Mikroorganisme dalam Proses Pembuatan Kecap, Bikin Rasa Autentik

Penasaran dengan proses pembuatan kecap?

Tentu kamu tahu dan bahkan sering mengonsumsi kecap, bukan? Yup, kecap sendiri merupakan salah satu pelengkap makanan yang sudah ada sejak zaman dulu. Dalam laman The Culture Trip dijelaskan bahwa kecap sudah ada sejak zaman Tiongkok Kuno. Diperkirakan asal mula kecap di China ditemukan pada akhir pemerintahan Dinasti Zhou (1046—256 SM).

Namun, kecap pada era kuno tersebut masih terbuat dari fermentasi daging dan ikan. Nah, pada masa Dinasti Han (206 SM—220 M), kedelai mulai digunakan untuk bahan baku utama pembuatan kecap. Sejak inilah, kecap kedelai mulai dinikmati secara luas, bahkan hingga ke negara-negara lain.

Kali ini, kita akan sedikit mengulik tentang proses pembuatan kecap dan mikroorganisme yang terlibat di dalamnya. Penasaran, kan? Yuk, disimak!

1. Kecap dapat dibuat dengan beberapa cara berbeda

Mikroorganisme dalam Proses Pembuatan Kecap, Bikin Rasa Autentikilustrasi kacang kedelai hitam (wikimedia.org/Veganbaking.net)

Kecap sebetulnya dapat dibuat dengan beberapa cara yang berbeda. Adapun, cara-cara yang lazim dipakai untuk proses pembuatan kecap adalah fermentasi, hidrolisis, dan gabungan dari kedua cara tersebut. Hidrolisis merupakan proses pembuatan kecap yang relatif cepat karena enzim atau zat utama dari bahan baku kecap diuraikan dengan air.

Sementara itu, fermentasi merujuk pada peragian atau proses kimia yang melibatkan mikroorganisme untuk mengubah enzim tertentu. Dilansir Britannica, proses fermentasi sudah dikenal manusia sejak 10 ribu tahun lalu. Nah, sesuai dengan pengertiannya, fermentasi pada kecap pun juga melibatkan mikroorganisme untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Lalu, ada proses ketiga yang menggabungkan kedua cara tersebut. Pada proses ini, kecap biasanya diproduksi dalam rentang waktu yang juga sangat singkat sehingga metodenya banyak digunakan di dunia modern. Oh, ya, dalam industri kecap rumahan dan pabrik, citarasa kecap juga dapat disesuaikan dengan selera pasar yang ada.

Baca Juga: 8 Metode Pengawetan Bahan Makanan biar Lebih Tahan Lama

2. Mikroorganisme dalam proses pembuatan kecap

Mikroorganisme dalam Proses Pembuatan Kecap, Bikin Rasa Autentikilustrasi botol kecap di atas meja makan (pixabay.com/Public Domain Pictures)

Mikroorganisme, seperti bakteri dan mikrob, tidak selamanya buruk. Beberapa jenis makanan atau minuman yang kita konsumsi juga mengandung mikroorganisme tertentu, misalnya yoghurt, olahan susu, kimci, acar, keju, tempe, dan sebagainya. Nah, kecap pun juga mengandalkan bakteri dalam proses pembuatannya.

Jurnal yang dimuat dalam Frontiers in Microbiology juga menyatakan bahwa proses fermentasi pada kecap telah melibatkan mikroorganisme aktif sebagai konsekuensi logis dari peragian enzim. Beberapa mikroorganisme tersebut adalah Aspergillus sp, Rhizopus sp, Rhizopus oligosporus, A. flavus, dan Aspergillus oryzae.

Secara ringkas, proses pembuatan kecap melibatkan berbagai alur alami peragian, mulai dari pemecahan protein dan lemak hingga aktivitas pembentukan enzim tertentu oleh mikroorganisme. Itu sebabnya, aroma dan rasa dari kecap fermentasi dinilai lebih khas dan autentik.

So, itu tadi beberapa jenis mikroorganisme yang terlibat dalam proses pembuatan kecap. Bagaimana? Apa kamu juga selalu menambahkan kecap di setiap masakan atau makanan yang akan dikonsumsi?

Baca Juga: 5 Makanan Thailand dengan Anggur, Rasanya Unik dan Lezat

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya