5 Fakta Katedral Santo Yohanes Den Bosch, Mahakarya Arsitektur Gotik

Gereja katedral Katolik Roma terbesar di Belanda

Sint-Janskathedraal of 's-Hertogenbosch atau yang juga dikenal dengan nama Katedral Santo Yohanes Den Bosch adalah gereja katedral Katolik Roma ikonik di Belanda.

Katedral ini terletak di provinsi Brabant Utara dan merupakan katedral tempat kedudukan Uskup Hertogenbosch, sebuah keuskupan yang merupakan bagian dari Keuskupan Agung Utrecht.

Katedral Santo Yohanes Den Bosch memiliki total panjang 115 meter dan lebar 62 meter dengan menaranya yang menjulang setinggi 73 meter. Dari segi ukurannya, Katedral Santo Yohanes Den Bosch adalah gereja terbesar di Belanda.

Sebab nilai historisnya yang tinggi menjadikan gereja tersebut ditetapkan sebagai monumen nasional negara Belanda. Ingin tahu lebih lanjut mengenai Katedral Santo Yohanes Den Bosch? Beikut lima faktanya.

1. Bangunan gereja pertamanya dibangun pada abad ke-13 dalam gaya romanesque

5 Fakta Katedral Santo Yohanes Den Bosch, Mahakarya Arsitektur Gotikinterior Katedral Santo Yohanes Den Bosch (columbusmagazine.nl)

Dalam buku berjudul De Sint Jan Van's-Hertogenbosch karya Glaxo-Holland, Katedral Santo Yohanes Den Bosch pertama kali dibangun pada abad ke-13 dalam gaya arsitektur romanesque.

Romanesque adalah gaya arsitektur Eropa dari abad ke-11 hingga munculnya gaya arsitektur Gotik. Gaya arsitektur ini merupakan kombinasi dari berbagai aliran seni rancang bangun, seperti Romawi, Bizantium, dan sejumlah aliran arsitektur lokal Eropa lainnya.

Menara gerejanya dibangun dalam tiga periode konstruksi yang berbeda. Bagian paling bawah menaranya dibangun pada sekitar tahun 1.250 dan merupakan sisa terakhir dari bangunan lama Gereja Santo Yohanes Den Bosch yang bergaya romanesque.

Sekitar tahun 1340, gereja mulai diperluas dan pada saat itu gaya arsitektur gotik mulai diaplikasikan untuk menggantikan romanesque. Konstruksi arsitektur Gotik diselesaikan pada abad ke-16 yang sekaligus memberikan wajah baru bagi Katedral Santo Yohanes Den Bosch. Katedral Santo Yohanes Den Bosch yang megah mencerminkan kemakmuran kota Hertogenbosch dan rakyatnya pada masa itu.

2. Memiliki ciri khas gaya arsitektur gotik yang detail

5 Fakta Katedral Santo Yohanes Den Bosch, Mahakarya Arsitektur GotikKatedral Santo Yohanses Den Bosch memiliki corak arsitektur Gotik yang mendetail (sint-jan.nl)

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa Katedral Santo Yohanes Den Bosch yang dapat dilihat saat ini memiliki corak bangunan berarsitektur gotik yang megah. Dilansir interestingengineering, arsitektur Gotik mendominasi seni bangunan hingga akhir abad pertengahan dan telah meninggalkan banyak bangunan yang indah di kota-kota Eropa.

Sejumlah detail arsitektur Gotik berikut ini dapat dilihat dalam bangunan Katedral Santo Yohanes Den Bosch.

  • Kerangka bertulang melengkung untuk menutupi ruang yang luas (rib vault)
  • Penopang yang dibuat seolah melayang dan terlihat artistik (flying buttresses
  • Konstuksi lengkungan atap yang bertemu dengan sudut yang tajam di bagian atasnya  (pointed Gothic arches) yang merupakan salah satu bagian penting dari arsitektur gotik.
  • Jendela yang menggunakan kaca patri (stained glass windows
  • Ujung atap yang meruncing yang dikenal sebagai ciri khas umum gereja katedral saat ini.

Selain itu Katedral Santo Yohanes Den Bosch memiliki sejumlah patung yang menghiasi interior dan atap eksteriornya. Dilansir hotspotholland,  terdapat 96 patung yang menghiasi atap eksterior katedral, salah satu  adalah patung malaikat yang menggunakan telepon seluler dan celana jeans. Patung modern tersebut dibuat oleh pemahat bernama Ton Mooy dan ditambahkan ke katedral pada saat renovasi pada tahun 2011.

Baca Juga: 9 Fakta Katedral Arktik di Norwegia, Gereja Unik Berbentuk Segitiga 

3. Pada abad ke-17 sempat diubah menjadi gereja Protestan

5 Fakta Katedral Santo Yohanes Den Bosch, Mahakarya Arsitektur Gotikarsitektur flying buttress (penyangga melayang) ciri khas bangunan arsitektur Gotik di Katedral Santo Yohanes (beeldhouwerijblog.nl)

Dalam perjalanan sejarahnya Katedral Santo Yohanes Den Bosch pernah diubah menjadi gereja Kristen Protestan. Sebab, kala itu gerakan Protestan tumbuh dan berkembang di Eropa termasuk di Belanda pada abad ke-16.

Dilansir holland, pada abad ke-17 Katedral Santo Yohanes Den Bosch diubah menjadi gereja Kristen Protestan. Selama periode menjadi gereja Protestan, banyak sekali atribut dan ornamen-ornamen khas gereja Katolik di dalam interiornya yang menghilang.

Baru setelah Napoleon Bonaparte dan pasukannya menguasai kota Hertogenbosch pada tahun 1794, umat Katolik di sana mendapatkan hak yang sama dan memiliki perwakilan di pemerintahan. Setelah beberapa waktu menjadi gereja Kristen Protestan dan seiring kebangkitan kembali kekatolikan di propinsi Brabant, Santo Yohanes Den Bosch kembali diubah menjadi gereja Katolik Roma pada tahun 1816 yang masih bertahan hingga hari ini.

4. Mengalami tiga kali proses pemugaran

5 Fakta Katedral Santo Yohanes Den Bosch, Mahakarya Arsitektur Gotikartistiknya Katedral Santo Yohanses Den Bosch di waktu malam (unsplash.com/Joran Quinten)

Dalam perjalanan waktu sama seperti sebagian besar bangunan bersejarah lainnya yang dibangun pada abad pertengahan, Katedral Santo Yohanes Den Bosch juga mengalami tiga kali proses restorasi atau pemugaran. Hal ini dimaksudkan untuk memperbaiki bangunannya dari kerusakan, baik karena faktor usia maupun bencana, seperti kebakaran yang pernah terjadi.

Dilansir spottinghistory, pemugaran pertama katedral dilakukan pada tahun 1859-1946. Pemugaran kedua dilakukan pada tahun 1961 -1985. Lalu, pemugaran ketiga dilakukan pada 1998 dan selesai di tahun 2010.

Pada pemugaran ketiga tersebut menghabiskan biaya hingga lebih dari 48 juta euro. Kecanggihan teknologi rancang bangun masa kini digunakan untuk pemugaran eksterior katedral sekaligus memperbaiki kesalahan yang dilakukan dalam pemugaran yang dilakukan sebelumnya.

5. Mendapatkan status basilika pada masa Kepausan Paus Yohanes Paulus II

5 Fakta Katedral Santo Yohanes Den Bosch, Mahakarya Arsitektur GotikKatedral Santo Yohanes Den Bosch diberi gelar basilika oleh Paus Yohanes Paulus II (indebuurt.nl)

Katedral Santo Yohanes Den Bosch mendapatkan status basilika (minor basilica) dari mendiang Sri Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1985. Basilika merupakan gelar kehormatan yang diberikan oleh Takhta Suci Vatikan kepada bangunan gereja Katolik tertentu untuk menekankan statusnya. Secara umum basilika merupakan sebutan gereja utama yang diberikan status khusus oleh Sri Paus.

Pemberian gelar kehormatan tersebut tidak selalu berkaitan dengan corak arsitekturnya namun biasanya berkaitan dengan nilai historis dan keterkaitannya dengan sejarah serta pekembangan gereja Katolik Roma di tempat tersebut.

Basilika biasanya juga menjadi tempat tujuan peziarahan umat. Saat ini terdapat empat basilika utama kepausan (major basilica) yang terletak di kota Roma dan Vatikan, serta sejumlah minor basilica yang terdapat di sejumlah negara.

Dalam perjalanan sejarah gereja Katolik Roma seni rancang bangun gereja dan seni-seni lain yang memiliki corak spiritual Kristen telah menjadi bagian yang tak terpisahkan. Sejumlah arsitek dan seniman ternama di masa lalu tidak hanya membangun sebuah bangunan fisik gereja saja.

Namun, secara luar biasa juga menambahkan aspek estetika keindahan dan ekspresi spiritual yang mendalam melalui karya seni untuk menambah aura keagungan dan spiritual dari bangunan gereja yang dapat dirasakan oleh umat yang sedang beribadah.

Baca Juga: 5 Fakta Basilika Santo Petrus, Gereja Kolosal nan Artistik

Dodi Wijoseno Photo Verified Writer Dodi Wijoseno

Penyuka Sejarah, mountain hiking dan olah raga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya