Belajar Sains: Hukum Termodinamika dan Penerapannya

Jadi salah satu prinsip fisika paling populer

Ilmu fisika masih menjadi salah satu bidang sains yang cukup sulit untuk dipahami bagi banyak orang awam. Akan tetapi, fisika sudah menjadi dasar atau pedoman sains yang banyak digunakan oleh ilmuwan, di samping cabang matematika, kimia, biologi, dan ilmu sains lainnya.

Nah, salah satu bagian kecil dalam fisika adalah Hukum Termodinamika. Apa itu dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari? Ketimbang penasaran, simak saja artikel berikut, ya!

Baca Juga: Apa yang Dimaksud Benda Bebas? Cek Penjelasannya di Sini

1. Hukum Termodinamika secara umum

Belajar Sains: Hukum Termodinamika dan Penerapannyailustrasi diagram penerapan Hukum Termodinamika 1 (wikimedia.org/Kh1604)

Secara sederhana, Hukum Termodinamika menjelaskan tentang fenomena dan kejadian alam yang berkaitan dengan kalor yang tentunya juga berkenaan dengan perpindahan suhu, seperti dicatat dalam laman Britannica. Nah, keseluruhan hukum ini merupakan penjabaran tuntas dari konsep thermos (panas) dan dynamic (perubahan atau perpindahan).

Gagasan dan penjabaran Hukum Termodinamika untuk pertama kalinya dicetuskan oleh ilmuwan dan ahli fisika asal Jerman, yakni Rudolf Clausius. Pada 1850 hingga 1870 ia menyempurnakan beberapa gagasan atau hipotesis sebelumnya. Hukum Termodinamika pun berevolusi menjadi beberapa jenis.

Sebelum penyempurnaan teori Clausius, ada ilmuwan lain bernama James Prescott Joule dan Julius Robert von Mayer yang juga mencetuskan berbagai gagasan, hipotesis, dan teori yang sangat berkaitan dengan Hukum Termodinamika.

2. Hukum 0, 1, 2, dan 3 Termodinamika

Belajar Sains: Hukum Termodinamika dan Penerapannyailustrasi diagram dari perpindahan kalor dalam Hukum Termodinamika (pathwayz.org/Tristan O'Hanlon)

Jurnal sains yang dirilis oleh Nature pada 2017 menjelaskan bahwa Hukum Termodinamika dirangkum dan dijabarkan ke dalam empat bagian atau rumusan, yakni:

  • Hukum 0 Termodinamika: kesetimbangan termal atau kalor dimiliki oleh semua materi atau objek benda ketika mereka disatukan. Contohnya, semua materi di alam semesta memiliki kesetimbangan termal atau panasnya masing-masing.
  • Hukum 1 Termodinamika: adanya kekekalan energi di alam semesta, merujuk pada hukum paling mendasar dalam fisika. Pada prinsipnya, energi tidak dapat diciptakan atau pun dimusnahkan, ia hanya bisa diubah bentuk dan karakternya saja. Persamaan dari hukum ini adalah Q = W + ΔU. Q adalah panas, W merujuk pada energi, dan U merupakan hasil dari perubahan energi.
  • Hukum 2 Termodinamika: aliran atau perpindahan panas tetap merujuk pada hukum alam yang bisa terjadi di mana saja. Contohnya, panas atau kalor bisa berpindah dari tempat (objek) yang bersuhu tinggi ke tempat (objek) yang bersuhu lebih rendah. Hal ini tidak berlaku sebaliknya.
  • Hukum 3 Termodinamika: berkaitan dengan entropi, yakni jika sistem telah mencapai suhu rendah (nol absolut), maka semua proses alami yang ada di benda tersebut akan berhenti dan nilai entropinya mendekati minimal atau bahkan 0 (nol).

Nah, penemuan sains di zaman modern juga tidak bisa dilepaskan dari Hukum Termodinamika. Termos yang sering kamu gunakan pun dibuat berdasarkan rumusan ini. Begitu juga sistem perpindahan panas di semua sirkuit atau chip barang elektronik yang kita pakai juga diciptakan berdasarkan Hukum Termodinamika.

Bagaimana pelajaran fisika kali ini? Gak membuat otak kamu kepanasan, kan? Ternyata, memahami tentang Hukum Termodinamika masih bisa dilakukan dengan cara yang sederhana, ya!

Baca Juga: 5 Fakta Ilmiah Kecepatan Cahaya, Jadi Rumusan Dasar Fisika

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya