5 Fakta Sejarah Peran Manusia di Bidang Astronomi, Ungkap Rahasia Alam

Alam semesta dan rasa penasaran kita sama luasnya

Sudah lama manusia merasa penasaran mengenai alam semesta dan segala isinya. Sayangnya, alam semesta begitu luas dan bahkan ia nyaris mustahil untuk dijelajahi. Akan tetapi, kita memiliki keinginan dan semangat keilmuan yang begitu menggebu dalam menyelidikinya. Itu sebabnya, sejak zaman dulu, manusia selalu memiliki cara untuk belajar mengenai alam semesta.

So, di sini, kita akan sama-sama belajar bagaimana sejarah peran manusia di bidang astronomi. Bakal seperti apa pengetahuan manusia tentang astronomi di masa yang akan datang? Yuk, simak artikelnya!

1. Jejak sejarah tentang astronomi

5 Fakta Sejarah Peran Manusia di Bidang Astronomi, Ungkap Rahasia Alamilustrasi penampakan sebagian kecil galaksi (unsplash.com/Shot by Cerqueira)

Dilansir European Space Agency (ESA), catatan pertama dokumentasi sistematis tentang astronomi sudah ada sejak 1000 SM yang saat itu dilakukan oleh orang-orang Asiria-Babilonia. Di zaman yang lebih kuno, manusia sebetulnya sudah sangat penasaran dengan apa yang berada di luar Bumi.

Itu sebabnya, di zaman purba, terdapat banyak dewa, ramalan, dan cerita rakyat yang berkaitan dengan objek penting di tata surya kita. Matahari dan Bulan menjadi dua objek yang sanggup diamati oleh manusia dengan mata telanjang. Tak heran jika keduanya menjadi daya tarik untuk dijadikan objek pengamatan dan juga cerita mitologi.

2. Yunani dan China membuka babak baru di bidang astronomi masa lampau

5 Fakta Sejarah Peran Manusia di Bidang Astronomi, Ungkap Rahasia Alamilustrasi gerhana (unsplash.com/Jongsun Lee)

Yunani dan China memiliki peran tersendiri bagi terbukanya babak baru di bidang astronomi. Oh, ya, di zaman dulu, orang-orang kuno lebih memahami penjelasan objek angkasa jika dikaitkan dengan pseudosains, misalnya astrologi. Yup, astrologi dan astronomi adalah dua hal yang sangat berbeda.

Astronomi merupakan ilmu sains yang digunakan untuk mempelajari berbagai macam objek, kejadian, dan fenomena di alam semesta secara sistematis dan ilmiah. Sementara itu, astrologi adalah cara pandang atau gagasan manusia yang menghubungkan objek angkasa dengan nasib atau keberuntungan.

Yunani dan China memiliki konsep astrologinya masing-masing. Namun, di luar itu, mereka juga mempunyai konsep sains terhadap benda-benda di angkasa. Bangsa Yunani kuno (abad ke-5 SM) sudah membahas bagaimana Bumi mempunyai bentuk dan sifat yang bulat. Tak mau kalah, di abad ke-4 SM, bangsa China sudah melakukan pencatatan resmi mengenai astronomi, terutama ilmu bintang dan fenomena langit.

Baca Juga: 5 Objek Astronomi yang Namanya Diambil dari Budaya dan Bahasa Hawaii

3. Ketika Eropa masih kebingungan dengan konsep astronomi yang sesungguhnya

5 Fakta Sejarah Peran Manusia di Bidang Astronomi, Ungkap Rahasia Alamilustrasi debu dan gas di alam semesta (unsplash.com/Aldebaran S)

Kendati saat ini Eropa sudah menjadi sekumpulan negara maju di bidang sains dan ekonomi, tapi di era lampau mereka sempat mengalami masa kegelapan. Di masa tersebut, astronomi bahkan dianggap sesat dan ilmuwan yang mengeluarkan gagasan sains di muka umum akan mendapatkan hukuman.

Galileo Galilei adalah salah satu ilmuwan dan astronom terbesar sepanjang sejarah. Ia berasal dari italia dan cukup eksis dengan gagasan sainsnya pada abad ke-16. Dilansir University California Newsroom, pada 1600-an terjadi konflik antara Galileo dengan pihak keagamaan di Eropa saat itu. Bahkan, di depan persidangan, Galileo tetap bersikeras bahwa konsep heliosentris adalah gagasan yang benar.

Heliosentris merupakan gagasan yang menyatakan bahwa Bumi dan planet lain di tata surya kita bergerak mengelilingi Matahari. Well, saat itu, pandangan sains memang kerap dianggap sesat dan heresi, sebuah ketetapan yang melenceng dari jalur keagamaan di Eropa.

4. Berlomba untuk ke luar angkasa

5 Fakta Sejarah Peran Manusia di Bidang Astronomi, Ungkap Rahasia Alamilustrasi peluncuran roket ke luar angkasa (unsplash.com/NASA)

Saat ini kondisinya tentu sangat jauh berbeda, di mana ada banyak ilmuwan dan perusahaan yang sangat antusias untuk mempelajari alam semesta. Kita sudah bisa ke luar angkasa. Dimulai sejak Yuri Gagarin (Uni Soviet) berhasil menerbangkan wahana hingga ke luar Bumi pada 1961, diikuti dengan keberhasilan Amerika Serikat mengirimkan manusia untuk pertama kali menginjakkan kaki di Bulan.

Bahkan, NASA sudah berhasil mengirimkan rover dan robot untuk menjelajahi Mars, sebuah planet tandus yang mungkin akan dijadikan tempat tinggal baru bagi manusia di masa depan. NASA, ESA, CNSA, CSA, dan JAXA merupakan deretan badan antariksa dari berbagai negara yang sudah berpartisipasi di bidang astronomi dan bahkan mengirimkan astronaut terbaik mereka.

5. Tantangan baru umat manusia di masa depan

5 Fakta Sejarah Peran Manusia di Bidang Astronomi, Ungkap Rahasia Alamilustrasi pangkalan roket luar angkasa milik SpaceX (unsplash.com/SpaceX)

Manusia akan terus melampiaskan rasa penasarannya dengan inovasi dan praktik penjelajahan luar angkasa. Mungkin Mars sudah bakal dijadikan zona koloni bagi manusia. Akan tetapi, jauh di masa depan, manusia sudah bisa menjelajahi tata surya dan menjadi salah satu organisme yang suka mengambil alih planet-planet di sekitar Bumi.

Berwisata keliling luar angkasa dan tata surya bukanlah sebuah kemustahilan di masa yang akan datang. Menurut Royal Museums Greenwich, kita bisa melakukan wisata atau perjalanan ke luar angkasa secara berbayar. Di sisi lain, manusia akan mengirimkan robot-robot yang sanggup melakukan eksplorasi jarak jauh atau jika memungkinkan, menemani astronaut yang akan ditidurkan di sebuah tabung khusus.

Mempelajari dan berusaha memahami tentang alam semesta memang tidak akan ada habisnya. Rasa penasaran kita akan sama besarnya dengan luas alam semesta itu sendiri. Nah, semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan baru, ya!

Baca Juga: 5 Hal Ini Akan Terjadi jika Alam Semesta Tidak Memiliki Gravitasi

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya