5 Mitos dan Fakta Seputar Sains yang Masih Sering Buat Gagal Paham

Yuk, lebih kritis dalam memahami sesuatu

Sudah menjadi karakter bagi sebagian orang untuk lebih mempercayai mitos dibandingkan dengan fakta. Termasuk dalam dunia sains, di mana beberapa mitos atau hal yang tidak didasarkan pada fakta, justru lebih disukai.

Nah, tentunya kita harus kritis dalam memahami sesuatu, apalagi jika hal tersebut membutuhkan pembuktian lebih lanjut. Di bawah ini ada beberapa mitos dan fakta terkait dengan dunia sains. Supaya gak gagal paham, lebih baik kamu menyimak artikel ini.

1. Sahara adalah gurun terluas di muka Bumi. Mitos atau fakta?

5 Mitos dan Fakta Seputar Sains yang Masih Sering Buat Gagal Pahambritannica.com

Apakah benar Sahara merupakan gurun terluas di dunia? Mitos atau fakta, ya? Jawabnya adalah mitos. Faktanya, Gurun Sahara hanya memiliki luas 9,2 juta kilometer persegi. Sahara memang merupakan padang pasir terluas di dunia. Namun, Sahara bukanlah gurun terluas di dunia, lho.

Gurun terluas di dunia adalah Antarktika. Ya, pastinya kamu bertanya-tanya, mengapa kawasan Kutub Bumi tersebut disebut sebagai gurun terluas? Karena benua Antarktika memang memiliki sebuah gurun tandus yang sangat luas, lebih luas jika dibandingkan Sahara.

British Antarctic Survey mencatat bahwa Antarktika diklasifikasikan sebagai gurun dingin. Sebagian besarnya adalah wilayah beku dengan suhu yang sangat kering dan ekstrem. Luas Gurun Antarktika mencapai hampir 14 juta kilometer persegi, jauh melebihi luas Gurun Sahara.

Ilmuwan dan pakar geologi NASA menyatakan bahwa Benua Antarktika merupakan gurun luas yang mayoritasnya diselimuti oleh lapisan es yang sangat tebal. Uniknya, wilayah dingin ini memiliki dua musim, yakni panas dan dingin. Pada saat musim dingin, lapisan salju akan menebal dan menjadi kerak, yang akan membentuk kawasan gletser, gunung es, dan dataran tinggi es.

Musim dingin di Antarktika adalah musim yang mematikan karena suhunya dapat mencapai minus 90 derajat celcius. Sedangkan pada musim panas, suhunya berada pada kisaran minus 60 derajat celcius.

So, jangan gagal paham lagi, ya! Sahara adalah padang pasir terluas di muka Bumi. Sedangkan Antarktika adalah gurun terluas yang ada di muka Bumi. Gurun tidak selalu identik dengan suhu panas yang menyengat, tidak identik pula dengan hamparan pasir luas.

2. Suara akan terdengar di luar angkasa. Ini teori dari mana lagi?

5 Mitos dan Fakta Seputar Sains yang Masih Sering Buat Gagal PahamUnsplash/NASA

Kamu pasti sering nonton film-film sains fiksi tentang luar angkasa garapan Hollywood, bukan? Jujur saja, kebanyakan film-film tersebut justru membodohi para penonton, lho. Pasalnya, tak jarang adegan-adegan yang seolah ilmiah, justru dibuat bertentangan dengan kaidah sains itu sendiri.

Salah satu mitos terbesar dalam dunia sains yang sering buat gagal paham adalah mengenai suara di luar angkasa. Faktanya, gelombang suara hanya akan merambat melalui udara. Luar angkasa adalah sebuah ruang hampa udara, sehingga mustahil suara dapat merambat di sana.

Suara di luar angkasa dapat terdengar jika ada perantara yang dapat merambatkan gelombang suara tersebut. Misalnya, astronaut yang berada di dalam wahana antariksa, tentu akan mendengar suara karena di dalam wahana tersebut terdapat udara.

Lantas, bagaimana cara astronaut saling berkomunikasi? Jawabnya lewat radio. Gelombang radio berbeda dengan gelombang suara. Gelombang radio dapat merambat di ruang hampa udara karena gelombang ini terdiri dari gelombang elektromagnetik yang tidak membutuhkan media rambat.

Live Science dalam lamannya menjelaskan bahwa gelombang radio juga memiliki banyak kelebihan, di antaranya adalah jarak yang sanggup dipancarkan olehnya. Gelombang radio atau elektromagnetik sanggup memancar sejauh 10.000 kilometer. Hal ini dapat terjadi karena gelombang radio dapat bekerja pada frekuensi rendah, yakni dengan frekuensi yang dimulai dari 30 Hz.

Jadi, jangan salah lagi, ya! Suara yang terdengar langsung di luar angkasa itu hanya mitos dan cuma ada di film. Astronaut yang sesungguhnya menggunakan peralatan canggih untuk saling berkomunikasi melalui gelombang radio.

Baca Juga: 5 Misteri Zaman Purba yang Belum Terungkap, Bagaimana Tanggapan Sains?

3. Astrologi sama dengan astronomi? Wah, gak benar tuh...

5 Mitos dan Fakta Seputar Sains yang Masih Sering Buat Gagal Pahamowlconnected.com

Apakah astrologi sama dengan astronomi? Tentu tidak, karena keduanya saling bertolak belakang. Astrologi adalah pseudosains atau ilmu semu yang mengaitkan pergerakan dan posisi planet dengan nasib seseorang.

Sedangkan astronomi adalah ilmu sains yang mempelajari alam semesta, termasuk seluruh objek fisik di luar angkasa yang dapat diamati. Astronomi didasarkan pada pengujian empiris dan hipotesis, sehingga masuk pada keilmuan eksak.

Science Daily mencatat bahwa astronomi merupakan salah satu cabang keilmuan sains tertua di muka Bumi. Para astronom akan meneliti dan membuat sebuah studi empiris tentang apa yang mereka amati. Hasil penelitian tersebut harus bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan tidak mengandung pseudosains.

Jadi, keduanya sangat berbeda dan bertolak belakang. Astrologi adalah ilmu semu dalam bidang ramal meramal yang tidak ilmiah sama sekali. Sedangkan, astronomi adalah ilmu sains yang dapat diuji secara empiris. Jangan salah lagi, ya!

4. Berat badan manusia selalu tetap di mana pun. Apa kamu yakin?

5 Mitos dan Fakta Seputar Sains yang Masih Sering Buat Gagal Pahamaarp.org

Berat tubuh manusia tak akan pernah sama, karena bergantung pada kekuatan gravitasi. Semakin besar gaya gravitasinya, maka berat tubuhmu juga akan semakin meningkat. Sebaliknya, jika gaya gravitasinya kecil maka berat tubuhmu juga akan semakin ringan.

Jika kamu memiliki berat badan 70 kg di Bumi, beratmu di Bulan hanya mencapai 11 kg saja. Namun, jika kamu sedang berada di Planet Jupiter maka berat badanmu akan menjadi 176 kilogram. Kok bisa begitu ya?

Perbedaan berat tubuh dapat terjadi karena berat dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Yang tidak berubah dalam tubuhmu adalah massa, bukan berat. Tentunya kamu masih ingat dengan pelajaran fisika SMP, bukan? Yap, massa berbeda dengan berat.

Dalam kasus ini, massa dapat diartikan seluruh zat yang terkandung di dalam tubuh kita. Sedangkan, berat merupakan satuan yang digunakan untuk mengukur sebuah beban yang dipengaruhi tarikan gravitasi. Nah, jangan sampai gagal paham lagi, ya!

5. Fatamorgana hanya berupa bayangan air di padang pasir. Benarkah?

5 Mitos dan Fakta Seputar Sains yang Masih Sering Buat Gagal Pahamthinglink.com

Fatamorgana adalah fenomena optik yang terjadi pada saat cuaca sedang panas terik. Fenomena ini terjadi manakala ada perbedaan kerapatan suhu antara suhu panas dan suhu dingin. Suhu yang sangat panas akan terperangkap di permukaan Bumi karena tidak dapat menembus suhu dingin di atasnya.

Nah, suhu panas yang berada di permukaan Bumi inilah yang sering memunculkan ilusi optik, salah satunya adalah fatamorgana. Namun, ada banyak orang yang menganggap bahwa fatamorgana hanyalah berupa bayangan air di padang pasir. Benarkah?

Faktanya, fatamorgana yang sering terjadi di dunia memiliki banyak jenis. Bahkan, di masa lalu, fenomena optik ini sering dianggap sebagai kejadian mistis. Salah satu fatamorgana yang sempat menghebohkan pelaut zaman dulu adalah kapal yang melayang di udara.

Apa kamu pernah mendengar cerita tentang Flying Dutchman alias kapal hantu? Ya, di kalangan pelaut-pelaut zaman dulu, cerita horor ini sangat melegenda. Padahal, menurut para ilmuwan dan ahli kelautan, fenomena kapal hantu tersebut adalah salah satu ilusi optik yang sering terjadi di laut lepas.

Proses terjadinya tetap sama dengan di gurun pasir. Suhu panas di atas permukaan laut terperangkap akibat tekanan suhu dingin di atasnya. Akibatnya, muncul bayangan kapal yang seolah melayang di udara. Tentu saja orang zaman dulu tidak dapat menjelaskan fenomena ini secara empiris dan logis.

Itulah lima mitos dan fakta seputar dunia sains yang sering membuat orang gagal paham. Nah, setelah membaca artikel ini, semoga kamu dapat membedakan antara mitos dan fakta dalam sains, ya!

Baca Juga: Menurut Sains, Ini 5 Kejadian Masuk Akal yang Akan Memicu Kiamat Dunia

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya