5 Perlakuan Induk Hewan Terhadap Anak-anaknya, Penyintas Hebat!

Perlakuan unik tersebut bukan tanpa alasan

Alam liar telah membentuk dunia fauna menjadi sebuah sistem yang bekerja sendiri-sendiri sesuai dengan spesiesnya. Beberapa tingkah laku dan perlakuan yang dilakukan masing-masing spesies tentu tidaklah sama dan tentu ada alasan ilmiah di balik itu semua.

Pun begitu juga dengan induk binatang. Banyak dari mereka yang memiliki perlakuan unik terhadap anak-anaknya. Mulai dari merawat, mendidik, bahkan hingga membunuh anak-anaknya. Semuanya didasarkan pada naluri hewan sebagai penyintas di alam liar.

Inilah beberapa perlakuan induk hewan terhadap anak-anaknya sebagai bagian dari hukum alam. Apa saja, ya?

1. Induk elang hanya akan mengawasi anak-anaknya saat belajar terbang, tidak lebih

5 Perlakuan Induk Hewan Terhadap Anak-anaknya, Penyintas Hebat!whio.com

Apakah kamu pernah mendengar bahwa elang akan melempar anak-anaknya dan memaksa mereka untuk belajar terbang? Ternyata hal tersebut adalah hoaks alias tidak benar. Faktanya, induk elang hanya akan mengawasi anak-anaknya pada saat mereka belajar terbang, tidak lebih.

Laman American Eagle Foundation menulis bahwa anak-anak elang akan mulai belajar terbang pada saat usia mereka mencapai 12 minggu. Dengan bantuan angin, mereka akan memulai untuk mencoba belajar terbang di atas sarang mereka.

Kunci utamanya adalah angin, bukan induk mereka. Angin akan membantu dan merangsang naluri mereka dalam belajar untuk terbang. Bahkan, angin akan membawa anak-anak elang untuk terbang sedikit lebih jauh dari sarang mereka.

Jika tidak ada angin saat itu, maka proses belajar terbang akan terhambat selama satu atau dua minggu. Lantas, di mana peran induk elang? Induk elang hanya mengawasi dan sesekali akan memancing mereka untuk mengambil makanan yang letaknya cukup jauh dari jangkauan anak-anaknya.

Induk elang terkesan membiarkan anak-anaknya terbang sendiri karena memang itulah cara adaptif elang dalam bertahan hidup. Elang adalah hewan mandiri dan pada saat anak elang sudah cukup umur, maka ia akan meninggalkan sarangnya untuk membentuk kehidupannya sendiri.

2. Beberapa spesies hewan akan membunuh anak-anaknya, mengapa?

5 Perlakuan Induk Hewan Terhadap Anak-anaknya, Penyintas Hebat!Unsplash/Mika Brandt

Perilaku atau perlakuan ini sangat unik sekaligus mengerikan. Bagaimana tidak, beberapa induk hewan justru akan membunuh anak-anaknya secara brutal tanpa alasan yang jelas. Namun, benarkah hal tersebut dilakukan tanpa alasan?

Seekor singa jantan akan membunuh anak-anaknya karena beberapa alasan logis. Singa jantan melakukan hal tersebut karena ia menganggap bahwa keberadaan anaknya hanya akan menjadi pesaing dan penghalang baginya. Bahkan, singa jantan sulit untuk kawin dengan betina jika anak-anaknya masih ada.

Lumba-lumba juga melakukan hal yang sama. Sekelompok lumba-lumba jantan dewasa akan menghabisi lumba-lumba muda yang dianggap lemah dan tidak dapat berburu. Lumba-lumba muda yang lemah hanya akan dianggap sebagai beban dan penghalang bagi kelompoknya.

Bukan hanya singa dan lumba-lumba yang sering membunuh anak-anaknya, beberapa spesies hewan lainnya juga melakukan hal yang sama. Berang-berang, beberapa jenis beruang, simpanse, kucing, dan beberapa lainnya. Mereka memiliki alasan yang cukup kuat mengapa mereka membunuh anak-anaknya.

Baca Juga: Jangan Coba Ganggu Anaknya, 5 Spesies Induk Hewan Terlalu Protektif

3. Pelajaran berburu dan bagaimana berperilaku dalam sebuah kelompok sudah ditanamkan oleh induk serigala terhadap semua anak-anaknya

5 Perlakuan Induk Hewan Terhadap Anak-anaknya, Penyintas Hebat!hulutrip.com

Seperti dilaporkan National Geographic, serigala merupakan spesies hewan dengan sistem sosial yang kompleks karena memiliki struktur hierarki di dalamnya. Induk serigala umumnya akan menjaga anak-anak mereka secara ketat di masa-masa awal kelahiran.

Hal ini mereka lakukan karena anak serigala terlahir tuli. Seiring dengan bertambahnya usia mereka, induk serigala dan beberapa serigala dewasa lainnya akan mengajarkan mereka bagaimana cara untuk survive di alam liar.

Mulai dari mengenalkan mereka dengan darah dan daging, mengajarkan berburu, hingga mengajarkan mereka bagaimana menjadi anggota yang baik dalam sebuah kelompok serigala.

Mereka bukan hewan soliter (penyendiri) sehingga mereka menyadari jika mereka tidak hidup berkelompok, maka mereka akan mati. Ya, sistem adaptif inilah yang membuat serigala dapat menjadi penyintas di alam liar.

Namun, ternyata ada hewan soliter yang juga mengajarkan anaknya berburu secara ketat. Spesies tersebut adalah citah atau cheetah. Meskipun cenderung untuk mandiri, induk citah akan selalu mengajarkan anak-anaknya berburu di usia muda.

4. Perilaku parasit pada induk burung kedasih dan beberapa spesies lainnya

5 Perlakuan Induk Hewan Terhadap Anak-anaknya, Penyintas Hebat!wildbirdrevolution.org

Mungkin burung kedasih memang terkenal sebagai burung jahat pembawa sial. Namun, hal tersebut mereka lakukan semata-mata karena memang hukum alamnya demikian. Kedasih merupakan spesies burung yang tidak pernah membangun sarang secara mandiri. Ia lebih suka menitipkan telur-telurnya ke sarang burung lainnya.

Selain itu, anak-anak burung kedasih yang telah menetas, akan membuang telur-telur di sekitarnya dan bahkan akan membunuh anak-anak burung lainnya. Sungguh jahat, bukan? Sudah menumpang sarang, membunuh anak-anak burung lainnya pula! Namun, cara licik itulah yang menjadi bagian adaptasi alam bagi spesies burung kedasih.

Bukan hanya burung kedasih, menurut laman Wild Bird Evolution, setidaknya ada 25 spesies burung parasit yang tersebar di berbagai penjuru dunia. Cara-cara parasit ini merupakan cara terbaik bagi mereka untuk meneruskan keberlangsungan hidup mereka.

5. Secara umum, mayoritas spesies hewan tentu akan manyayangi anak-anaknya. Bahkan, ada yang rela mati demi anaknya

5 Perlakuan Induk Hewan Terhadap Anak-anaknya, Penyintas Hebat!eol.org

Tentu perlakuan untuk melindungi dan merawat anak-anaknya adalah naluri alamiah dari semua induk hewan di dunia. Bahkan, ada beberapa spesies hewan yang memiliki cara mengerikan dalam melahirkan anak-anaknya.

Tengok saja pengorbanan seekor induk kutu laut. Menurut jurnal ilmiah Live Science, kutu laut betina akan mengandung anak-anaknya selama beberapa waktu, dan bagian buruknya ada pada saat ia melahirkan anak-anaknya.

Anak-anak kutu laut akan menggigit dan menghancurkan perut induk mereka supaya mereka dapat keluar ke dunia ini. Tentu induk mereka akan mati, namun tidak sia-sia karena kematiannya membawa kehidupan bagi 25 ekor kutu laut yang baru.

Ikan salmon juga merupakan spesies yang sering berkorban nyawa dalam usaha menyelamatkan telur-telur mereka. Bahkan, ada cerita yang sangat menyayat hati. Di mana dulu ada seorang pemburu anjing laut yang membunuh induk anjing laut. Sebelum mati, induk tersebut menuju sarangnya hanya untuk memberi makan anak-anaknya.

Dengan perasaan bersalah yang teramat dalam, pemburu tadi memutuskan untuk tidak melakukan perburuan lagi. Ia mengubah haluan hidupnya menjadi penyelamat satwa anjing laut dan telah membuka banyak konservasi alam liar.

Itulah beberapa perlakuan unik dan naluri alamiah dari berbagai macam spesies hewan. Ternyata, mereka melakukan itu semua karena memang hukum di alam liar sungguh kejam, ya!

Baca Juga: 8 Perilaku Ilmiah dari Hewan-hewan Ini Ternyata Dapat Menginspirasi

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya