Kamu Harus Tahu! 6 Mitos Seputar Fauna yang Terlanjur Dianggap Benar

Mana yang sering kamu dengar?

Dunia hewan atau fauna sangat luas dan tiap-tiap dari mereka memiliki karakteristik dan ciri khas masing-masing. Kita akan mengetahui perilaku dan karakter masing-masing spesies tersebut melalui tayangan dan buku-buku sains mengenai fauna. Namun, ternyata dunia fauna juga tak lepas dari yang namanya mitos.

Ada anggapan-anggapan keliru mengenai beberapa spesies hewan dan terlanjur dipercaya oleh banyak orang. Nah, tentunya kamu penasaran dengan mitos-mitos yang beredar mengenai dunia hewan tersebut, bukan? Kamu pun juga ingin tahu mengenai kebenaran dari mitos tersebut, kan? Yuk, baca artikel ini hingga tuntas.

1. Apakah benar bahwa hiu suka memangsa manusia?

Kamu Harus Tahu! 6 Mitos Seputar Fauna yang Terlanjur Dianggap Benaranimalsaroundtheglobe.com

Banyak film tentang hiu yang menyebabkan spesies purba tersebut memiliki reputasi buruk dan mengerikan. Banyak anggapan di tengah masyarakat yang menyatakan bahwa hiu adalah pemangsa manusia. Namun, benarkah demikian?

National Ocean Service dalam lamannya menulis bahwa hampir semua jenis hiu yang ada di dunia ini tidak berbahaya bagi manusia. Hiu sudah mengalami evolusi puluhan juta tahun sebelum manusia ada. Itu sebabnya, manusia bukanlah makanan atau santapan kesukaan hiu.

Sebagian besar hiu memangsa ikan kecil dan invertebrata, sebagiannya lagi gemar memangsa anjing laut, singa laut, dan mamalia laut lainnya. Ada juga mitos yang menyatakan bahwa tidak ada predator yang akan membunuh hiu. Faktanya, anggapan ini adalah salah total.

Diulas dalam National Geographic, paus pembunuh atau orca menjadi spesies yang sangat ditakuti oleh hiu, bahkan oleh hiu putih besar. Sekelompok paus pembunuh dapat dengan mudah membunuh dan mencabik hiu putih besar dalam sekali serangan.

Selain itu, ada satu lagi predator puncak yang telah mengurangi populasi hiu di lautan. Ya, pembunuh hiu tersebut adalah manusia. Sudah sejak lama manusia memburu hiu untuk diambil siripnya karena harga sirip hiu yang cenderung mahal di banyak negara.

2. Mitos tentang ular yang masih membingungkan

Kamu Harus Tahu! 6 Mitos Seputar Fauna yang Terlanjur Dianggap Benartheaustralian.com

Ular adalah spesies reptil yang ditakuti oleh banyak orang. Bukan tanpa alasan, ular dianggap hewan berbisa yang akan dapat dengan mudah membunuh manusia. Bahkan, dalam beberapa kepercayaan dan keyakinan, ular menggambarkan sosok jahat (iblis) yang wajib disingkirkan.

Ada mitos yang berkembang bahwa ular takut dengan garam. Bahkan, garam dapat dianggap sebagai pengusir ular dari rumah. Benarkah demikian? Faktanya, ular tidak takut dengan garam. Bahkan, menurut laman UVA health, ular juga tidak takut dengan kapur barus seperti yang diyakini oleh banyak orang.

Lantas, bagaimana supaya rumah aman dari gangguan ular? Laman Snake Removal menyarankan beberapa cara agar ular tidak masuk ke rumah, yakni dengan menanam tanaman yang tidak disukai ular dan memelihara kucing atau anjing. Namun, memelihara kucing atau anjing bukan jaminan karena kedua hewan peliharaan tersebut mungkin sudah kehilangan sifat predatornya sejak lama.

Lagi pula, meskipun ular akan menghindar dari kucing atau anjing, namun hal ini terlalu berisiko bagi kucing dan anjing kesayanganmu. Jika kamu ingin menanam tanaman yang tidak disukai oleh ular, mungkin tanaman mint dan marigold bisa dipilih karena memang aromanya cukup menyengat bagi ular.

Ada pula anggapan keliru mengenai kepala ular. Sering dikatakan bahwa ular berbisa selalu memiliki kepala yang berbentuk segitiga. Faktanya, tidak semua ular berbisa memiliki bentuk kepala segitiga. Beberapa ular seperti kobra memiliki bentuk kepala yang lonjong (mengikuti ukuran tubuh).

3. Kucing punya banyak nyawa, benarkah?

Kamu Harus Tahu! 6 Mitos Seputar Fauna yang Terlanjur Dianggap BenarUnsplash/Kote Puerto

Meskipun kucing menjadi hewan peliharaan yang cukup banyak dipelihara, namun kucing juga tak bisa dilepaskan dari beberapa mitos atau anggapan salah. Kucing dianggap memiliki sembilan nyawa dan tidak bisa mati jika terjatuh dari ketinggian. Faktanya, sama seperti hewan-hewan lainnya, kucing dapat mati jika terjatuh dari ketinggian tertentu.

Namun, kucing memiliki sedikit kelebihan yang mungkin tak dimiliki oleh hewan lainnya, yakni tubuh yang fleksibel. Laman Cats Inn mencatat bahwa tulang belakang kucing dapat berputar lebih cepat dibandingkan hewan lain pada umumnya. Tulang belakang kucing juga memiliki bantalan khusus yang bersifat elastis.

Karakter tulang belakang yang khas pada kucing tersebut terbukti dapat membuat kucing memiliki tubuh lentur dan akan refleks jika ia terjatuh pada ketinggian yang tidak terlalu tinggi. Namun, kucing tetap akan cedera dan bahkan mati jika ia terjatuh pada ketinggian yang cukup tinggi.

Ada anggapan juga yang menyatakan bahwa kucing selalu takut dengan air. Faktanya, hal ini bisa benar tapi bisa juga salah. Kucing bisa tidak menyukai air karena memang nenek moyangnya tidak berada di lingkungan yang memiliki sumber air cukup. Jika kucing berada pada lingkungan yang memiliki sumber air berlimpah, maka kucing dapat menyukai air di habitatnya.

Pet Health Network menulis bahwa tidak semua kucing peliharaan tidak menyukai air. Beberapa jenis kucing justru bisa sangat menyukai air dan bahkan dapat menjadi perenang ulung. Ada banyak kucing rumah yang membenci air karena memang mereka bersifat individual. Mereka tidak membutuhkan air untuk membersihkan tubuhnya, sebagai gantinya, mereka menggunakan air liur untuk menjilati tubuh mereka.

Baca Juga: 9 Fakta Tubuh dan Kesehatan Manusia yang Ternyata Hanya Mitos

4. Ada hantu lewat ketika anjing melolong. Ini teori dari mana lagi?

Kamu Harus Tahu! 6 Mitos Seputar Fauna yang Terlanjur Dianggap BenarPexels/Chevanon

Anjing juga merupakan jenis hewan peliharaan paling populer di dunia dan tentunya tidak lepas dari mitos. Mitos yang sering kita dengar adalah lolongan anjing yang berkorelasi dengan kehadiran makhluk halus atau hantu. Bahkan, tingkah laku anjing yang aktif di malam hari juga terkadang dikaitkan dengan kehadiran sosok tak terlihat.

Namun, benarkah lolongan anjing di malam hari menandakan adanya kehadiran makhluk halus? Jawabnya tentu tidak. Sebuah artikel sains yang diterbitkan oleh American Society for the Prevention of Cruelty to Animal mengulas mengenai beberapa alasan mengapa anjing terkadang melolong.

Ternyata lolongan anjing merupakan bentuk komunikasi yang sering dilakukan oleh anjing untuk menunjukkan eksistensi mereka terhadap lingkungan sekitarnya. Bahkan, anjing juga melolong sebagai bentuk komunikasi antar kelompok yang satu dengan kelompok lainnya.

Mengapa anjing sering aktif di malam hari? Karena anjing memiliki gen dari nenek moyangnya yang bersifat nokturnal, yakni hewan aktif di malam hari. Jadi, jika anjingmu melolong di malam hari, kemungkinan dia sedang menunjukkan eksistensinya terhadap anjing-anjing lain yang berada dalam zona teritorialnya.

5. Semua laba-laba memintal jaring?

Kamu Harus Tahu! 6 Mitos Seputar Fauna yang Terlanjur Dianggap BenarUnsplash/Max Kleinen

Tidak semua orang berani menghadapi hewan yang masuk dalam ordo Araneae ini. Memang sekilas laba-laba memiliki bentuk yang cukup menyeramkan dan menjijikkan bagi sebagian orang. Namun, faktanya tidak semua laba-laba berbahaya bagi manusia. Bahkan, keberadaan laba-laba dapat membantu mengontrol populasi serangga yang merugikan.

Oh ya, apa menurutmu semua laba-laba di dunia ini selalu membuat jaring untuk menjebak mangsanya? Ternyata, anggapan bahwa laba-laba harus membangun dan memintal jaring adalah anggapan yang kurang tepat. Laman Identify Spiders menjelaskan bahwa tidak semua laba-laba dapat menghasilkan jaring untuk sarang dan menangkap mangsanya.

Beberapa laba-laba akan menyergap mangsanya melalui lubang-lubang yang ada di tanah. Bahkan, beberapa dari mereka memiliki cara-cara berburu yang mirip dengan cara berburu mamalia bertaring. Penggunaan sutra pada laba-laba bukan hanya berfungsi untuk membuat jaring, melainkan juga berfungsi sebagai kantong telur.

6. Gajah takut dengan tikus. Mitos atau fakta?

Kamu Harus Tahu! 6 Mitos Seputar Fauna yang Terlanjur Dianggap Benarengoo.com

Ada sebuah mitos kuno yang menyatakan bahwa gajah takut dengan tikus. Faktanya, para ilmuwan dan ahli satwa mengatakan bahwa anggapan tersebut tidak didasarkan pada studi dan penelitian ilmiah. Mungkin mitos tersebut berkembang karena pengaruh dunia hiburan seperti film dan buku komik.

Tapi, meskipun anggapan tersebut salah, gajah masih tetap takut dengan hewan kecil lainnya. Ya, seperti ditulis dalam laman Wild Net, gajah ternyata sangat tidak suka dengan lebah madu. Meskipun memiliki kulit tebal, gajah ternyata sangat sensitif di area mata, mulut, dan belalai. Kulit di ketiga area tersebut terbilang lembut dan sering menjadi sasaran sengatan lebah.

Gajah juga akan merasa sangat terganggu dengan suara lebah yang menggerombol. Itu sebabnya, gajah akan berendam di air jika gajah berhadapan dengan gerombolan lebah. Namun, rupanya hubungan antara gajah dan lebah dapat menjadi keuntungan tersendiri bagi petani dan gajah itu sendiri.

Di beberapa wilayah Afrika, sudah banyak petani lokal yang akan menggunakan lebah untuk menjaga lahan mereka dari serangan gajah. Ternyata hal ini juga cukup bagus bagi gajah-gajah yang ada di alam liar. Jika gajah merusak ladang petani, maka petani akan menembak gajah tersebut. Dengan adanya lebah madu, tidak akan ada gajah yang berani masuk ke ladang dan perkebunan.

Itulah lima mitos dalam dunia fauna yang terlanjur dianggap benar oleh banyak orang. Bagaimana, mulai sekarang kamu gak perlu takut kan kalau mendengar lolongan anjing di malam hari? Kamu sering mendengar mitos yang mana, nih?

Baca Juga: 8 Mitos dan Legenda Berdasarkan Kisah Nyata yang Mengerikan

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya