Apa Manusia Bisa Kembali Sakit Akibat Virus yang Sama? Sains Menjawab

Pedoman medis zaman dulu bisa saja berubah dari masa ke masa

Sebagian orang berpikir kalau seseorang pernah sakit akibat sejenis virus, pada masa yang akan datang ia tak akan bisa sakit lagi jika terpapar oleh virus yang sama. Benarkah demikian?

Saat ini, dunia juga dibuat khawatir dengan penyebaran virus corona yang masif dan cepat. Bahkan ada beberapa kasus unik dan langka yang terjadi di Wuhan beberapa hari lalu. Terdapat pasien yang sudah sembuh dari COVID-19, namun ternyata kembali dinyatakan positif dalam waktu yang relatif singkat, seperti dilansir National Public Radio.

Bagaimana sains dan dunia medis menanggapi hal ini? Mengapa seseorang yang sudah dinyatakan sembuh dan negatif, bisa kembali sakit dan positif? Disimak, ya!

1. Sistem kekebalan tubuh tetap menjadi kunci utama dalam mencegah virus menyerang tubuh manusia

Apa Manusia Bisa Kembali Sakit Akibat Virus yang Sama? Sains Menjawabatodomomento.com

Sampai saat ini, sebetulnya masih belum ada obat kimia yang dapat benar-benar efektif membunuh virus. Menurut ilmuwan dan pakar virus, sebenarnya virus bukan termasuk makhluk hidup, seperti dijelaskan dalam laman Virology. Jadi, bagaimana mungkin kita dapat membunuh sesuatu yang bukan makhluk hidup?

Satu-satunya cara mencegah virus menyerang tubuh manusia dengan cara alami yakni sistem kekebalan tubuh. Virus—jika ia berada di luar sel hidup—sejatinya ia tidak aktif alias mengkristal. Satu-satunya cara untuk mengaktifkan dirinya sendiri dengan masuk ke dalam sel tubuh yang sehat.

Sistem imun atau kekebalan tubuh manusia diibaratkan sekumpulan pasukan militer yang dipersenjatai dengan senjata dan teknologi canggih. Tugas imun tubuh ialah melawan apa saja yang dianggap asing bagi tubuh dan sedapat mungkin menghancurkan zat asing tersebut.

Jadi, obat-obatan kimia yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia hanya membantu tubuh melawan virus yang masuk. Dengan bantuan obat kimia tersebut, tugas dari imun tubuh tidak akan terlalu berat.

Kadang, obat kimia juga dapat menghambat penyebaran virus sehingga dapat memberikan waktu yang cukup bagi sistem imun untuk melawan virus tersebut.

2. Masalahnya, ada beberapa jenis virus yang sangat pintar beradaptasi dan lihai menyamar

Apa Manusia Bisa Kembali Sakit Akibat Virus yang Sama? Sains Menjawabpharmaceutical-technology.com

Virus tidak seperti bakteri atau parasit hidup lainnya. Jika bakteri mudah diatasi dengan antibiotik, tidak dengan virus. Bahkan, ada jenis-jenis virus yang sangat pandai beradaptasi dan lihai menyamar. Penyamaran virus ini sangat berbahaya karena membuat virus tidak dapat terdeteksi oleh sistem kekebalan tubuh manusia.

Salah satu jenis virus yang lihai menyamar dan menyembunyikan diri yaitu HIV. Seperti dijelaskan dalam E-Life Science, pengobatan terhadap kasus penularan HIV tidak dapat sepenuhnya dilakukan secara tuntas hingga kini dan salah satu penyebabnya ialah HIV dapat bersembunyi dalam tubuh.

Begitu lihainya HIV bersembunyi dalam tubuh sampai-sampai sistem imun manusia tidak dapat mendeteksi keberadaannya. Hebatnya lagi, virus mematikan ini bersembunyi di dalam sel T yang terdapat dalam antibodi manusia. Sel T sendiri merupakan sel memori yang digunakan oleh imun untuk mengingat jenis-jenis zat asing yang pernah masuk dalam tubuh.

Sampai saat ini, ilmuwan masih belum menemukan jawaban mengapa HIV bisa begitu hebat dalam menyamar dan bersembunyi. Kemampuan virus inilah yang menyebabkan vaksin dan obat kimia penangkal HIV belum dapat ditemukan hingga kini.

Baca Juga: Cegah Virus Corona, 10 Makanan Ini Bisa Meningkatkan Imun Tubuh!

3. Jika HIV pandai bersembunyi dalam tubuh, bagaimana dengan virus corona yang saat ini menghebohkan dunia?

Apa Manusia Bisa Kembali Sakit Akibat Virus yang Sama? Sains Menjawabtheweek.in

Jika HIV merupakan virus mematikan yang pandai bersembunyi, lantas bagaimana dengan virus corona? Dikutip dari Science Daily, salah satu jenis virus corona, yakni SARS-CoV-2, merupakan hasil dari mutasi dan evolusi yang terjadi di alam dan sebenarnya hal ini wajar terjadi dalam dunia virus.

Persoalannya ialah virus corona saat ini menjadi salah satu jenis virus dengan mutasi paling banyak di dunia seperti diungkap dalam penelitian terbaru. Ahli virus dan beberapa ilmuwan lain yang melakukan penelitian di Islandia mengungkap bahwa virus corona—sejauh ini—dapat bermutasi menjadi 40 jenis virus corona baru.

Hal ini membuat virus corona memiliki prestasi dalam hal mutasi. Meskipun tidak memiliki kemampuan bersembunyi layaknya HIV, virus corona justru bisa lebih berbahaya karena memiliki kemampuan mutasi yang sangat cepat dan luas.

Dengan kemampuan virus corona yang dapat bermutasi sangat cepat dan luas, membuat sistem kekebalan tubuh juga harus bekerja ekstra keras dalam menangkal virus ini.

Sistem imun tubuh yang baru saja terpapar virus ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membentuk perlawanan sehingga memungkinkan virus corona menyebar ke paru-paru dan dapat mengakibatkan kematian dengan cepat.

4. Seseorang bisa terkena penyakit dari virus yang sama lebih dari satu kali dan hal ini membuat banyak ilmuwan kebingungan

Apa Manusia Bisa Kembali Sakit Akibat Virus yang Sama? Sains Menjawabhealthcareglobal.com

Masih menjadi pertanyaan terbesar bagi ilmuwan dan ahli virus mengapa seseorang bisa terkena penyakit akibat virus yang sama sebanyak lebih dari sekali. Studi dan penelitian yang dilakukan 2015 silam menyimpulkan bahwa ada banyak kasus saat seseorang yang dulunya pernah terkena cacar, suatu saat ia dapat terkena cacar kembali.

Studi yang dicatat dalam jurnal NCBI tersebut juga mengungkap bahwa ada beberapa jalur mutasi virus yang sampai saat ini masih menjadi misteri bagi banyak ahli virus di dunia. Kini, kejadian yang sama terulang kembali dengan virus yang berbeda yakni virus corona.

Beberapa media memberitakan bahwa pasien yang sudah sembuh dan negatif dari COVID-19 beberapa di antaranya justru kembali terjangkit dan hasilnya positif. Lagi-lagi, ahli virus di dunia dibuat bingung dengan hal ini.

Kejadian ini seolah membuktikan kebenaran studi yang menyimpulkan bahwa virus corona memang merupakan virus yang sangat lihai dalam bermutasi.

Satu-satunya penjelasan ilmiah yang bisa didapatkan ialah kondisi virus itu sendiri. Virus yang bukan merupakan makhluk hidup dapat bermutasi dengan cepat dan "kreatif" dalam inang yang hidup. Lagi-lagi, sistem kekebalan tubuh manusia harus dipaksa menghadapi mutasi virus yang masif.

5. Jika virus corona dapat bermutasi dengan cepat dan bervariasi, herd immunity akan sulit untuk diandalkan

Apa Manusia Bisa Kembali Sakit Akibat Virus yang Sama? Sains Menjawabbloomberg.com

Herd immunity adalah kekebalan alami yang dimiliki oleh sebuah kelompok atau komunitas manusia. Dalam kasus-kasus penyebaran wabah yang sudah tak terbendung lagi, kekebalan kelompok ini menjadi satu-satunya cara terakhir yang mungkin dapat menyelamatkan umat manusia dari kepunahan.

Pada zaman dulu, herd immunity pernah diandalkan dalam melawan wabah besar yakni Black Death abad pertengahan dan Flu Spanyol 1918. Hasilnya cukup efektif, namun mengorbankan ratusan juta nyawa manusia. Black Death (Maut Hitam) merenggut lebih dari 200 juta jiwa dan Flu Spanyol menewaskan sekitar 100 juta jiwa.

National Geographic dalam lamannya menjelaskan bahwa Inggris pernah hampir menerapkan cara ini, namun akhirnya tetap cara lockdown yang dipilih. Kekebalan atau imunitas kelompok dinilai akan sulit untuk menghadapi virus corona yang terbukti dapat bermutasi menjadi puluhan jenis virus baru.

Jika memang kekebalan kelompok diterapkan, korban jiwa yang diakibatkan oleh virus ini bisa sangat masif dan bahkan akan menghilangkan satu generasi. Herd immunity—dalam sejarahnya—hanya dilakukan manakala benar-benar tidak ada opsi lainnya.

Nah, itulah beberapa jawaban sains mengenai penyakit akibat virus yang sama dan ternyata dapat menjangkiti manusia lebih dari satu kali. Tetap jaga kesehatan dan semoga kamu selalu dalam keadaan sehat!

Baca Juga: Virus Corona: Apa Itu Virus? Ini Asal Muasal dan Cara Terbentuknya

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya