Wajib Tahu! Sains Jawab 8 Pertanyaan tentang Fenomena di Alam Semesta

Pertanyaan dan misteri dalam sains harus dicari jawabannya

Alam semesta--termasuk Planet Bumi yang kita tinggali--menyimpan dan menyajikan banyak persoalan sains yang menarik untuk dicari jawabannya. Beberapa fenomena atau kejadian yang terjadi di alam semesta mungkin sudah pernah kamu dengar jawabannya.

Namun, ada beberapa pertanyaan lain yang terdengar unik dan mungkin agak sulit untuk dijawab secara gamblang. Nah, kira-kira pertanyaan apa saja yang berkaitan dengan fenomena di alam semesta? Yuk, kita cari tahu jawabannya.

1. Mengapa dan bagaimana alam semesta bisa ada?

Wajib Tahu! Sains Jawab 8 Pertanyaan tentang Fenomena di Alam SemestaUnsplash/Guillermo Ferla

Alam semesta adalah sebuah wadah nyaris tanpa batas bagi banyak bintang, planet, tata surya, galaksi, lubang hitam, nebula, dan semua materi fisik dan nonfisik (energi) yang semuanya bekerja secara berkesinambungan sesuai dengan hukum alam. Mengapa alam semesta ada? Pertanyaan ini merupakan jenis pertanyaan yang sangat berat dan bahkan menjadi perdebatan semua orang.

American Physical Society dalam lamannya berusaha menjawab pertanyaan ini. Beberapa kalangan ilmuwan dunia juga berusaha menyingkap pertanyaan ini dan berusaha untuk menyelidiki sejauh mungkin. Pada era sebelum Newton dan Einstein, banyak ilmuwan yang memprediksi bahwa alam semesta tidak harus memiliki awal. Jadi, menurut mereka, alam semesta ada karena memang ia sudah ada sedari awal dan tak akan pernah lenyap.

Dalam konsep kuno, ruang dan waktu dijelaskan secara konstan dan tidak pernah berubah. Namun, anggapan ini berubah di era Albert Einstein. Dengan relativitas umum, ruang dan waktu menjadi bagian alam yang relatif alias tidak konstan. Mereka bisa berubah bergantung pada gravitasi meskipun hukum fisikanya selalu tetap. Nah, melalui pandangan modern, ilmuwan mendapatkan titik terang melalui Big Bang atau Ledakan Besar yang diduga kuat menjadi penyebab dari adanya alam semesta.

Jadi, menurut sains, alam semesta ada akibat Big Bang atau Ledakan Dahsyat yang pernah terjadi sekitar 13,8 miliar tahun lalu. Dari kejadian itu, partikel dan energi pembentuk alam semesta dimuntahkan dan akhirnya membentuk sebuah pola (hukum) alam yang konsisten hingga saat ini. Namun, ilmuwan tidak pernah tahu kapan dan bagaimana alam semesta berakhir.

Secara umum, pendapat ilmuwan pun juga terbelah menjadi dua bagian besar. Pertama, alam semesta tidak diciptakan dan bersifat abadi. Adapun, proses Big Bang hanyalah pengulangan dari proses-proses Big Bang sebelumnya. Kedua, alam semesta memiliki penyebab utama. Dengan kata lain, ada yang menciptakan alam semesta. So, kita tak perlu berdebat panjang lebar tentang keduanya. Biarlah alam semesta bekerja sesuai dengan hukum alam yang berlaku.

2. Mengapa planet berbentuk bulat?

Wajib Tahu! Sains Jawab 8 Pertanyaan tentang Fenomena di Alam Semestamirror.co.uk

Mengapa planet berbentuk bulat? Scientific Focus dalam lamannya menerangkan bahwa bulatan planet terjadi akibat kekuatan gravitasi pada pusat massa di tiap-tiap planet. Awalnya, pertikel dan beberapa materi seperti debu dan gas berkumpul akibat gaya gravitasi dan melakukan putaran pada porosnya. Putaran tersebut membentuk gumpalan dan semakin besar.

Nah, karena gaya gravitasi bekerja secara seimbang ke segala arah, putaran juga menjadi seimbang sehingga membentuk bulatan layaknya bola. Namun, perlu diketahui bahwa bulatan planet tidak berbentuk bulat sempurna. Bumi, misalnya, bentuk bulatnya memiliki sedikit tonjolan di tengahnya. Itu sebabnya bulatan Bumi juga dinamakan oblate spheroid, yakni bulatan yang memiliki ciri khas.

Namun, secara umum, tetap saja planet dikategorikan berbentuk bulat seperti bola. Ciri-ciri khas yang ada bisa diketahui melalui penghitungan dan studi yang sangat detail yang melibatkan satelit, stasiun luar angkasa, dan teknologi di permukaan Bumi. Jadi, planet yang ada di alam semesta--termasuk Bumi--bukan berbentuk datar, kotak, apalagi trapesium.

3. Seberapa besar dan panas Matahari itu?

Wajib Tahu! Sains Jawab 8 Pertanyaan tentang Fenomena di Alam Semestaalphacoders.com/Tata Surya

Matahari adalah bintang terbesar di tata surya kita. Semua planet bergerak mengelilingi Matahari karena terikat dengan gaya gravitasi Matahari yang masif. Ini membuktikan bahwa Matahari memiliki massa yang luar biasa besar. Nah, seberapa besar dan panas sih Matahari itu?

Laman sains Space mengungkap bahwa Matahari merupakan bintang panas dengan ukuran lingkar sebesar 109 kali Bumi. Secara teknis, lingkar Matahari berukuran 4,3 juta km. Sedangkan, diameternya mencapai 1,4 juta km. Ini menjadikan Matahari sebagai objek angkasa terbesar di tata surya kita.

Jika dibandingkan dengan Bumi, Matahari memiliki volume sebesar 1,4 x 10 pangkat 27 meter kubik, yang artinya sekitar 1,3 juta planet seukuran Bumi bisa masuk ke dalam Matahari. Massa Matahari juga sangat besar, yakni mencapai 1,989 x 10 pangkat 30 kilogram. Adapun, jumlah ini mencapai 333 ribu kali lebih besar dibanding massa Bumi.

Bagaimana dengan panasnya? Masih dari laman Space, panas Matahari dibagi menjadi beberapa bagian. Di bagian terluar Matahari--wilayah ini juga sering dianggap wilayah badai Matahari--suhunya mencapai 4.320 derajat Celsius. Lapisan atmosfer Matahari yang lebih dalam memiliki suhu yang sedikit lebih tinggi, yakni 5.500 derajat Celsius.

Sementara, lapisan korona Matahari (lapisan yang mengelilingi bintang) memiliki suhu 10 juta derajat Celsius. Suhu yang tertinggi tentu saja berada di dalam Matahari itu sendiri (inti), yakni mencapai 15 juta derajat Celsius. Suhu Matahari bisa sangat tinggi karena Matahari pada dasarnya merupakan bintang dengan proses fusi nuklir di dalamnya.

4. Mengapa massa dan berat sangat berbeda?

Wajib Tahu! Sains Jawab 8 Pertanyaan tentang Fenomena di Alam Semestalogicno.com

Tentu massa dan berat sangat berbeda. Secara sederhana, keduanya bisa dibedakan berdasarkan hakikat dan karakternya. Massa merupakan seluruh bagian partikel fisik yang ada dalam sebuah objek. Sementara, berat merupakan ukuran yang dipengaruhi oleh gaya tarik gravitasi.

Misalnya, berat tubuhmu di Bumi adalah 70 kg. Makanya, berat tubuhmu di Bulan hanya 11,6 kg karena memang gaya gravitasi Bulan tidak sebesar di Bumi. Semakin besar gaya gravitasi sebuah planet, semakin berat juga tubuhmu jika ditimbang di planet tersebut. Nah, meskipun beratmu berubah-ubah, massa tidaklah demikian.

Tubuhmu tetap mengandung semua partikel atom, seperti cairan, organ tubuh, tulang, dan lain sebagainya yang disebut sebagai massa tubuh. Laman Science Notes menulis bahwa ada banyak orang yang masih sering menyamakan keduanya, padahal keduanya sangat berbeda. Hal ini bisa dimaklumi karena memang gravitasi Bumi selalu bersifat konstan.

Di Bulan, misalnya, massa tubuhmu tetap akan sama meskipun berat tubuhmu akan berbeda jauh dengan beratmu pada saat di Bumi. Lantas, mengapa massa dan berat bisa sangat berbeda? Hal tersebut terjadi karena adanya gravitasi sebagai gaya fundamental di alam semesta. Massa suatu benda tidak pernah nol, sedangkan berat selalu berubah-ubah bergantung pada gaya gravitasi.

5. Apakah di luar angkasa itu gelap gulita?

Wajib Tahu! Sains Jawab 8 Pertanyaan tentang Fenomena di Alam SemestaUnsplash/NASA

Apakah luar angkasa merupakan zona yang gelap gulita? Menurut ilmuwan, astronaut, dan ahli astronomi, zona luar angkasa memang gelap namun tidak segelap yang dibayangkan sebelumnya. Seperti diberitakan dalam National Public Radio, luar angkasa yang selama ini menjadi tempat kerja bagi para astronaut rupanya tidaklah benar-benar gelap gulita.

Dalam alam semesta, terdapat jumlah bintang dan galaksi yang nyaris tanpa batas. Cahaya-cahaya mereka terlihat dan bisa tampak dalam gelapnya alam semesta. Hal tersebut juga dibuktikan oleh wahana antariksa yang telah melakukan eksplorasi pada jarak yang sangat jauh dari Bumi.

Namun, secara umum, kondisi luar angkasa memang sangat berbeda dengan kondisi di Bumi atau di dalam planet lainnya. Jika di Bumi, cahaya akan dibiaskan melalui lapisan atmosfer sehingga mata kita akan melihat pancaran cahaya yang menerangi Bumi beserta beberapa fenomena optik lainnya.

6. Di mana pusat dari alam semesta itu?

Wajib Tahu! Sains Jawab 8 Pertanyaan tentang Fenomena di Alam Semestaphysicsworld.com

Kita mengetahui bahwa Matahari merupakan pusat dari tata surya. Namun, apakah kita juga bisa mengetahui pusat dari alam semesta? Harus diingat bahwa alam semesta merupakan zona atau wadah yang luasnya nyaris tanpa batas. Live Science dalam lamannya mencatat bahwa sebetulnya alam semesta tidak memiliki pusat.

Faktanya, alam semesta memang terus mengembang sejak peristiwa Big Bang atau Ledakan Dahsyat pada 13,8 miliar tahun lalu. Melalui peristiwa tersebut, semua partikel dan energi pembentuk alam semesta muncul dan lambat laun membentuk planet, bintang, tata surya, gugusan galaksi, nebula, dan lain sebagainya.

Bagaimana pun, menjawab pertanyaan ini memang masih mustahil untuk saat ini. Dengan luasnya yang nyaris tanpa batas, tidak mungkin bagi manusia untuk mengetahui di mana posisi dari pusat alam semesta itu sendiri. Sementara, sampai saat ini, alam semesta itu juga terus bertumbuh dan berkembang.

7. Mengapa Matahari terbit di timur dan tenggelam di barat Bumi?

Wajib Tahu! Sains Jawab 8 Pertanyaan tentang Fenomena di Alam SemestaUnsplash/chuttersnap

Laman edukasi NASA menjelaskan bahwa fenomena ini terjadi akibat rotasi Bumi yang bergerak ke arah timur. Karena perputaran rotasi inilah Matahari, Bulan, dan penampakan planet lainnya dimulai dari timur dan berakhir di barat. Jika dilihat dari utara, rotasi Bumi juga disebut counterclockwise alias berlawanan dengan arah jarum jam.

Nah, manusia yang berpijak di muka Bumi tentu akan melihat bahwa Matahari dan Bulan terbit dari arah timur dan tenggelam di arah barat. Fenomena ini dinamakan dengan gerakan semu harian Matahari dan Bulan (serta objek langit lainnya). Namun, tidak semua planet memiliki rotasi yang sama dengan Bumi. Uranus dan Venus, misalnya, memiliki gerakan rotasi yang berlawanan dengan Bumi sehingga fenomena seperti di Bumi tentu tidak akan terjadi di kedua planet tersebut.

Oh ya, Bumi juga memiliki kecepatan rotasi yang stabil dan mengagumkan. Bagi orang-orang yang posisinya sedang di zona ekuator Bumi, misalnya Kota Pontianak, mereka akan bergerak dengan kecepatan nyaris 1700 km per jam. Lantas, mengapa manusia tidak merasa bahwa Bumi sedang berputar? Hal ini diakibatkan karena kecepatan rotasi Bumi tidak berubah dan perbandingan ukuran Bumi dengan manusia juga sangat timpang.

8. Apakah ada kehidupan lain selain di Bumi?

Wajib Tahu! Sains Jawab 8 Pertanyaan tentang Fenomena di Alam SemestaPixabay/Pexels

Apakah kehidupan organisme hanya ada di Bumi saja? Bagaimana dengan planet-planet yang jauh di sana? Tentu saja untuk saat ini tidak ada yang bisa menjawabnya, bahkan seorang ilmuwan genius pun masih belum bisa menegakkan hipotesis mengenai hal ini. Malah, pertanyaan akan hal ini bisa membawa kita pada sebuah paradoks alias pembahasan yang tak berujung.

Jika memang kehidupan lain itu ada, seharusnya saat ini kita sudah bisa melihat dan bahkan mengenal mereka. Namun, kehidupan lain itu tidak mungkin tidak ada karena alam semesta sangat luas dan kita tak akan pernah tahu kejutan-kejutan apa yang bisa dimunculkan oleh semesta.

Kalangan akademisi dan ilmuwan memang tengah menyelidiki tentang keberadaan kehidupan di luar Bumi. Bulan jelas tidak memiliki kehidupan. Namun, untuk Planet Mars masih belum diketahui secara pasti meskipun Mars telah kehilangan medan magnetnya. Untuk saat ini, semuanya masih hanya sebatas gagasan dan dugaan. Bagaimana denganmu? Apakah kamu percaya tentang keberadaan alien?

Itulah beberapa usaha sains dalam menjawab fenomena ilmiah yang terjadi di alam semesta. Ternyata, belajar tentang alam semesta dan segala fenomenanya, sangat menarik untuk dilakukan, ya!

Baca Juga: 5 Fakta Sains tentang Kekuatan Fundamental Alam Semesta, Seperti Apa?

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya