Hubungan Erat Film dan Psikologis Manusia, Ini 5 Penjelasannya

Bisa memberikan gambaran tentang alam bawah sadar kita

Film sudah menjadi salah satu media hiburan yang kerap dinikmati oleh banyak kalangan, entah itu di bioskop maupun TV. Ada begitu banyak jenis dan genre film yang disediakan oleh pembuat film dan hampir semuanya laris manis di pasaran. Genre film aksi, komedi, horor, fiksi, petualangan, drama, romantis, musikal, bahkan dokumenter sudah mendapatkan pasarnya masing-masing.

Nah, rupanya film dan berbagai jenisnya tersebut bisa dihubungkan dengan karakter psikologis seseorang, lho. Menurut jurnal yang dirilis oleh Humanities & Social Sciences Communications pada 2018 dalam laman Nature, keberadaan film terbukti sudah berhubungan erat dengan psikologi manusia, entah itu para penonton atau semua kru yang terlibat dalam pembuatan film tersebut.

Jadi, bagaimana hubungan antara jenis film yang ditonton dengan karakter atau psikologis penontonnya? Yuk, simak beberapa penjelasannya di bawah ini.

1. Film berdampak pada sikap anak-anak muda

Hubungan Erat Film dan Psikologis Manusia, Ini 5 PenjelasannyaMenurut sains, film bisa memberi dampak pada sikap anak muda di kehidupan nyata. (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Ada sebuah jurnal sains rilisan 2020 dari Behavioral Science yang cukup menarik untuk dipelajari, yakni hubungan langsung antara film dengan perubahan sikap pada anak-anak muda. Nah, telah didapatkan bukti bahwa keberadaan film yang ditonton oleh anak-anak muda ternyata bisa memberikan dampak bagi sikap, perilaku, dan pola pikir bagi sebagian besar orang yang masih 18 hingga 24 tahun.

Dalam hal ini, jenis film dan pesan moral di dalamnya ternyata dapat diserap dengan baik bagi penontonnya. Orang dewasa mungkin sudah matang secara mental sehingga mereka dapat mengontrol dan membatasi pengaruh film untuk mentalnya. Itu sebabnya, klasifikasi peringkat atau rating usia sangat dibutuhkan bagi standar pembuatan film.

2. Mudah menangis ketika menonton film? Itu tanda seseorang punya sisi emosional yang kuat

Hubungan Erat Film dan Psikologis Manusia, Ini 5 PenjelasannyaPenonton yang menangis ketika menonton film bisa jadi tanda bahwa ia memiliki emosional yang kuat dan sensitif. (unsplash.com/Krists Luhaers)

Apa kamu kerap menangis ketika menonton film yang memuat adegan sedih atau romantis? Well, bisa jadi itu menandakan bahwa kamu memiliki sisi emosional yang sensitif dan lebih kuat dari orang lain. Menurut ekonom sekaligus pakar psikologi, Profesor Paul Zak, film bisa memengaruhi kita karena merangsang produksi hormon oksitosin.

Hormon oksitosin adalah senyawa kimia dalam tubuh yang bertanggung jawab pada munculnya perasaan cinta, kasih sayang, dan emosional yang matang. Nah, menonton film yang mengundang kesedihan dan rasa iba bisa jadi tanda bahwa film tersebut mampu memancing produksi hormon oksitosin dalam tubuh manusia.

Baca Juga: 5 Fakta Film Life is Beautiful, Film Musikal dengan Cerita Menyentuh

3. Bagai dua sisi koin, film dapat berdampak baik dan buruk

Hubungan Erat Film dan Psikologis Manusia, Ini 5 Penjelasannyailustrasi menonton film di bioskop (unsplash.com/Felipe Bustillo)

Sama seperti hiburan lainnya, film pun memiliki dampak baik dan buruk layaknya dua sisi mata uang. Menurut laman PsychCentral, ada beberapa keuntungan menonton film bagi kesehatan mental, misalnya:

  • meningkatkan perasaan positif;
  • menjadi media relaksasi yang dapat menyegarkan pikiran;
  • meningkatkan hubungan relasi, baik dalam keluarga maupun pertemanan;
  • menjadi motivasi khusus;
  • mereduksi stres dan meminimalkan tekanan depresi;
  • menginspirasi dan menambah pengetahuan atau informasi baru.

Namun, film yang tidak sesuai juga dapat menimbulkan dampak negatif, seperti:

  • timbulnya trauma pada anak-anak yang menonton film dengan rating dewasa, terutama yang penuh dengan sadisme;
  • jika berlebihan, film dapat memperburuk kondisi mental;
  • memengaruhi kesehatan mata;
  • meningkatnya agresivitas anak-anak muda akibat film yang memengaruhi mentalnya;
  • menjadi media propaganda yang mungkin dapat memberikan informasi keliru.

Nah, itu sebabnya, menontonlah dengan bijak dan batasi sesuai dengan usia atau jenisnya. Bagaimanapun, film hanyalah media hiburan yang biasanya bertujuan untuk mendulang keuntungan sebanyak-banyaknya. Kedewasaan sikap dan pola pikir penonton tentu sangat dibutuhkan untuk menyikapi semua tayangan yang ada.

4. Karakter seseorang dan jenis film yang kerap ditontonnya

Hubungan Erat Film dan Psikologis Manusia, Ini 5 PenjelasannyaAda sedikit hubungan antara karakter seseorang dengan jenis film yang ditontonnya. (unsplash.com/Jonas Leupe)

Hal ini masih membutuhkan studi dan pengamatan yang lebih dalam. Namun, ada sedikit gambaran mengenai hubungan karakter seseorang dengan jenis film yang ditontonnya. Hal ini mirip dengan koleksi buku yang sering dibaca oleh seseorang. Yup, sudah menjadi pengetahuan umum jika hobi atau kesukaan itu juga berkaitan dengan kepribadian.

Nah, berdasarkan tulisan di laman Psychic Source, kepribadian atau karakter seseorang bisa sedikit terlihat jika dikaitkan dengan film kesukaan mereka.

  • Meski bukan generalisasi, orang yang sangat menyukai film drama mungkin ia memiliki empati dan hati yang baik di sekitar lingkungannya.
  • Lalu, jika seseorang menyukai film bergenre romantis dan komedi, bisa jadi ia optimis pada hidupnya.
  • Nah, kalau sangat menyukai film horor dan thriller, ada kemungkinan bahwa kamu adalah orang yang punya rasa penasaran kuat, mandiri, teguh, dan tidak mudah meminta pertolongan.
  • Bagaimana dengan film fantasi? Pada umumnya, orang yang suka menonton fantasi adalah mereka yang memiliki imajinasi bebas dan tak mudah dikekang.
  • Film aksi yang penuh dengan pertempuran dan pertarungan mungkin banyak ditonton oleh orang-orang yang rajin dan memiliki tekad kuat untuk mencapai sesuatu dalam hidupnya.
  • Orang rasional dan mengedepankan akal sehat lebih sering mengoleksi atau menonton film berbasis dokumenter. Bagi mereka, data dan fakta di atas segalanya.
  • Adapun, film-film berat yang mengulik sisi psikologis penonton biasanya disukai oleh mereka yang logis, sistematis, misterius, dan suka pada pemecahan masalah rumit.

Akan tetapi, beberapa ulasan macam ini tidak bisa dijadikan standar baku bagi keilmuan sains. Untuk memastikannya dalam koridor yang valid, masih dibutuhkan studi, pengamatan, dan penelitian yang lebih mendalam. Bagaimana menurutmu? Apa karaktermu juga sangat cocok dengan jenis film yang kamu tonton?

5. Film dapat memengaruhi otak dan alam bawah sadar kita

Hubungan Erat Film dan Psikologis Manusia, Ini 5 Penjelasannyailustrasi bergadang akibat menonton TV (unsplash.com/Adrian Swancar)

Bukan hanya film, acara TV pun dapat memengaruhi kerja otak kita. Pada akhirnya, itu akan membawa pengaruh yang tertanam dalam alam bawah sadar. Studi yang diterbitkan Oxford Academic menyatakan bahwa film dan TV ternyata bisa memengaruhi emosional, psikis, pola pikir, dan tindakan kita (terutama anak-anak) di dunia nyata.

Ilmuwan dan para ahli sepakat bahwa film dan TV sebetulnya dapat menembus alam bawah sadar manusia. Dengan penelitian yang bertahun-tahun dilakukan, ilmuwan memahami kenapa film dapat membawa perubahan di tingkat neurologis. Hal ini berkaitan erat dengan pertumbuhan bagian otak tertentu, seperti korteks visual dan korteks sensorimotor.

Sampai di sini, kita sudah belajar tentang pengaruh dan hubungan erat antara film dan sisi psikologis manusia. Film juga terbukti mampu membawa dampak positif dan negatif bagi mental. So, itu sebabnya bijaklah dalam menonton film atau TV dan sesuaikan dengan umur kamu, ya.

Baca Juga: 10 Fakta Sharper, Film Thriller Psikologis Terbaru A24 di Apple TV+

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya