5 Fakta Tirpitz, Battleship Terbesar AL Jerman di Era Perang Dunia II

Salah satu monster perang milik Hitler

Tirpitz adalah kapal perang kedua dari dua buah kapal perang kelas Bismarck dari jenis battleship yang dibangun untuk Kriegsmarine (AL Jerman) menjelang dan selama Perang Dunia II. Menurut Britannica, kapal perang berjenis battleship merupakan kapal perang besar dengan persenjataan kuat, lapis baja tebal, perlindungan bawah air serta mampu bergerak dengan kecepatan tinggi dengan radius tempur yang jauh. Pada eranya battleship merupakan lambang supremasi kekuatan laut suatu negara hingga fungsinya digantikan oleh kapal induk (aircraft carrier).

Di samping kekuatan Luftwaffe (AU Jerman) dan kekuatan lapis baja daratnya yang terkenal. Adolf Hitler membangun kekuatan maritim untuk mewujudkan ambisinya menguasai Eropa bersama ideologi Nazi di Perang Dunia II yang dia bawa. Tirpitz adalah salah satu monster maritim yang dimiliki Hitler, namanya diambil dari Laksamana Alfred von Tirpitz, pendiri Angkatan Laut Kekaisaran Jerman di masa lalu.

Setelah ditenggelamkannya Battleship Bismarck oleh AL Inggris di tahun 1941, Tirpitz menjadi kapal perang Jerman yang paling dicari Sekutu karena potensi bahayanya dalam menyerang kapal perang dan kapal dagang milik Sekutu di lautan.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai kapal perang terbesar di Eropa saat Perang Dunia II ini? Simak lima faktanya berikut ini, yuk!

1. Kapal perang terbesar yang dibuat di Eropa

5 Fakta Tirpitz, Battleship Terbesar AL Jerman di Era Perang Dunia IIilustrasi battleship Tirpitz yang dibuat oleh intelijen AL AS untuk kepentingan identifikasi (commons.wikimedia.org/US Navy)

Tirpitz merupakan kapal perang terbesar dan terberat yang pernah dibuat oleh satuan maritim di Eropa. Serta merupakan salah satu kapal perang paling modern di masanya. Diluncurkan pada tahun 1939 dan masuk dinas operasional di AL Jerman pada tahun 1941, Tirpitz digambarkan sebagai kapal perang yang membawa seluruh armada di dalam satu kapal.

Dikutip dari laman Militaryfactory, secara teknis Tirpitz dibangun dengan ukuran yang mengintimidasi lawannya. Setelah sejumlah modifikasi, Tirpitz memiliki berat muatan penuh hingga 53.500 ton yang lebih berat dari muatan penuh kapal kembarannya, Bismarck seberat sekitar 49.500 ton.

Tirpitz memiliki panjang 241,60 m dan dilindungi dengan lapis baja tebal sebagai perlindungan di tubuh, geladak dan sistem persenjataannya dengan ketebalannya yang bervariasi. Lapis baja setebal 14 inci melindungi kubah meriamnya, tubuh kapalnya dilindungi oleh lapis baja setebal 13 inci dan lapis baja setebal 4,7 inci melindungi geladak utamanya. Tirpitz diawaki oleh sekitar 103 perwira dan 1.900-an awak pelaut.

2. Dilengkapi dengan senjata kaliber besar untuk mengintimidasi musuhnya

5 Fakta Tirpitz, Battleship Terbesar AL Jerman di Era Perang Dunia IIpotret Tirpitz saat prosesi peluncurannya di tahun 1939 (commons.wikimedia.org/German Federal Archives)

Menurut sejumlah catatan, Tirpitz mampu mencapai kecepatan maksimum hingga 30,8 knot (56 km/jam) dan radius tempur hingga 8.870 mil laut (16.430 km) pada kecepatan 19 knot. Dilengkapi dengan sistem persenjataan berat untuk melakoni pertempuran besar di lautan.

Persenjataan utama Tirpitz adalah senjata berat berupa 4 buah kubah meriam dengan 8 laras peluru kaliber 15 inci. Senjata sekundernya terdiri atas 12 buah laras meriam L/55 untuk peluru kaliber 5,9 inci, 16 buah laras meriam L/65 untuk peluru kaliber 4,1 inci dan 16 buah laras meriam L/83 untuk peluru kaliber 1,5 inci.

Selain itu Tirpitz masih dilengkapi dengan 58 buah senjata anti pesawat tempur dengan peluru kaliber 0,79 inci. Setelah tahun 1942 Tirpitz dimodifikasi untuk membawa 8 buah tabung torpedo untuk torpedo berdiameter 21 inci. Tirpitz juga membawa 4 buah pesawat untuk kepentingan mata-mata yaitu Arado Ar 196 floatplanes. Melihat dari kekuatan lapis baja dan sistem persenjataan berat yang dibawanya, Tirpitz merupakan "monster" lautan yang menakutkan bagi pasukan Sekutu.

3. Kapal perang Jerman yang akhirnya ditempatkan ke Norwegia

5 Fakta Tirpitz, Battleship Terbesar AL Jerman di Era Perang Dunia IIpotret Tirpitz yang sedang dikamuflase di Norwegia saat Perang Dunia II berkecamuk untuk menyamarkannya dari pesawat mata-mata Sekutu (commons.wikimedia.org/unknown-history.navy)

Menurut Popularmechanics, setelah Tirpitz memasuki dinas resmi di AL Jerman pada tahun 1941, Panglima Tertinggi Kriegsmarine, Laksamana Erich Raeder, mengajukan proposal kepada Hitler untuk menempatkan Tirpitz ke Norwegia, negara yang telah berhasil diduduki oleh Jerman.

Tirpitz dikirim untuk bertindak sebagai sebuah armada kekuatan yang kuat sehingga dapat mempengaruhi musuh hanya dengan kehadirannya. Hitler menyetujuinya dan di awal tahun 1942 Tirpitz berlayar ke Norwegia. Tujuan utama pengiriman Tirpitz ke Norwegia adalah untuk mencegah invasi Sekutu serta mengganggu jalur logistik Inggris dan Soviet.

Tantangan terberatnya adalah menyembunyikan kapal besar tersebut di fjord  (celah laut sempit diantara dua tebing tinggi) Norwegia yang diperparah oleh gerakan perlawanan Norwegia yang terus menerus mengirimkan informasi tentang posisi Tirpitz kepada Sekutu.

Awak kapal Tirpitz menebang pohon dan menempatkannya di atas kapal sebagai kamuflase. Berkaitan dengan kehadiran Tirpitz di Norwegia, saat ini peneliti menemukan fakta unik bahwa terdapat pohon pinus tua yang tidak memiliki cincin pertumbuhan selama 9 tahun dan hal tersebut diketahui diakibatkan oleh zat kimia yang digunakan Tirpitz untuk membuat tabir asap ketika ia diserang oleh pesawat Sekutu. Pohon tersebut baru pulih setelah 30 tahun.

4. Keterbatasan bahan bakar membatasi operasionalnya di Norwegia

5 Fakta Tirpitz, Battleship Terbesar AL Jerman di Era Perang Dunia IITirpitz yang sedang dikawal sejumlah kapal destroyer (perusak) di perairan Norwegia pada tahun 1942 (commons.wikimedia.org/German Federal Archives)

Military-history melansir kehidupan awak Tirpitz sangat monoton selama penempatan ke Norwegia. Kekurangan bahan bakar sering membatasi pelatihan dan membuat kapal perang dan awaknya tertambat tanpa bisa beroperasi. Para awaknya terutama sibuk merawat kapal dan terus berjaga dengan senjata pertahanan anti pesawat.

Ketika sedang memiliki bahan bakar untuk berlayar pun, rentetan serangan udara Sekutu terus mengganggu perjalanan Tirpitz. Situasi tersebut membuat Tirpitz tidak diizinkan melakukan serangan terhadap konvoi kapal perang dan kapal dagang Sekutu jika tidak dilindungi pesawat tempur Jerman dan armada laut pendukungnya yang kuat.

Dalam peperangan mekanis, bahan bakar menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan strategi ofensif untuk mencapai kemenangan yang menentukan. Sejumlah sumber sejarah menuliskan kekurangan bahan bakar tersebut diperparah ketika pasukan darat Sekutu telah berhasil merebut sejumlah sumber bahan bakar Nazi di tahun 1944 serta adanya pengeboman terus menerus pesawat-pesawat pengebom Sekutu terhadap industri bahan bakar Jerman sehingga Menteri persenjataan dan produksi peperangan Jerman Albert Speer mengatakan kepada Hitler: "Musuh telah menyerang di salah satu titik terlemah kita..jika itu diteruskan kita tidak akan memiliki bahan bakar lagi untuk berperang".

5. Ditenggelamkan oleh pesawat pengebom Inggris

5 Fakta Tirpitz, Battleship Terbesar AL Jerman di Era Perang Dunia IITirpitz ketika diserang pesawat pengebom dari Fleet Air Arm, Inggris pada tanggal 3 April 1944 (commons.wikimedia.org/RN official)

Tirpitz merupakan salah satu kapal perang AL Jerman di Perang Dunia II yang paling dicari Sekutu untuk ditenggelamkan. Battleship berbobot muatan penuh hingga 52.000-an ton ini telah menjadi sasaran sejumlah serangan udara Sekutu sejak tahun 1940, saat masih dalam penyelesaian pembuatannya. Hampir sekitar 400-an pesawat yang terdiri atas pesawat pengebom, pesawat pembawa torpedo, pesawat pemburu, pesawat mata-mata, hingga kapal selam mini terlibat dalam serangan tehadap Tirpitz dalam periode tahun 1940 hingga 1944. Adalah sebuah fakta bahwa Tirpitz tidak pernah berduel melawan battleship lainnya milik Sekutu di lautan.

Meski mengalami sejumlah kerusakan akibat rentetan serangan tersebut namun serangan tersebut hanya melumpuhkannya untuk sementara waktu dan belum membuatnya tenggelam. Hingga tiba suatu hari di tanggal 12 November 1944 ketika pesawat-pesawat pengebom Lancaster AU Kerajaan Inggris menyerang Tirpitz dengan bom yang dijuluki "tallboy", bom seberat sekitar 5 ton yang didesain untuk menembus lapisan baja tebal di geladak Tirpitz. Ketika serangan terjadi dua buah bom tepat mengenai sasaran dan satu bom meledak di sisi kapal yang menyebabkan Tirpitz kemudian terbalik dan tenggelam hanya dalam waktu 11 menit bersama dengan ratusan awaknya.

Berbeda dengan kembarannya Bismarck yang ditenggelamkan Inggris dalam sebuah peperangan laut yang dahsyat di Samudra Atlantik pada tahun 1941, reputasi Tirpitz kurang menonjol dibandingkan dengan Bismarck di Perang Dunia II namun Tirpitz bertahan dan tetap menjadi simbol dominasi Nazi Jerman di lautan hingga menjelang akhir Perang Dunia II. "Monster" lautan tersebut tetap menggentarkan pihak Sekutu sehingga berbagai upaya dilakukan untuk mencari serta menenggelamkannya, dan itu terjadi selama 4 tahun.

Semoga informasi ini dapat menambah wawasan kamu mengenai salah satu kapal perang terbesar di Eropa dari jenis battleship di era Perang Dunia II, ya!

Baca Juga: 7 Senjata Api Andalan Tentara Jerman selama Perang Dunia II

Dodi Wijoseno Photo Verified Writer Dodi Wijoseno

Penyuka Sejarah, mountain hiking dan olah raga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya