Fakta tentang Sejarah Vaksinasi yang Telah Selamatkan Jutaan Nyawa

Ternyata masih banyak orang yang menolak vaksinasi

Dalam dunia medis, vaksinasi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia dan dapat melawan penyakit-penyakit tertentu.

Secara mendasar, vaksin dapat diartikan sebagai produk atau bahan antigenik yang dapat membantu tubuh manusia dalam menghasilkan imun atau kekebalan tubuh terhadap beberapa penyakit tertentu.

Inilah fakta-fakta ilmiah tentang sejarah vaksinasi di dunia yang harus kamu ketahui, ternyata masih banyak yang menolak vaksinasi, lho.

1. Awal mula penemuan vaksin

Fakta tentang Sejarah Vaksinasi yang Telah Selamatkan Jutaan Nyawavenngage.com

Zaman dulu vaksin adalah suatu hal yang mustahil untuk diciptakan. Sebelum adanya vaksin, ada jutaan manusia yang meninggal dunia akibat penyakit-penyakit yang sebenarnya dapat dicegah saat ini.

Secara tradisional, Tiongkok sebetulnya sudah menemukan vaksin pada awal abad ke-10. Metode kuno Tiongkok ini dikenal dengan inokulasi, yakni memaparkan bakteri atau virus ke jaringan lain yang sehat, dengan tujuan untuk pembentukan kekebalan tubuh secara alami.

Baru sekitar delapan abad kemudian seorang dokter dan ilmuwan asal Inggris bernama Edward Jenner menemukan vaksin modern, yang diberi nama smallpox vaccine atau vaksin cacar. CDC dalam lamannya mencatat bahwa dokter Jenner melihat dan mengamati bahwa terdapat virus yang menyerang anak-anak pemerah sapi di kota kecil di Inggris pada 1796 silam.

Akhirnya vaksin modern pertama ditemukan, dan kata 'vaksin' sendiri diambil dari kata 'vacca' yang dalam bahasa Latin berarti sapi. Ini terjadi karena pada saat itu ada banyak anak-anak pemerah sapi yang terkena cacar.

2. Bagaimana cara kerja vaksin?

Fakta tentang Sejarah Vaksinasi yang Telah Selamatkan Jutaan NyawaUnsplash/Science in HD

Live Science dalam lamannya menjelaskan bagaimana cara vaksin bekerja dalam tubuh. Pada dasarnya vaksin akan membantu tubuh dalam melatih imun atau sistem kekebalan yang ada dalam tubuh itu sendiri. Seseorang yang sehat sebetulnya dapat menghasilkan jutaan kekebalan tubuh untuk melawan bakteri atau virus yang masuk.

Nah, untuk menghadapi bakteri dan virus tertentu yang sangat jahat, imun dari tubuh memerlukan waktu yang cukup lama dalam membentuk banyak protein guna melawan bakteri atau virus tersebut.

Waktu yang sangat lama ini berbahaya karena akan memberikan waktu bagi bakteri dan virus untuk menyebar ke seluruh organ tubuh. Beberapa penyakit akibat bakteri dan virus jahat di antaranya cacar, campak, beberapa jenis kanker, polio, dan masih banyak lagi.

Untuk itulah tubuh membutuhkan vaksin, yang dapat membantu dan melatih kekebalan tubuh (imun) terhadap bakteri dan virus jahat tadi. Jadi, vaksin merupakan antigen atau bagian dari bakteri dan virus yang telah dilemahkan, bahkan dimatikan (untuk virus berarti dikristalkan). Jika vaksin dimasukkan dalam tubuh, maka sistem imun tubuh akan melawan antigen lemah tersebut, dan akan membentuk memori (ingatan imun).

Memori antibodi inilah yang berperan penting dalam menangkal bakteri dan virus jahat di kemudian hari. Kekebalan tubuh sudah dilatih dan sudah mengenal jenis bakteri dan virus jahat tertentu, sehingga dapat dengan mudah melawannya di kemudian hari.

3. Proses pembuatan vaksin bisa memakan waktu yang sangat lama

Fakta tentang Sejarah Vaksinasi yang Telah Selamatkan Jutaan NyawaUnsplash/National Cancer Institute

Secara mendasar ada beberapa tahapan pembuatan vaksin. Tahapan-tahapan itu di antaranya:

  • Pemilihan antigen, yakni pemilihan sebagian sumber antigen yang biasanya didapat dari protein bakteri, virus, parasit, maupun zat kimia lainnya.
  • Isolasi antigen, yakni pemurnian dan proses pemisahan antigen terhadap zat-zat lainnya. Dalam proses ini antigen harus benar-benar murni dan tidak bercampur dengan zat lainnya.
  • Inaktivasi, yakni pelemahan sumber antigen. Bagian dari bakteri dan virus tersebut dilemahkan sampai pada titik tertentu.
  • Formulasi, proses mencampurkan antigen tadi dengan zat-zat atau senyawa kimia lainnya.
  • Pengujian, yang biasanya dilakukan pada hewan terlebih dahulu, baru setelah itu bisa diuji coba terhadap sukarelawan manusia.

Lima tahapan dan rangkaian proses rumit tersebut bisa membutuhkan waktu yang sangat lama. Laman History of Vaccines menulis bahwa pembuatan dan pengembangan sebuah vaksin baru bisa memakan waktu 10 hingga 15 tahun, dan ini melibatkan kerjasama dari berbagai pihak.

Baca Juga: Vaksin dan Fakta Pentingnya, serta Kaitannya dengan Virus Corona

4. Kini dunia medis tidak bisa dipisahkan dari vaksinasi

Fakta tentang Sejarah Vaksinasi yang Telah Selamatkan Jutaan Nyawathetimes.co.uk

Saat ini vaksinasi merupakan salah satu kewajiban bagi dunia medis, terutama pada anak-anak. Tidak hanya bagi anak-anak, orang dewasa pun juga sebetulnya masih membutuhkan vaksin.

Beberapa vaksin dasar seperti hepatitis B, polio, BCG (tuberkulosis), DTP (difteri, pertusis, tetanus), dan MMR (campak, gondong, rubella) merupakan lima vaksin wajib yang harus diberikan pada bayi dan anak-anak.

Vaksin juga bisa diberikan pada orang-orang tertentu yang memang membutuhkan, seperti ditulis WHO dalam lamannya. Orang-orang yang sering singgah di banyak negara, sebaiknya mengikuti program vaksin kolera, hepatitis A, hepatitis E, rabies, dan lain sebagainya.

5. Mengapa masih banyak pihak yang menolak vaksinasi?

Fakta tentang Sejarah Vaksinasi yang Telah Selamatkan Jutaan Nyawamedicaldaily.com

Meskipun vaksinasi adalah sebuah kewajiban dalam dunia medis, namun ternyata masih banyak pihak yang menolak vaksinasi. Banyak pihak yang masih tidak percaya dengan kemampuan vaksin itu sendiri.

Beberapa alasan mengapa vaksinasi masih mengalami penolakan akibat karena persoalan politik, keyakinan, dan keagamaan. Antivaksin sendiri muncul di Inggris pada era 1800-an. Setelah vaksin cacar buatan Edward Jenner didistribusikan secara luas di Eropa, justru di tanah kelahirannya di Inggris, vaksin cacar tersebut ditolak mentah-mentah.

Laman History of Vaccines menulis bahwa penolakan tersebut terjadi secara luas di Inggris. Banyak kalangan politisi dan keagamaan Inggris menolak karena vaksin buatan Jenner tersebut dianggap bermuatan politis dan melawan otoritas keagamaan.

Bagi kalangan orang tua sendiri juga merasa khawatir memberikan vaksin kepada anak-anak mereka. Kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa vaksin bukanlah sesuatu yang baik untuk dimasukkan ke dalam tubuh anak mereka.

Itulah lima fakta tentang perkembangan vaksin yang telah menyelamatkan jutaan nyawa di dunia. Ternyata vaksinasi sangat penting dalam dunia medis, ya!

Baca Juga: 5 Ilmuwan Medis yang Telah Berjasa Menemukan Vaksin, Siapa Saja?

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya