5 Spesies Hewan yang Tidak Memiliki Mekanisme Perlindungan Diri

Bagaimana mereka bisa selamat di alam liar?

Jika kamu melihat hewan-hewan sekelas predator puncak seperti singa, elang, buaya, dan ular, tentunya hewan-hewan tersebut memiliki mekanisme perlindungan diri yang mendukung keberlangsungan hidup mereka.

Namun, tidak semua spesies hewan di dunia ini memiliki mekanisme dan cara untuk melindungi dirinya. Beberapa dari hewan tersebut malah sering menjadi incaran bagi hewan-hewan lainnya.

Inilah lima spesies hewan yang tidak memiliki cara atau mekanisme perlindungan diri. Bagaimana mereka dapat survive di tengah ganasnya alam? Yuk, disimak!

1. Koala

5 Spesies Hewan yang Tidak Memiliki Mekanisme Perlindungan DiriUnsplash/Ellicia

Koala adalah spesies khas yang berasal dari Australia. Hewan ini memiliki kantong layaknya hewan mamalia marsupial lainnya, seperti kanguru dan oposum. Namun, rupanya koala termasuk hewan yang malas untuk bergerak.

Seperti ditulis dalam laman sains Nature, koala dapat diklasifikasikan sebagai hewan yang rentan untuk punah. Koala tidak memiliki mekanisme perlindungan diri yang cukup baik untuk melawan predator. Terbukti, banyak koala mati akibat serangan hewan-hewan lainnya, dan bahkan banyak koala yang mati tertabrak mobil.

Koala memang bergerak pelan karena ia memiliki metabolisme yang sangat lambat. Bahkan, koala akan menghabiskan 20 jam per hari hanya untuk tidur dan bermalas-malasan. Lantas, bagaimana koala bisa selamat di alam liar? Tentu dengan bantuan manusia. Konservasi alam sudah banyak dibuat untuk melestarikan keberadaan koala di alam liar.

2. Wombat

5 Spesies Hewan yang Tidak Memiliki Mekanisme Perlindungan DiriUnsplash/David Clode

Wombat merupakan kerabat dekat koala dan sama-sama masuk dalam famili marsupial atau mamalia berkantong. Sebetulnya wombat memiliki cakar yang cukup kuat, namun hanya mereka gunakan untuk menggali tanah.

Di alam liar, wombat akan memakan akar tanaman dan tumbuhan yang sanggup diraih. Sifatnya cukup pasif dan tak akan membela diri manakala diserang oleh hewan lain. Faktor inilah yang membuat wombat sempat masuk dalam daftar kepunahan.

Laman Science mencatat bahwa wombat cenderung suka berdiam diri di liang bawah tanah. Ia akan keluar mencari makan jika keadaan di luar telah sepi di malam hari. Cara bersembunyi inilah yang membuat wombat justru dapat selamat di alam liar. Namun, kini tentu juga terdapat campur tangan manusia yang juga melestarikan keberadaan wombat.

Baca Juga: Bertubuh Besar, 5 Hewan Ini Ternyata Pemakan Hewan yang Sangat Kecil 

3. Kungkang

5 Spesies Hewan yang Tidak Memiliki Mekanisme Perlindungan Dirithedodo.com

Kungkang atau sloth adalah mamalia yang bergerak sangat lambat, bahkan termasuk salah satu spesies paling lamban di muka Bumi, seperti dicatat dalam Live Science. Kungkang memiliki 6 jenis spesies, di mana kebanyakan spesies saat ini hanya terdapat di Amerika Tengah dan Selatan.

Dulu jumlah kungkang jauh lebih banyak dibanding saat ini, dan bahkan keberadaan kungkang darat sudah mengalami kepunahan secara total. Wajar saja, dengan metabolisme tubuhnya yang sangat rendah, membuat pergerakan kungkang menjadi sangat lambat.

Sebenarnya kungkang memiliki cakar panjang yang tajam. Namun, cakar-cakar tersebut hanya bisa mereka gunakan untuk mencari semut di sela-sela pepohonan. Jika saja tidak ada pelestarian habitat kungkang, diyakini bahwa spesies dalam ordo Pilosa ini akan punah.

4. Lembu laut

5 Spesies Hewan yang Tidak Memiliki Mekanisme Perlindungan Dirihowstuffworks.com

Lembu laut atau manatee sempat dikira punah sebelum akhirnya spesies ini muncul di laut di perairan barat Afrika. Hewan yang termasuk dalam famili Trichechidae ini merupakan mamalia laut besar yang memiliki pergerakan sangat lambat.

Jika berada dalam wilayah tanpa predator, lembu laut akan selamat. Namun, jika terdapat predator utama seperti hiu, maka keberadaan lembu laut juga akan terancam. Hewan herbivor ini tidak memiliki mekanisme perlindungan diri yang cukup baik untuk menjaga dirinya dari serangan hewan laut lainnya.

Saat ini, lembu laut dimasukkan sebagai hewan yang dilindungi. Namun, tetap saja keberadaan mereka di alam liar berkurang dari hari ke hari. Selain karena serangan predator, lembu laut sering tidak sengaja tertabrak perahu motor milik nelayan.

5. Burung kiwi

5 Spesies Hewan yang Tidak Memiliki Mekanisme Perlindungan Dirichange.org

Burung kiwi adalah spesies endemik dari Selandia Baru. Meskipun dinamakan "burung" namun faktanya hewan yang satu ini tidak dapat terbang. Karakter burung kiwi juga sangat pasif terhadap gangguan di sekitarnya.

Menurut Britannica, kiwi dapat berjalan dengan cepat manakala ia terdesak. Kiwi juga akan terpaksa menggunakan cakarnya yang tidak begitu tajam untuk melindungi diri. Namun, cara-cara ini tetap saja jauh dari ideal jika ingin selamat dari serangan hewan berbahaya.

Lantas, faktor apa yang membuat mereka dapat selamat di alam liar? Ternyata, di Selandia Baru tidak memiliki banyak predator seperti ular, harimau, elang, dan burung hantu. Bahkan, hutan di Selandia Baru dinobatkan sebagai hutan tanpa adanya bahaya ular berbisa.

Itulah lima spesies hewan yang tidak memiliki mekanisme perlindungan diri. Ternyata, alam memang membentuk mereka agar dapat selamat di alam liar, ya!

Baca Juga: 8 Fakta Unik dan Mengejutkan dari Hewan yang Sering Kamu Temui 

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya