Punya Peran Besar di Sebuah Era, 5 Tokoh Dunia Ini Dianggap Antagonis

Seberapa kuat pengaruh mereka?

Sejarah pernah mencatat tentang peran dari tokoh-tokoh besar yang sangat berpengaruh dalam sebuah era, namun mereka dianggap sebagai tokoh antagonis oleh banyak orang. Bukan tanpa alasan, tokoh-tokoh besar tersebut merupakan tokoh yang dianggap sentral dan memiliki kuasa atau pengaruh yang luar biasa.

Inilah lima tokoh besar dunia yang sangat berpengaruh dalam sebuah era, namun dianggap sebagai antagonis. Siapa saja, ya?

1. Tokugawa Yoshinobu

Punya Peran Besar di Sebuah Era, 5 Tokoh Dunia Ini Dianggap Antagonisalchetron.com

Syogun merupakan seorang kepala militer yang sangat berpengaruh di Jepang pada zaman Edo. Era kepemimpinan syogun di Jepang telah berlangsung lebih dari 200 tahun dan melahirkan masa di mana muncul generasi-generasi hebat dari para samurai Jepang.

Namun, barangkali, Tokugawa Yoshinobu dapat dianggap sebagai salah satu syogun paling berkesan di Jepang. Pasalnya, ia telah dianggap sebagai antagonis dan diplot sebagai dalang kudeta bagi pemerintahan Kaisar Meiji. Yoshinobu juga merupakan syogun terakhir di Jepang dan salah satu tokoh penting dalam kejatuhan Edo.

Seperti dicatat dalam laman Britannica, zaman Edo yang berlangsung sejak 1603 harus berakhir pada 1867 akibat pemberontakan rakyat Jepang yang menginginkan kembalinya kekuasaan di tangan kaisar.

Jepang yang kala itu memiliki kaisar muda bernama Mutsuhito Meiji tentunya dianggap tidak berpengalaman dalam menghadapi syogun yang terkenal kuat dan jago dalam berperang.

Namun, dengan campur tangan negara barat, ditambah dengan kuasa legal yang ia pegang, Mutsuhito dapat menjadi sebuah kekuatan yang dapat menumbangkan rezim kesyogunan Tokugawa. Jatuhnya zaman Edo di Jepang dikenal sebagai peristiwa besar bernama Restorasi Meiji.

Secara umum, Tokugawa Yoshinobu tentu bukan penjahat yang wajib diperangi. Melainkan, rezim syogun yang telah berlangsung lebih dari dua abad telah membentuk kekuasaan syogun yang melebihi kaisar--padahal sejatinya, syogun ada di bawah kendali kaisar.

2. Vlad III Dracula

Punya Peran Besar di Sebuah Era, 5 Tokoh Dunia Ini Dianggap Antagonisabout-history.com

Dracula atau Drakula adalah sosok yang dianggap menyeramkan di negara-negara barat pada umumnya. Ya, meskipun sosok vampir merupakan tokoh fiktif atau karangan belaka, namun ada satu sosok asli yang menggambarkan citra vampir tersebut.

Ia adalah Vlad III Dracula, seorang pangeran yang sangat ditakuti karena metode perang yang ia gunakan terbilang sadis dan tak lazim. Pangeran yang juga mendapat julukan Sang Penyula ini lahir pada 1431 dan dianggap sebagai salah satu pemimpin paling sadis di dunia, ditulis dalam laman Study.

Vlad III disebut-sebut telah membunuh ribuan orang. Salah satu metode sadisnya adalah dengan menyula atau menusuk korbannya dengan tombak panjang, dan dibiarkan begitu saja di luar gerbang istana. Cara ini cukup efektif menakuti pihak lawan yang akan menyerang istana Vlad.

Dalam bahasa aslinya, Dracula atau Dracul dapat diartikan sebagai naga. Dan sebetulnya, apa yang dilakukan Vlad III adalah demi menjaga negerinya dari serangan musuh-musuhnya. Nama Drakula menjadi sebuah legenda menakutkan justru setelah seorang penulis terkenal bernama Bram Stoker menulis novel horor.

Ya, karya-karya milik Bram Stoker tentang vampir, drakula, dan manusia serigala tentu saja fiktif. Bahkan, drakula versi Bram sangat berbeda dengan Vlad III Sang Penyula. Bisa dikatakan Vlad III menjadi tokoh antagonis karena stigma banyak orang yang membaca karya-karya Bram Stoker.

Baca Juga: 5 Tokoh Sentral yang Berpengaruh dalam Revolusi Prancis, Siapa Saja?

3. Marie Antoinette

Punya Peran Besar di Sebuah Era, 5 Tokoh Dunia Ini Dianggap Antagonishistoryanswers.co.uk

Seperti dicatat dalam laman History, Marie Antoinette adalah seorang Ratu Prancis yang memiliki akhir hidup yang tragis. Ya, istri dari Raja Prancis bernama Louis XVI ini harus dihukum mati dengan cara dipancung pada 1793, tahun yang sama dengan hukuman mati suaminya.

Marie Antoinette adalah simbol dari borjuis sejati. Pasalnya, ia memang menjadikan kemewahan sebagai dasar dalam kehidupan pribadinya. Ia gemar sekali merayakan sesuatu dengan pesta mewah, mengenakan gaun-gaun mahal, dan tentu saja ia memiliki banyak properti mewah di seluruh negeri Prancis.

Sayangnya, sifat dan karakternya tersebut menimbulkan antipati bagi rakyat Prancis. Hasilnya adalah Revolusi Prancis, sebuah gerakan yang menumbangkan sistem kerajaan monarki absolut yang telah berlaku selama berabad-abad di Prancis.

Revolusi tersebut membuat raja dan ratu Prancis harus dihukum mati karena dianggap mengkhianati rakyat. Uniknya, revolusi itu melahirkan nama baru yang sangat terkenal yakni Napoleon Bonaparte, seorang diktator militer yang mampu menguasai banyak wilayah Eropa.

Bonaparte yang merupakan diktator lahir dari sebuah revolusi yang menumbangkan monarki. Sama-sama berkuasa secara absolut, namun bedanya, Napoleon Bonaparte dianggap sebagai pemenang dalam sejarah Prancis. Bukankah sejarah memang ditulis oleh para pemenang?

4. Agamemnon

Punya Peran Besar di Sebuah Era, 5 Tokoh Dunia Ini Dianggap Antagonisgreeklegendsandmyths.com

Terlepas dari perdebatan tentang kebenaran sejarah Perang Troya, faktanya, Yunani Kuno memang pernah memiliki salah satu raja besar bernama Agamemnon. Bukan hanya raja, ia juga bahkan dianggap sebagai pahlawan bagi kebanyakan rakyat Yunani. Era Agamemnon diperkirakan ada pada abad ke-13 Sebelum Masehi.

Namun, Agamemnon juga dianggap antagonis bagi banyak negeri yang tak suka kepadanya. Ancient dalam lamannya mencatat bahwa Agamemnon sempat menjadi penguasa bagi banyak wilayah yang makmur, mungkin termasuk kawasan Troya di dalamnya.

Tabiatnya yang egois dan keras kepala, membuat raja yang berasal dari kota kuno Mycenae ini juga sangat dibenci oleh pasukannya sendiri. Ia akan menghalalkan segala cara demi sebuah ambisi dan tujuan. Dan ini menjadikannya sebagai salah satu pemimpin otoriter yang dianggap sebagai antagonis.

5. Adolf Hitler

Punya Peran Besar di Sebuah Era, 5 Tokoh Dunia Ini Dianggap Antagonisthetimes.co.uk

Bagi kebanyakan negara barat macam Amerika dan sekutu-sekutunya, nama Adolf Hitler tentunya dianggap sebagai nama antagonis besar, terutama pada era Perang Dunia II. Diktator Jerman NAZI ini dilahirkan pada 20 April 1889 dan meninggal karena bunuh diri pada 30 April 1945.

Kematian Hitler menjadi salah satu hal yang kontroversial hingga kini. Ada sumber yang menyatakan bahwa Hitler mati karena bunuh diri dengan cara minum racun, ada juga yang mengatakan bahwa ia bunuh diri dengan cara menembak kepalanya sendiri.

Terlepas dari kematiannya yang kontroversial, faktanya Hitler dianggap sebagai salah satu pemeran antagonis terbesar dalam sejarah dunia. Sejarah mencatat bahwa Hitler bertanggung jawab terhadap peristiwa holokaus dan pembantaian lainnya.

Adolf Hitler juga disebut-sebut sebagai tokoh sentral yang mengakibatkan meletusnya Perang Dunia II. Ya, Inggris dan Prancis sepakat menyatakan perang terhadap Jerman pada saat Jerman lebih dulu menyerang Polandia pada 1939. Bahkan, Hitler juga berani menyerang Uni Soviet yang kala itu tidak memiliki kekuatan politik seperti dulu.

Perang Dunia II membentuk dunia menjadi dua blok besar, yakni Blok Sekutu dan Blok Fasis. Blok Sekutu beranggotakan Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Belanda, Rusia, Polandia, Hongaria, Rumania, Tiongkok, dan Bulgaria.

Sedangkan Blok Fasis atau Poros terdiri atas Jerman, Jepang, dan Italia. Sejarah mencatat bahwa Blok Sekutu memenangkan Perang Dunia II dengan klimaksnya berupa kematian Hitler akibat bunuh diri yang ia lakukan di Berlin, Jerman. Hampir semua negara di dunia pada saat itu menjadi pendukung sekutu dan aliansinya.

Itulah beberapa tokoh besar dunia yang sangat berpengaruh pada sebuah era, namun dianggap sebagai tokoh antagonis. Semoga dapat memperkaya wawasan kamu, ya!

Baca Juga: 11 Tokoh Sejarah Dunia Ini Ternyata Pernah Terisolasi, Lho

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya