5 Konsep Sains yang Didapat dari Film Interstellar, Akurat atau Tidak?

Dibaca pelan-pelan, ya, supaya gak bingung

Bagi pencinta film bertema sains, Interstellar garapan Legendary Pictures tentunya masuk ke dalam daftar koleksi yang disukai. Film ini disutradarai oleh Christopher Nolan dan dirilis pada 2014 oleh Paramount Pictures (Amerika Utara) dan Warner Bros. (internasional). Dengan segudang kisah sains di dalamnya, Interstellar sudah dianggap salah satu film terbaik sepanjang masa oleh banyak kalangan.

Nah, kali ini, kita gak akan membahas cerita atau review dari film ini. Sebaliknya, di sini kita akan sama-sama membahas mengenai konsep sains yang ada di dalamnya. Hal tersebut kadang masih diperdebatkan sampai detik ini. Apa konsep sains dalam film tersebut bisa dianggap akurat? Well, langsung saja simak ulasan sains di bawah ini, ya!

1. Kepunahan manusia akibat hilangnya pasokan makanan

5 Konsep Sains yang Didapat dari Film Interstellar, Akurat atau Tidak?adegan di tengah ladang jagung dalam film Interstellar (dok. Legendary Pictures/Interstellar)

Dalam film ini, hal pertama yang bersinggungan dengan sains adalah ancaman kepunahan manusia akibat wabah hawar yang menyerang pertanian. Ya, sebagai sumber pasokan makanan, pertanian dan peternakan memang masih menjadi tumpuan manusia pada masa depan. Namun, apakah manusia bisa punah begitu saja akibat wabah hawar yang menyerang pertanian di Bumi?

Dalam dunia pertanian, hawar daun bisa diartikan sebagai penyakit yang menginfeksi tanaman hijau sehingga menyebabkan tanaman tidak bisa melakukan fotosintesis dengan sempurna. Jelas tanaman akan mati dan jika ini menyerang pertanian di dunia secara serentak, mungkin akan terjadi kelaparan massal di seluruh dunia. Namun, faktanya, obat dan antihama pertanian di dunia makin maju.

Selain itu, manusia bisa membuat makanan buatan yang tidak menggunakan bahan nabati. Masalahnya justru bukan terletak di sisi makanannya, tapi keberadaan tanaman sebagai pendamping hidup kita. Menurut Live Science, tanaman di Bumi bisa punah 500 kali lebih cepat dari seharusnya. Tak diperlukan hama atau hawar untuk membuat mereka punah sebab tindakan manusia pun dapat merusak alam dan melenyapkan banyak tanaman asli.

So, tanpa tanaman sama sekali, ini akan membuat Bumi layaknya dalam pemanggang dengan suhu sangat tinggi. Oksigen akan berkurang dan karbon dioksida meningkat. Sebagian besar hewan punah dan manusia wajib memikirkan sebuah zona nyaman yang baru. Hal paling ekstrem yang akan terjadi adalah punahnya kehidupan di Bumi dan mungkin hanya menyisakan spesies ubur-ubur layaknya ratusan juta tahun lalu.

2. Anomali aneh di kamar Murphy Cooper

5 Konsep Sains yang Didapat dari Film Interstellar, Akurat atau Tidak?ilustrasi kamar Murphy Cooper di film Interstellar (dok. Legendary Pictures/Interstellar)

Salah satu kejadian aneh yang dimunculkan dalam Interstellar adalah sebuah anomali yang ada di kamar Murphy Cooper, putri dari Cooper. Dalam narasinya, anomali atau kejadian aneh tersebut justru sudah dipecahkan oleh Murphy sendiri pada awal-awal cerita. Yup, kala itu, Murphy mendapatkan informasi misterius yang melarang ayahnya berangkat ke luar angkasa.

Dalam kenyataannya, anomali semacam ini belum pernah terjadi atau setidaknya dilaporkan. Dibutuhkan teknologi atau kemampuan dari manusia untuk menembus batas dimensi jika ingin memunculkan anomali seperti di dalam film. Namun, bukan berarti anomali dalam sains itu mustahil sama sekali, lho.

Jika berkaitan dengan gravitasi, sebuah kejadian aneh yang melibatkan ruang dan waktu sangat dimungkinkan terjadi. Bahkan, ilmuwan sudah lama meneliti dan membuat riset akan hal ini. Dilansir IBM Research, ilmuwan bernama Profesor. Dr. Karl Landsteiner dari Institut Fisika CSIC sudah membuktikan bahwa gravitasi, ruang, dan waktu dapat membentuk anomali khusus di Bumi meski masih dalam ukuran partikel yang sangat kecil.

Baca Juga: 10 Fakta Film Jerman The Privilege, Kombinasi Horor dan Sains

3. Untuk 1 jam di Planet Miller setara dengan 7 tahun Bumi

5 Konsep Sains yang Didapat dari Film Interstellar, Akurat atau Tidak?foto adegan film Interstellar yang mengisahkan Planet Miller (dok. Legendary Pictures/Interstellar)

Dikisahkan bahwa Cooper dan kawan-kawan menjelajahi sebuah planet dengan kekuatan gravitasi sangat masif. Nah, yang membingungkan justru pengukuran waktunya. Adapun, 1 jam di Planet Miller itu setara dengan 7 tahun di Bumi. Tunggu dulu, ternyata hal ini gak membingungkan sama sekali, kok.

Jika kamu pernah membaca tentang dilatasi waktu yang digagas oleh Albert Einstein, konsep sains di Interstellar ini justru menjadi masuk akal. Dalam relativitas Einstein, waktu itu berjalan secara relatif. Artinya, waktu diukur sesuai dengan kondisi pengamat dan objek yang tengah menjalani waktu tersebut. Nah, makin cepat waktu bergerak dan makin kuat gaya gravitasi sebuah planet, manusia Bumi akan memandang orang di planet tersebut bergerak sangat lama.

Selain gravitasi, dilatasi waktu juga dapat terjadi jika kita bergerak dengan sangat cepat, misalnya nyaris setara dengan kecepatan cahaya. Meskipun manusia mustahil untuk dapat bergerak supercepat, teori ini sudah terbukti kebenarannya. Yup, akibat perbedaan gravitasi, waktu di luar angkasa akan berbeda dengan pengukuran waktu di Bumi. Namun, perbedaannya sangat kecil. Mungkin dibutuhkan 100 tahun di Stasiun Luar Angkasa untuk mendapatkan perbedaan 1 detik dengan Bumi.

Jadi, bagaimana dengan perbedaan hingga 7 tahun Bumi di Planet Miller tersebut? Well, konsepnya sudah benar. Namun, mungkin ukuran 1 jam setara dengan 7 tahun Bumi dinilai sangat berlebihan. Dibutuhkan gravitasi yang sangat masif dan kecepatan yang tinggi untuk menghasilkan dilatasi waktu ala Planet Miller. Faktanya, manusia mungkin tak akan selamat dalam zona ekstrem macam itu.

4. Masuk ke lubang hitam dan terjebak di dimensi kelima

5 Konsep Sains yang Didapat dari Film Interstellar, Akurat atau Tidak?Adegan di mana Cooper terjebak di zona 5 dimensi dalam film Interstellar (dok. Legendary Pictures/Interstellar)

Apa itu dimensi? Dalam sains, dimensi bisa diartikan sebagai sebuah alam atau dunia yang dibatasi dengan hukum fisika, misalnya gravitasi, ruang, waktu, dan unsur-unsur lainnya. Pertemuan titik yang membentuk garis adalah satu dimensi. Lalu, garis yang membentuk sisi bisa dikatakan dua demensi. Nah, sisi yang membentuk ruang dinyatakan tiga dimensi dan ini merupakan alam Bumi tempat kita hidup.

Terus, dimensi ke-4 dan 5 apa, dong? Dalam sains, dimensi keempat adalah kuantum waktu. Sementara itu, dimensi kelima adalah gabungan kompleks antara gravitasi, ruang, dan waktu. Artinya, dalam dimensi kelima akan terdapat multiple timeline, yakni peristiwa rentetan waktu yang bisa bergerak maju atau mundur dalam ruang tanpa batas. Jika boleh meminjam bahasa umum, dimensi kelima mungkin biasa disebut dengan kata "alam gaib".

Dalam Interstellar, Cooper mengalami hal ini setelah ia masuk ke dalam lubang hitam. Apakah hal tersebut dimungkinkan? Sayangnya, tidak ada yang tahu tentang apa yang ada di dalam lubang hitam. BBC Earth dalam lamannya menjelaskan bahwa massa dari lubang hitam sangatlah besar. Jika cahaya saja dapat terperangkap di dalamnya, objek lain seperti manusia pasti akan hancur saat memasuki lubang hitam.

So, sekali lagi, konsep dalam Interstellar di sini sudah benar. Dimensi kelima dimungkinkan ada dalam sains. Namun, pembuktian dan penghitungannya tidak sesederhana yang dibayangkan. Kita tidak akan pernah betul-betul mengetahui adanya dimensi kelima dan keberadaan semesta lain sampai manusia pernah ke sana secara fisik. Satu lagi, manusia ada di alam 3 dimensi yang tentu tidak akan dapat dipaksa untuk berada dalam dimensi ke-5.

5. Stasiun Cooper

5 Konsep Sains yang Didapat dari Film Interstellar, Akurat atau Tidak?potongan gambar pada akhir cerita film Interstellar (dok. Legendary Pictures/Interstellar)

Saat ini, manusia memiliki Stasiun Luar Angkasa Internasional yang sudah digunakan sebagai pangkalan astronaut di luar angkasa. Nah, dalam film Interstellar, ada sebuah stasiun raksasa bernama Stasiun Cooper. Stasiun atau pangkalan umat manusia tersebut dibangun untuk dijadikan wahana penjelajah dalam mencari planet baru bagi manusia pada masa depan.

Apakah adegan ini bisa dinilai akurat dalam sains? Untuk menjawabnya, mungkin kita harus berandai-andai jauh ke masa depan. Faktanya, Stasiun Luar Angkasa adalah wahana dengan sistem kerja sangat rumit dan ia berada di orbit Bumi. Itu artinya, stasiun yang kita miliki saat ini masih sangat bergantung dengan Bumi. Jelas bahwa untuk saat ini, membangun stasiun di tempat yang jauh adalah kemustahilan.

Alih-alih membuat wahana yang begitu megah dan rumit seperti Stasiun Cooper, manusia akan lebih mudah membangun koloni baru di Bulan atau Mars. Itu pun hanya bisa dilakukan oleh manusia di masa depan dengan teknologi yang sudah sedemikian maju dan mendukung eksplorasi tata surya.

Nah, bagaimana dengan ulasan sains mengenai film Interstellar ini? Terlepas dari filmnya yang dinilai membuat mengantuk, narasi dan konsep yang dibangun di dalamnya sudah sangat bagus dan menjadi salah satu yang terbaik di Hollywood.

Baca Juga: 7 Film Terbaik Karya Roland Emmerich, Sutradara Film Moonfall

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya