5 Fakta Caesarea Maritima, Situs Kota Pelabuhan Indah di Timur Tengah

Ibu Kota Provinsi Yudea pada masa Kekaisaran Romawi  

Caesarea Maritima adalah sebuah situs kota pelabuhan kuno dari era Kekaisaran Romawi di Israel yang terletak di pesisir Laut Mediterania yang indah, berjarak tidak begitu jauh dari kota Tel Aviv, Israel saat ini. Sebagai kota pelabuhan yang penting di kawasan Timur Tengah di masa lalu, Caesarea Maritima memiliki banyak kisah dan peninggalan bersejarah sejak pertama kali didirikan hingga setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi.

Kota pelabuhan Caesarea Maritima dibangun untuk menghormati Kaisar Augustus di Roma, hal tersebut merupakan salah satu bukti hegemoni Kekaisaran Romawi sebagai pemegang kekuatan dominan di wilayah Mediterania dan dunia melalui sejarah penaklukannya pada masa itu. Dilansir Britannica, sebagai kota pelabuhan, Caesarea Maritima memiliki pelabuhan besar untuk aktivitas bongkar muat perniagaan dan juga berfungsi sebagai pangkalan angkatan laut Raja Herodes Agung, penguasa Yudea yang dikendalikan Roma saat itu. 

Ingin tahu lebih lanjut tentang kota pelabuhan Caesarea Maritima di Timur Tengah? Berikut lima faktanya!

1. Dibangun oleh Raja Herodes Agung

5 Fakta Caesarea Maritima, Situs Kota Pelabuhan Indah di Timur Tengahsisa-sisa reruntuhan istana Raja Herodes Agung di kawasan Caesarea Maritima (lakediary.com)

Dilansir Britannica, Caesarea Maritima dibangun oleh Raja Herodes Agung pada sekitar tahun 22 hingga tahun 10 SM di atas tempat yang di masa lalu merupakan kota kuno bernama Straton’s Tower. Herodes Agung merupakan seorang raja dan penguasa Yudea yang dikendalikan penuh oleh Kekaisaran Romawi dan dikenal sebagai seorang pembangun yang handal dan inovatif. Ia banyak mendirikan bangunan-bangunan publik yang megah dengan teknik konstruksi maju dan gaya arsitektur indah di berbagai wilayah kekuasaannya.

Di Caesarea Maritima sendiri, ia banyak membangun bangunan yang menjadi landmark kota tersebut di masa lalu, seperti pelabuhan besar bernama Sebastos, istana-istana megah, amphitheatre, hippodrome (pacuan kuda), dan aqueduct (saluran air) yang mengalirkan air tawar bersih ke kota tersebut. Kota dan pelabuhan tersebut didedikasikan Herodes Agung untuk Kaisar Augustus yang berkuasa di Roma saat itu. Sejumlah literatur sejarah menuliskan bahwa Herodes Agung pernah menemui Kaisar Augustus di Roma dan kemudian ia dipercaya Augustus untuk menjadi raja dan penguasa di Yudea meskipun di masa lalu Herodes pernah bersekutu dengan Markus Antonius dan Cleopatra, yang menjadi musuh Augustus. 

Selain sebagai seorang pembangun yang handal, Herodes Agung juga dikenal sebagai raja yang lalim. Namanya dituliskan dalam Injil Matius sebagai raja yang membunuh semua bayi laki-laki di Bethlehem ketika ia mendengar dari para Majus mengenai kelahiran seorang raja besar di Bethlehem yang merujuk pada kelahiran Yesus Kristus. Di luar Injil, sejarawan Yahudi Flavius Josephus dalam "Antiquities of the Jews" juga menuliskan bahwa Herodes Agung berlaku sangat kejam terhadap anggota keluarga yang dianggap sebagai pengancam takhtanya dengan membunuh mereka.

2. Merupakan Ibu Kota Provinsi Romawi Yudea

5 Fakta Caesarea Maritima, Situs Kota Pelabuhan Indah di Timur Tengahbatu "Pilatus", temuan arkeologi di Caesarea Maritima yang merujuk pada nama Pontius Pilatus sebagai gubernur ke-5 Provinsi Yudea, disimpan di Museum Israel (private-tours-in-israel.com)

Dilansir Nationalgeographic, setelah kematian Raja Herodes Agung dan suksesi internal kerajaanpada 6 M Kekaisaran Romawi mengambil alih kendali wilayah Yudea, Samaria, dan Idumea serta menjadikan wilayah tersebut sebagai provinsi kekaisarannya bernama Provinsi Yudea. Roma menempatkan seorang prefek (gubernur) Romawi di provinsi  tersebut yang merupakan perwakilan resmi kaisar yang berkuasa di Roma atas wilayah tersebut. Pada periode waktu tersebut, Caesarea Maritima menjadi ibu kota Provinsi Yudea dan tempat kedudukan Gubernur Romawi untuk Provinsi Yudea.

Tercatat sejumlah gubernur Romawi pernah memerintah di Yudea, salah satunya yang terkenal adalah gubernur Yudea ke-5, Pontius Pilatus. Ia memerintah Yudea antara tahun 26 hingga 36 M ketika Kaisar Tiberius berkuasa di Roma. Nama Pontius Pilatus ditulis di kitab Injil sebagai gubernur Romawi yang mengadili dan menyalib Yesus Kristus. Dilansir Britannica, pada penggalian arkeologi di situs Caesaria Maritima pada 1961 ditemukan sebuah batu dengan dengan inskripsi yang secara jelas menyebutkan bahwa Pontius Pilatus merupakan Prefek Yudea ketika Kaisar Tiberius berkuasa.

3. Menjadi markas besar Jenderal Romawi ketika pecah pemberontakan orang Yahudi di abad ke-1 M

5 Fakta Caesarea Maritima, Situs Kota Pelabuhan Indah di Timur TengahAqueduct (saluran untuk membawa air bersih) Caesarea yang kontruksi pertamanya dibangun pada zaman Raja Herodes Agung. (unsplash.com/ Levi Meir Clancy)

Sebagaimana dituliskan dalam buku sejarah Roma berjudul "Rome Down Through the Centuries" (1990: F.LLI Mistretta Editori-Palermo), di tahun 66 hingga 70 M, orang-orang Yahudi di Provinsi Yudea melakukan pemberontakan pertama terhadap pendudukan Romawi. Pemberontakan ini merupakan puncak dari serangkaian perlawanan secara sporadis orang-orang Yahudi terhadap pendudukan Romawi dalam waktu yang cukup panjang. Kaisar Nero memerintahkan Jenderal Vespasian untuk memimpin ekspedisi militer sejumlah Legiun Romawi ke wilayah Yudea untuk memadamkan pemberontakan. 

Dilansir Worldhistory, Jenderal Vespasian menjadikan Caesarea Maritima sebagai markas besarnya selama memadamkan pemberontakan orang-orang Yahudi tersebut. Pada peristiwa tersebut Vespasian dan pasukannya menghancurkan kota Yerusalem dan meruntuhkan Bait Suci orang Yahudi. Setelah pemberontakan berhasil dipadamkan, Jenderal Vespasian menaikkan status Caesarea menjadi koloni Romawi bernama Colonia Prima Flavia Augusta Caesarea, sebuah status yang akan memberikan keuntungan tertentu terhadap penduduknya, terutama bagi para veteran militer Romawi.

Dilansir Britannica, hingga abad ke-2 M koloni atau colonia merupakan status tertinggi yang bisa dicapai sebuah komunitas atau kota dalam Kekaisaran Romawi. Setelah Kaisar Nero bunuh diri terjadi ketidakstabilan politik di Roma terkait suksesi kekaisaran. Sewaktu masih berkedudukan di Caesarea, Jenderal Vespasian diproklamirkan sebagai Kaisar Romawi oleh para legiunnya, termasuk legiun Romawi yang berkedudukan di Mesir dan Syria (Suriah saat ini). Vespasian kembali ke Roma dan memerintah sebagai Kaisar Romawi dari tahun 69 hingga 79 M.

Baca Juga: 10 Fakta Leptis Magna, Peninggalan Romawi Paling Terkenal di Libya

4. Kota yang berkaitan dengan awal penyebaran Kekristenan

5 Fakta Caesarea Maritima, Situs Kota Pelabuhan Indah di Timur Tengahbangunan Amphitheater di Caesarea Maritima yang megah (americaisraeltours.com)

Berdasarkan apa yang tertulis dalam Kitab Suci Perjanjian Baru terutama pada bagian Kisah Para Rasul, Caesarea Maritima merupakan kota yang berkaitan dengan penyebaran Kekristenan paling awal sebelum ajaran tersebut menyebar ke seluruh penjuru Kekaisaran Romawi dan juga penjuru dunia. Dalam sejarah Kekristenan perdana, Caesarea Maritima memainkan sebuah peranan penting dalam perkembangan ajaran yang baru saja berkembang di dalam wilayah Kekaisaran Romawi.

Sejumlah tokoh utama Kekristenan seperti Rasul Petrus, salah seorang dari 12 murid utama Yesus Kristus dan Rasul Paulus, seorang yang awalnya adalah penganiaya pengikut Yesus yang kemudian bertobat dan menjadi penyebar ajaran Yesus Kristus pernah ada di kota ini.

Salah satu kisah paling terkenal mengenai Kekristenan perdana di Caesarea Maritima adalah dibaptisnya seorang perwira Romawi bernama Cornelius oleh Rasul Petrus. Cornelius merupakan orang non-Yahudi pertama yang menerima ajaran Kristiani dengan keputusan bebasnya. Dilansir Britannica, Rasul Paulus juga pernah dipenjara di kota ini sebelum dikirimkan ke Roma untuk diadili.

5. Situs yang kaya akan temuan arkeologi dari masa Kekaisaran Romawi dan setelahnya

5 Fakta Caesarea Maritima, Situs Kota Pelabuhan Indah di Timur Tengahkompleks pemandian umum dengan gaya arsitektur khas Romawi (famouswonders.com)

Caesarea Maritima merupakan salah satu tempat yang kaya akan situs arkeologi yang menakjubkan. Raja Herodes Agung membangun pelabuhan besar Sebastos di tempat ini dengan teknik kontruksi yang luar biasa. Dilansir Nationalgeographic, Pelabuhan Sebastos merupakan pelabuhan buatan terbesar di dunia pada masanya. Namun karena dibangun di atas patahan geologi, pelabuhan luar biasa tersebut rusak karena sejumlah gempa bumi dan akhirnya menjadi reruntuhan dan terkubur di dasar laut.

Sebagai Raja Yudea saat itu, Herodes Agung membangun bangunan-bangunan publik megah dan kuil di Caesarea Maritima dalam gaya Helenistik untuk mengesankan Kaisar Romawi karena Caesarea Maritima memang didedikasikan Herodes untuk Kaisar Augustus di Roma. Pilar-pilar marmer dan granit khas arsitektur Roma juga ditemukan dalam sisa-sisa bangunan bekas pemandian publik di situs Caesarea Maritima.

Pada 2018 lalu juga ditemukan mosaik berwarna Romawi yang sangat langka berasal dari sekitar abad ke-2 atau ke-3 M. Penggalian arkeologi yang dilakukan pada kota tersebut menunjukkan sejumlah periode di Caesarea Maritima setelah era Kekaisaran Romawi: seperti era Byzantium, era Muslim, era kedatangan pasukan perang salib dari Eropa ketika menguasai tempat tersebut dan sebagainya. Kekayaan arkeologi tersebut membuktikan bahwa kota pelabuhan ini juga memainkan bagian penting dalam sejarah dunia.

Setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi, Caesarea Maritima menjadi tempat peperangan serta perebutan berbagai dominasi kekuatan dan kepentingan pada abad-abad setelahnya. Hingga akhirnya kota tersebut surut dalam perjalanan sejarah dunia dan hanya meninggalkan sisa-sisa reruntuhan kejayaannya di masa lalu. 

Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuanmu mengenai salah satu kota pelabuhan penting di Timur Tengah pada masa lalu, ya!

Baca Juga: Situs Warisan Dunia, Ini Sejarah Singkat Taman Nasional Gunung Leuser

Dodi Wijoseno Photo Verified Writer Dodi Wijoseno

Penyuka Sejarah, mountain hiking dan olah raga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Chalimatus Sa'diyah
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya