5 Fakta F/A-18 Super Hornet, Tunggangan Para Top Gun Maverick

Kuda beban pengawal armada laut Amerika Serikat

Jet tempur F/A-18 Super Hornet atau yang dikenal dengan Super Hornet merupakan jet tempur Angkatan Laut Amerika Serikat yang ditunggangi oleh Kapten Pete  "Maverick"  dan para aktor di film layar lebar bergenre drama aksi: Top Gun Maverick yang rilis di bulan Mei lalu.

Dalam film tersebut Super Hornet menjadi sarana latihan para penerbang dan digunakan dalam misi menyerang fasilitas persenjataan musuh. Di dunia nyata jet tempur yang berbasis di kapal induk tersebut merupakan andalan militer AS di medan pertempuran

Prefiks "F" (Fighter) dan "A" (Attack) di F/A-18 menandakan pesawat tempur yang awalnya dikembangkan oleh pabrikan McDonnell Douglas yang kemudian merger dengan Boeing tersebut dirancang sebagai jet tempur untuk superioritas udara dan juga memiliki kemampuan untuk melakukan serangan terhadap sasaran darat. Dilansir Warhistoryonline,  Super Hornet merupakan salah satu teknologi yang mengesankan di bidang aviasi militer. 

Super Hornet memiliki dua buah varian: F/A-18E Super Hornet kursi tunggal dan F/A-18F Super Hornet kursi ganda, jet tempur yang dijuluki "Rhino" oleh para penerbang dan awaknya tersebut dinilai sebagai salah satu program pertahanan AS yang sukses.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai jet tempur F/A-18 Super Hornet? Berikut 5 faktanya!

1. Jet tempur yang dikembangkan dari basis F/A-18 Hornet

5 Fakta F/A-18 Super Hornet, Tunggangan Para Top Gun Maverickpotret F/A-18F Super Hornet dan F/A-18E Super Hornet yang sedang terbang formasi di atas Samudra Pasifik (wikimedia.org/John Ivancic-U.S. Navy)

Dilansir Boeing, Super Hornet merupakan jet tempur yang dikembangkan dari basis pesawat tempur yang telah ada sebelumnya yaitu F/A-18 Hornet yang telah memasuki dinas operasional sejak tahun 1983 silam. Saat ini F/A-18 Hornet merupakan pesawat tempur "combat proven" AL AS yang mulai menua dan varian terakhirnya F/A-18C/D Hornet telah dihentikan produksinya sejak tahun 2.000 lalu. Dilansir Popularmechanics F/A-18C Hornet pun telah secara resmi dipensiun oleh AL AS dan Korps Marinir AS pada tahun 2021, meskipun sebagian masih beroperasi di AL AS sebagai skuadron cadangan.

Meskipun dikembangkan dari F/A-18 Hornet namun sejatinya Super Hornet merupakan varian yang berbeda dengan pesawat sebelumnya. Dimensinya tubuhnya lebih besar 25 persen dan ditenagai dengan mesin yang lebih kuat dibandingkan dengan generasi Hornet sehingga meningkatkan kemampuan manuver, daya angkut senjata serta daya jelajahnya. Super Hornet terbang perdana pada tahun 1995 dan operasional di AL AS tahun 1999 serta telah teruji di berbagai palagan pertempuran yang melibatkan AS dan sekutunya. 

Varian Super Hornet paling canggih saat ini adalah F/A-18 Block III Super Hornet yang telah diserahkan pabrikan kepada militer AS di tahun 2021 lalu. Dilansir Thedrive, pihak AL AS telah menerima dua buah F/A-18 Block III Super Hornet dari total 78 buah pesawat yang diorder kepada pabrikan Boeing. Di varian terakhir ini sedang dikembangkan Conformal Fuel Tanks (CFT) atau tangki bahan bakar tambahan di sisi atas yang mengikuti alur anatomi tubuh pesawat untuk mendongkrak daya jelajah pesawat.

2. Kuda beban pengawal armada Angkatan Laut AS

5 Fakta F/A-18 Super Hornet, Tunggangan Para Top Gun Maverickpotret sebuah F/A-18F Super Hornet di atas geladak USS Dwight D. Eisenhower-CVN 69 (wikimedia.org/Officer 3rd Class Jason Johnston-U.S. Navy)

Super Hornet merupakan penerus legacy jet tempur legendaris AL AS F-14 Tomcat yang dikenal sebagai pengawal sejati armada laut AS dan telah dipensiun tahun 2006 silam. Saat ini Super Hornet menjadi kuda beban dan tulang punggung pengawal armada laut AS dengan tugas yang semakin kompleks.

Dilansir Boeing, Super Hornet dengan senjata yang disusungnya mampu melakukan hampir setiap misi taktis seperti superioritas udara, serangan siang ataupun malam hari dengan senjata berpemandu presisi, misi pengawalan (escort), dukungan perlindungan udara bagi pergerakan pasukan darat, penghancuran pertahanan udara musuh (SEAD), serangan maritim, pengintaian hingga misi tanker taktis. 

Meski jet tempur siluman generasi ke-5 AL AS F-35C telah operasional namun Super Hornet diperkirakan akan masih bersama AL AS selama lebih dari satu dekade ke depan. F-35C memang canggih namun biaya operasional per jamnya masih lebih besar dibandingkan dengan Super Hornet. Sebagai informasi, dilansir Popularmechanics biaya operasional F-35C per jamnya adalah sekitar USD 38,000 berbanding dengan USD 10,500 untuk biaya operasional Super Hornet per jamnya.

3. Memiliki kemampuan buddy to buddy aerial refuelling

https://www.youtube.com/embed/OXlN1cjkYAc

Jet tempur Super Hornet merupakan salah satu pesawat tempur yang memiliki kemampuan buddy to buddy aerial refuelling atau melakukan pengisian bahan bakar di udara kepada Super Hornet lain atau pesawat tempur lain yang memiliki kemampuan khusus ini sehingga dalam batas-batas tertentu jet tempur ini mampu melakoni misi terbatas sebagai pesawat tanker taktis di medan tempur.

Kemampuan ini menjadi sangat penting karena situasi medan pertempuran bisa saja menjadi sangat dinamis yang menyebabkan masalah bahan bakar menjadi sangat krusial, sementara dalam situasi darurat tersebut pesawat tanker tidak mampu mendekat ke area pertempuran yang berbahaya. Selain Super Hornet yang memiliki kemampuan khusus ini, dilansir Timesaerospace, pada tahun 2020 lalu AU Mesir mendemonstrasikan kemampuan jet tempur Dassault Rafale dan MIG-29 dalam melakukan buddy to buddy aerial refuelling dalam latihan bertajuk Qader-2020.

4. Memiliki varian yang mampu menjalankan perang elektronik canggih

5 Fakta F/A-18 Super Hornet, Tunggangan Para Top Gun Maverickpotret EA-18G Growler, varian F/A-18 Super Hornet yang dirancang untuk melakukan perang elektronik canggih (wikimedia.org/C. Anderson-US Navy)

Selain mengandalkan mesin-mesin mekanis, peperangan modern juga melibatkan sistem elektronik kompleks dalam pengoperasian senjata, radar hingga pertukaran informasi penting secara cepat. Dilansir NavyEA-18G Growler merupakan salah satu varian dalam keluarga besar jet tempur F/A-18 yang memadukan kehandalan platform F/A-18F Super Hornet dengan platform peralatan perang elektronik canggih yang dibawanya.

EA-18G Growler mengusung teknologi perang elektronik terkini seperti tactical jamming Pod yang berfungsi sebagai pengacau radar, alat pengacau sinyal komunikasi, alat pengacau radar musuh dan sebagainya. Dilansir Naval-technology, dalam operasinya EA-18G Growler juga biasa membawa rudal udara ke udara AIM-120 AMRAAM untuk bela diri dan rudal udara ke permukaan AGM-88 HARM dalam misi SEAD (Suppression of Enemy Air Defenses). EA-18G Growler memasuki dinas operasional di AL AS pada tahun 2009 silam sebagai pengganti pesawat lawas EA-6B Prowler. Di luar militer AS, AU Australia menjadi operator pesawat ini.

5. Penerusnya di masa depan sedang dipersiapkan

5 Fakta F/A-18 Super Hornet, Tunggangan Para Top Gun Maverickrendering konsep desain jet tempur generasi ke-6 F/A-XX yang akan menggantikan Super Hornet di masa depan (theaviationist.com/Boeing)

Meski AL AS telah memiliki jet siluman generasi ke-5, F-35C yang digadang-gadang akan menjadi petempur tangguh multi peran untuk beberapa dekade ke depan, namun kompleksitas dunia pertahanan yang berkembang sangat cepat dan kenyataan bahwa saat ini AS bukan satu-satunya negara pemegang teknologi tinggi di bidang kemiliteran, maka ketika Super Hornet telah sampai pada waktunya untuk dipensiun diperlukan jet tempur yang akan melengkapi F-35C sebagai andalan kekuatan udara AL AS.

DilansirTheaviationist, AL AS telah mengungkap rencana pengembangan pesawat tempur jarak jauh generasi ke-6 dengan kode F/A-XX untuk menggantikan Super Hornet di masa depan. Meskipun belum ada informasi mengenai spesifikasi lengkap, pesawat tempur baru yang akan dikembangkan tersebut akan memiliki daya tahan dan kecepatan yang lebih tinggi dari Super Hornet. Jet tempur baru tersebut rencananya juga akan ditandemkan dengan pesawat tanpa awak yang dikendalikan oleh Artificial  intelligence (kecerdasan buatan).

Dalam perjalanan waktu sejak pertama kali memasuki dinas operasional di tahun 1999 hingga hari ini Super Hornet telah membuktikan dirinya memiliki daya guna tinggi di militer AS. Meskipun terbatas, Super Honet masih memiliki ruang tumbuh hingga beberapa waktu ke depan untuk terus dikembangkan sebagai salah satu jet tempur tercanggih, namun pada akhirnya waktu jualah yang akan mengakhiri usia pakai alutsista. Apakah Super Hornet akan menjadi legacy  dalam sejarah dunia aviasi militer sama seperti pendahulu legendarisnya F-14 Tomcat? Kita akan lihat.

Baca Juga: 6 Fakta F-14 Tomcat, Jet Tempur yang Jadi Bintang di Top Gun Maverick

Dodi Wijoseno Photo Verified Writer Dodi Wijoseno

Penyuka Sejarah, mountain hiking dan olah raga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya