju, makmur, dan memiliki kualitas hidup yang tinggi. Bahkan, saat ini, Eropa dijadikan tolok ukur untuk menentukan kualitas hidup dari sebuah negara dan peradaban. Ilmu pengetahuan, medis, olahraga, pendidikan, kesenian, budaya, industri, dan militer adalah sederet elemen kuat yang menjadikan banyak negara Eropa didapuk sebagai kekuatan dunia.

Namun, pada zaman dulu, peradaban Eropa pernah mengalami kemunduran dan kalah dengan negara-negara lain di dunia. Nah, kemajuan yang akhirnya dialami oleh bangsa Eropa tak lepas dari sebuah era atau zaman yang dinamakan Renaisans. Bagaimana sejarahnya? Mengapa saat ini mereka bisa maju dan menjadi peta kekuatan dunia? Yuk, simak ulasan sains di bawah ini.

1. Apa itu Renaisans?

5 Fakta Sejarah tentang Renaisans yang Jadi Simbol Kemajuan EropaPeta global dari Benua Eropa dan negara-negara di dalamnya. (roboticsbusinessreview.com)

Dikutip dalam laman History, pengertian Renaisans atau Renaissance bisa merujuk sebagai peralihan. Dalam hal ini, Renaisans Eropa diartikan sebagai "kelahiran kembali" budaya, seni, ilmu pengetahuan, politik, ekonomi, militer, dan nilai-nilai kemanusiaan Eropa setelah zaman Abad Pertengahan. Secara mendasar, era ini terjadi pada abad ke-14 dan sesudahnya.

Era ini memunculkan begitu banyak orang-orang genius di Eropa, mulai dari penemu, ilmuwan, penulis, dokter, sastrawan, negarawan, ahli militer, dan lain sebagainya. Nama-nama besar, macam William Shakespeare, Leonardo da Vinci, Nicolaus Copernicus, Galileo, Rene Descartes, hingga Napoleon Bonaparte, sudah menjadi bagian dari kemajuan di zaman Renaisans Eropa.

Sejarah mencatat bahwa pada abad-abad sebelum Renaisans, banyak negara-negara di Eropa yang mengalami stagnasi, bahkan kemunduran akibat banyak hal, salah satunya karena wabah Maut Hitam. Wabah yang menghancurkan Eropa tersebut terjadi pada 1346—1353 dan telah merenggut sedikitnya 200 juta jiwa.

2. Reformasi Gereja oleh kalangan Protestan

5 Fakta Sejarah tentang Renaisans yang Jadi Simbol Kemajuan EropaIlustrasi dari peristiwa Reformasi Gereja yang dibawa oleh kalangan Protestan. (zondervanacademic.com)

Salah satu peristiwa yang memicu pergolakan dan perubahan besar-besaran pada era Renaisans Eropa adalah Reformasi Gereja. Ya, abad ke-14 dan 15 menjadi puncak dari pergerakan kalangan reformis Eropa yang menginginkan perbaikan di beberapa sektor utama, yakni administrasi gereja, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan, dan kebebasan dalam menerapkan norma-norma kemanusiaan.

National Geographic mencatat bahwa Reformasi Gereja di era 1500-an telah membentuk denominasi atau aliran besar dalam agama Kristen, yakni Kristen Protestan. Bisa dikatakan bahwa perselisihan kalangan Protestan terhadap gereja Katolik muncul di saat seorang biarawan bernama Martin Luther mempertanyakan banyak hal prinsip terhadap gereja Katolik saat itu.

Nah, salah satu yang diprotes oleh Martin Luther adalah kediktatoran dan kesewenang-wenangan gereja yang kala itu berlindung di balik wajah agama melalui indulgensi. Pada akhirnya, kala ideologi atau denominasi Protestan mulai menguasai Eropa, ada banyak perubahan besar yang terjadi. Eropa menjadi maju, cerdas, dan menjunjung tinggi humanisme meskipun di saat yang bersamaan mereka juga tampil sebagai bangsa yang lebih liberal.

Baca Juga: Ngeri, 13 Tabrakan Pesawat di Udara Paling Mematikan Sepanjang Sejarah

3. Eropa Barat dianggap lebih maju ketimbang Eropa Timur

5 Fakta Sejarah tentang Renaisans yang Jadi Simbol Kemajuan EropaKondisi kota di sekitar Jam Big Ben di London, Inggris. (pexels.com/Oltion Bregu)

Mengapa Eropa Barat lebih maju ketimbang Eropa Timur? Pertanyaan ini mungkin sering ada di benak kita dan memang kenyataannya demikian. Dilansir California Institute of Technology, secara umum, memang dapat dikatakan bahwa Eropa Barat lebih unggul dalam banyak hal di mata dunia.

Inggris, Italia, Prancis, Jerman, Belgia, Swiss, Swedia, Norwegia, Austria, Belanda, Spanyol, Finlandia, Denmark, Irlandia, dan Luxembourg adalah sebagian negara yang berada di Eropa Barat dengan peradaban majunya. Para ahli sejarah menyatakan beberapa teori berkaitan akan hal ini, di antaranya adalah reformasi, perdagangan, dan penguasaan industri.

Reformasi Gereja lahir di Eropa Barat, tepatnya di Jerman kala Martin Luther mengemukakan 95 tesis mengenai kuasa gereja. Lalu, sejak itu, proses Renaisans sudah mulai menyebar luas di Eropa Barat dan menjadikan mereka pelaku industri yang lekat dengan berbagai macam penemuan sains. Bahkan, mereka sempat menjadi penguasa dunia dengan banyak wilayah jajahan, termasuk Asia, Afrika, dan Amerika.

Bandingkan dengan peradaban Eropa Timur yang kala itu masih berkutat pada sistem feodal yang kental dengan penguasaan tanah, sistem macam ini lambat laun akan melahirkan ideologi baru, yakni paham komunisme yang dianut oleh negara-negara Eropa Timur di era Perang Dunia hingga 1990-an. Akhirnya, komunisme di Eropa Timur runtuh dan Uni Soviet harus bubar pada 1991.

4. Renaisans berdampak pada eksplorasi bangsa Eropa ke seluruh wilayah Bumi

5 Fakta Sejarah tentang Renaisans yang Jadi Simbol Kemajuan Eropagambaran eksplorasi orang Eropa (virginia.edu)

Sebagai pusat peradaban dunia, bangsa Eropa pada masa Renaisans juga memperluas wilayah kekuasaannya di berbagai wilayah. Hampir semua wilayah di Bumi pernah dijelajahi oleh orang-orang Eropa. Bahkan, Inggris menjadi negara Eropa dengan wilayah kekuasaan terbesar di dunia kala itu. Nah, kenapa bangsa Eropa begitu berambisi melakukan eksplorasi ke berbagai wilayah?

Pada saat Zaman Kegelapan, ada banyak negara di Eropa yang jatuh dalam kemiskinan. Setelah memasuki era Renaisans, mereka lebih berani membuka diri dan menjalin perdagangan dengan bangsa di luar Eropa, seperti China, Jepang, Mesir, Korea, India, dan negara lainnya. Laman History is Fun menulis bahwa abad ke-15 menjadi era di mana bangsa Eropa sangat tertarik untuk mengelilingi dunia.

Sayangnya, tak jarang eksplorasi tersebut menimbulkan persoalan baru bagi bangsa lain, yakni penjajahan. Sejarah mencatat bahwa Eropa pernah menjadi bagian terbesar dalam kasus-kasus penjajahan, termasuk di Amerika dan Australia yang kini sudah menjadi dua negara berdaulat dan sama majunya dengan Eropa.

5. Liberalisme sebagai dampak modern dari Renaisans

5 Fakta Sejarah tentang Renaisans yang Jadi Simbol Kemajuan EropaNegara-negara di Eropa yang lekat dengan liberalisme. (unsplash.com/Jacek Dylag)

Dampak yang ditimbulkan dari peninggalan era Renaisans adalah kebebasan individu, hak asasi manusia, dan paham liberalisme yang dianut di hampir semua negara Eropa. Liberalisme sendiri merupakan sebuah pandangan atau ideologi yang menyatakan bahwa manusia memiliki kebebasan, tanggung jawab, dan hak dalam menjalani kehidupannya, baik itu secara individu maupun bermasyarakat.

Berdasarkan data sejarah yang dipaparkan dalam laman The Atlantic, liberalisme sendiri sudah ada sejak 1769, yakni era saat sejarawan Skotlandia bernama William Robertson berulang kali menggagas sebuah ide politik yang didasarkan pada kebebasan dan semangat mempertahankannya.

Namun, ahli lain justru berpendapat bahwa liberalisme sudah lahir tatkala Martin Luther menentang otorisasi gereja pada abad ke-16. Well, faktanya, saat ini, kita bisa melihat bahwa Benua Eropa memang menjadi benua paling maju dan dipakai sebagai tolok ukur kemakmuran bagi negara-negara lainnya.

So, bagaimana jalan-jalan kita kali ini ke Eropa? Mempelajari sejarah mereka rupanya juga cukup mengasyikkan, bukan? Semoga artikel kali ini dapat membuka cakrawala baru buat kamu, ya.

Baca Juga: Sejarah Badik Lampung, Senjata Tradisional Lambang Keperkasaan

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya